Pagi hari yang indah dan cerah seorang laki laki sedang bersiap untuk melakukan kewajiban sebagai murid ya tentu saja sekolah, zean sedang sarapan dengan suasana hening,tenang namun hal itu membuat dirinya tersenyum masam.
"kangen kumpul kalian" benak nya dalam hati
"sebentar saja kalian datang ke mimpiku atau aku saja yang menyusul kalian?!"
"zee capek mah,pah" lanjutnya dalam hati
Lama melamun dia menggeleng dan berkata
"apaan si lo gajelas zee, sekarang ada alasan tujuan hidup inget lo bertemu bidadari tujuan lo" ucapnya
"dah ah mending berangkat ketemu bidadari" beranjak dari tempat makannya menuju keluar kosan
"TUNGGU PANGERAN KANCILMU INI WAHAI BIDADARI"
Lelaki itu berjalan menuju tempat motornya terparkir. Lebih tepatnya di halaman kost. Dengan kecepatan pelan zee mulai melajukan motornya.
***
"Tar malem Lo semua nginep yah dirumah gue" ujar Chika seraya menyetir mobil miliknya.
"Kalo gue sih fine fine aja. Tapi gatau deh sama si bucin" ujar eli yang ditunjukkan pada shani
Mereka semua kini sedang berada di mobil milik Chika. Hari ini mereka juga memutuskan untuk berangkat bersama, apalagi kini adanya Chika dipertemanan mereka. Meski Chika harus menjemput satu persatu temanya, namun baginya itu tak masalah, toh bensinya masih full karna setiap pagi satpam dirumahnya selalu mengisi mobil miliknya.
"Gue tar malem juga ikut dong" ujar Jesi dengan nada merengek.
"Dih najis muka lo gausah diimut imutin gitu deh malah mirip yang dikebun binatang" cibir eli menatap jijik kearah Jesi.
"Lo cowok. Kalo kalo Lo mau nginep bareng kita kita, operasi kelamin dulu sana" ujar Chika semena mena.
"Gue tar malem jalan sama cio. Paling agak malem gue nyusul kerumah Lo" sahut shani sambil memainkan ponselnya.
"Yaelah, mentang mentang udah punya pacar. Gue jadi mikirin gimana kalo kalian berdua jalan? Lo itu batu, ketemu sama cio yang juga batu, apa jadinya coba?" Ujar eli yang duduk di bangku belakang bersama Jesi.
"Paling diem dieman kayak orang tuli ketemu sama orang bisu" sahut Jesi memejamkan matanya ngantuk.
"Gausah sotoy! Gue sama dia punya cara sendiri buat ngomong" sahut Shani mematikan ponselnya.
"Pake surat menyurat atau pake telepati?" Tanya Chika dengan mata masih fokus pada jalanan.
"Atau jangan jangan pake santet menyantet?" Ujar jesi tertawa terbahak bahak.
shani tak menghiraukan ucapan teman temanya. Ia hanya kembali memainkan handphone nya seperti biasa.
"Eh bentar lagi kan katanya lomba basket tahunan, yang wakilin siapa aja ya?" Tanya eli membuka topik baru.
"Anggota inti DADU" sahut shani.
"serius Lo?" Tanya eli berteriak dengan mata berbinar.
"Lebay banget sih Lo! Gausah teriak dikuping gue pe'a suara Lo cempreng kayak orang gila?" Maki Jesi yang kesal karena eli berteriak kencang ditelinga nya.
"Bacod Lo kaleng kerupuk! Beneran mereka yang wakilin lomba?" Tanya eli memastikannya.
"Hm"
"Adwhclmcap gue bakal liat roti sobek mereka dong disana pas lomba, mereka kan kalo abis main basket buka buka baju" ujar eli seraya membayangkan hal itu.