Malam itu
Suara deru motor yang digeber geberkan terdengar begitu nyaring di Indra pendengaran. Sekumpulan anak anak remaja meramaikan jalanan yang sepi, dengan motor mereka. Sebuah jalanan sepi yang biasa digunakan untuk balap liar, sekaligus tawuran antar kelompok. Mayoritas dari mereka merupakan anak anak yang masih berada di bangku SMA.
Kedatangan motor sport yang bergema membuat area itu semakin ramai akan sorakan senang dari penonton ataupun pemotor lainya. Mereka adalah anggota Inti Daisy Duck yang baru saja tiba, dengan penampilan khas anak geng motor. Rambut acak acakan, jaket hitam dengan logo dadu titik enam, dan tentunya raut wajah seriusnya.
Mereka turun dari motor masing masing dan menghampiri sekumpulan anak geng motor lainya. Siapa lagi kalau bukan geng CAVA.
"Dateng juga Lo semua" ujar Lelaki yang diketahui merupakan ketua geng CAVA, namanya ARES.
"Kita bukan PENAKUT" sahut GRACIO memimpin anggota anggota nya.
"Bagus. Gue kira Lo semua pengecut. Yang cuma bisa ngumpet doang" ujar salah satu anggota CAVA meremehkan.
"Cih. Yang ada Lo semua yang pengecut! Beraninya teror teroran by one kalo berani!" Ujar Aran meludah sembarangan.
Ares yang tidak terima hendak melayang kan sebuah pukulan pada Aran, namun dihentikan oleh zee yang menggenggam kuat tangannya dengan tatapan santai dan tanpa minat.
"Lo mukul anggota gue, Lo juga ber urusan sama gue" ujar zee dengan senyum tipis khasnya seraya menghempaskan tangan Ares.
"wakil ketua kaya lo bisa apa?!" Tanya Ares mendorong bahu zee kasar.
"Ck, kalo gue mau gue bisa bunuh Lo sekarang juga" sahut zee terkekeh remeh.
"Jauh jauh dari anggota gue! Lakuin sesuai tantangan !" Ujar Cio dengan lantang seraya mendorong bahu Ares menjauhinya.
"Oke. Tapi kali ini gue mau lawan dia" Ares menunjuk kearah zee yang mengulum permen kakinya.
"Gimana?" Ares mengulurkan tangannya kearah Cio yang hanya diam seolah jijik padanya.
"Oke" zee yang menjabat tangan Ares dengan kasar.
Lelaki dengan kaos hitam polos yang dibalut jaket DADU serta celana jeans hitam itu berjalan kearah motor sport miliknya. Motor sport yang jarang ia gunakan dan hanya menjadi pajangan dibasecame. zee membawa motornya keposisi start balapan, berdampingan dengan motor milik Ares.
"Gue percaya sama lo" cio menepuk punggung zee dibalas dengan senyuman oleh zee.
"Lo harus menang pokoknya. Kalo menang gue traktir nasi kuning bi iyam" Ujar aldo melakukan tos ria bersama zee.
"Yoi gue tagih janji Lo"
zee menatap kearah Ares dibalas dengan tatapan tajam lelaki itu.
"Gue pastiin lo bakal kalah malam ini" ujar Ares dengan angkuh seraya menatap tajam kearah zee.
"Yakin lo bisa kalahin gue?" sahut zee terkekeh meremehkan.
"Buktiin sekarang juga" lanjutnya
Kedua cowo itu mulai menyalakan mesin motornya. Diiringi oleh sorakan sorakan para penonton yang lebih banyak mendukung zee.
"SIAP!!"
Suara lantang dari seorang lelaki yang membawa bendera itu mengalihkan atensi ZEE dan ARES. Dua lelaki itu menatap serius kearah dengan jemari tangan menarik rem motor menahan lesatan motornya.
"ONE!!"
"TWO!!!
"THREE...GOO!"
Keduanya melepas tarikan rem dan langsung mengegas motornya secepat kilat setelah bendera yang dipegang ... dijatuhkan kebawah petanda bahwa balapan dimulai.