HZ-20

2.4K 198 12
                                    


***

Malam ini tepat pukul delapan malam disebuah lapangan kosong yang cukup luas serta dikelilingi bangunan-bangunan terbengkalai terlihat sekumpulan anak remaja yang terbagi menjadi dua kelompok, dibagian kanan dan dibagian kiri yang kini saling berhadapan.

Tepat tanggal 18 malam ini, seluruh anggota geng Dasiy Duke yang berjumlah sekitar seratus lima puluh orang sudah berdiri tegak disudut kanan sementara geng Cava berdiri tegak dibagian kiri dengan anggota yang berjumlah sekitar dua ratus orang.

"cio, zee, jangan lama-lama pembukaan nya. Badan gue udah bentol digigit nyamuk!" Teriak aran dari arah belakang.

Gracio dan Zean selaku ketua dan Wakil melangkah maju diikuti oleh Ares dan Restan dari geng cava.

"Akhirnya lo dan semua anggota pengecut lo mau betle sama kita. Udah capek ya ngumpet nya?" Ujar Ares terkekeh remeh.

"Pengecut kok teriak pengecut" sahut cio tertawa santai diikuti oleh anggotanya yang lain.

"Namanya juga pengecut" sambung zee merangkul pundak cio.

Merasa diremehkan oleh mereka, kedua telapak tangan Ares mengepal dengan kuat pertanda bahwa ia sangat marah dan tidak menerima itu. "Gausah sombong, kali ini lo semua bakalan kalah!" Ujar Ares dengan angkuh.

"Lo lagi ngomongin diri Lo sendiri!" Ujar cio berdecih pelan.

"Ck. Kita kalah? Emang lo dan semua anggota lo pernah menang dari kita? Halu lo ketinggian!" Kekeh zee seraya ngemut permen kaki kesukaan nya.

"HEH MISKIN! GAUSAH BELAGU LO!" Umpat Restan mendorong bahu zee.

"Mending miskin dari pada kaya hasil korupsi" sahut zee yang mengetahui bahwa ayah Restan merupakan salah satu pengusaha yang sering terlibat kasus korupsi.

BUGH

zee mengusap sudut bibirnya yang terluka karna pukulan dari Restan. Cowo itu melirik cio sejenak sebagai kode.

"MAJU!" cio mengangkat tangannya seraya memimpin pasukan untuk maju.

Mendengar perintah lantang dari sang ketua, seluruh anggota daisy duke pun dengan kalap langsung maju memulai pertempuran malam ini. Dalam waktu sekejap suasana yang tadi hening langsung ricuh dengan suara suara pukulan dan hantaman.

"HEH GELANDANG KERE! MAJU LO SINI!" Umpat Restan yang sudah siap berhadapan dengan zee.

DUAGH

Mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Restan, zee pun dengan penuh keberanian berlari dan langsung memberikan tendangan mautnya ke rahang kanan Restan sebagai permulaan.

Merasa tidak terima, Restan pun membalas dengan beberapa kali memukul zee namun dengan cerdiknya zee mampu menangkis segala pukulan yang Restan berikan untuk nya. Selain pukulan dan tendanganya yang sangat berdemeg, zee juga cukup lihai dalam menangkis segala pukulan.

"Cih. Pukulan lo masih sama dari dulu! Gak berasa!"

BUGH

BUGH

BUGH

Melihat Restan yang sudah kelelahan, zee yang merasa memiliki kesempatan dan waktu yang tepat dengan segera membalas pukulan Restan dengan bertubi-tubi tanpa jeda sedikit pun hingga membuat Restan terkapar ditanah.

"MATI LO MATI!"

BUGH

Kelima anggota Restan yang melihat wakil ketuanya ambruk ditangan zee pun langsung berlari dan menghantam kuat punggung zee menggunakan balok kayu hingga membuat ia sempoyongan.

Heaven ZeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang