MALAM. 21.00 WIB.
Naka dan Anara akhir nya telah tiba di depan rumah mewah anara. Naka membuka Helm Nya, mengulur kan tangan nya untuk membantu anara untuk turun dan di terima baik oleh anara.
Anara segera turun dari motor begitu pun dengan naka yang ikut turun dari motor nya, Berdiri di hadapan anara sambil menatap anara yang hanya sebatas Dagu nya saja.
"Sana masuk, Jangan lupa Mimpi indah malam ini. Kalau perlu mimpiin aku" ucap nya sambil memegang Kedua bahu anaraAnara hanya tersenyum dan mengangguk
"Kak naka juga jangan lupa mimpi indah, Setelah pulang dari sini, kak naka harus pulang ke rumah jangan keluyuran-keluyuran lagi"Naka membalas senyuman Anara tak kalah menawan nya
"Iya sayang, Yaudah sana masuk, besok pagi aku jemput" Naka mendekat kan Wajah nya ke arah anara, Mengecup Pipi kanan anara cepat lalu menjauh kan Wajah nyaAnara hanya terdiam dengan Dada berdebar nya.
Sedangkan naka hanya Menaik kan kedua alis nya ketika melihat raut Keterdiaman Anara.
"Kenapa Hm?" Ucap nya lembut sambil Mengelus Pipi anaraAnara tersentak dan menatap naka salah tingkah
"A-Aku malu" cicit nya dan dengan cepat berlari memasuki rumahNaka yang melihat itu hanya terkekeh Gemas, Ia Kembali menaiki Motor nya dan berlalu dari Rumah Anara.
****************
Sedangkan anara yang masih berada di Belakang pintu menyentuh dada nya yang berdebar dengan wajah memerah nya, Ia tersenyum malu-malu ketika mengingat Naka mencium pipi nya. Ingin sekali ia Menenggelam kan diri nya sekarang juga.
Anara Menghirup rakus oksigen lalu menghembus kan nya dengan perlahan, Bibir nya masih melengkung kan sebuah senyuman indah di bibir nya, Menyentuh Pelan pipi nya yang Ada bekas kecupan Naka kemudian mulai melangkah kan kaki nya untuk berjalan ke arah kamar nya.
Hingga tepat anara menginjak kan kaki di ruang tamu, Ia berhenti sebentar melihat Aaron yang terduduk di sofa dengan keadaan wajah kusut nya membuat anara heran
Sedangkan Aaron yang menyadari di tatap seseorang, mengangkat wajah nya dan menatap anara yang menatap lekat ke arah nya, berdiri dari duduk nya dan berjalan ke arah anara
"Anara papa Telah kalah di persidangan, Mama kamu telah menang dan resmi mendapat kan Hak Asuh Fely" Ucap Aaron dengan raut sedih nya
"Dan papa hanya mendapat Kan Hak Asuh kamu saja"Anara terdiam, menatap Aaron yang menampak kan raut sedih nya itu
"Lalu jika Papa mendapat kan hak asuh Anara. Apa kah papa Tidak terima Atau Menyesal karena Telah Mendapat kan hak asuh itu?"Ucapan Anara mampu membuat Aaron terdiam dan menatap Anara.
"Bukan seperti Anara. Papa sama sekali tidak menyesal, hanya saja Papa ingin kedua putri papa tinggal bersama papa di rumah ini"anara terdiam, dada nya berdesir ketika Mendengar penuturan Aaron. Baru hari ini ia mendengar secara langsung dari mulut Aaron. Ia telah Di akui sebagai putri? Kalimat yang selama belasan tahun ini anara tunggu-tunggu dari Mulut papa nya ini.
Mata anara memanas, Cairan bening telah menumpuk di Pelupuk mata anara membuat anara menatap kabur Aaron karena air mata nya.
Tes
Air mata itu akhir nya menetes, Tidak tahan untuk menahan cairan bening yang sudah menumpuk itu, Keluar dengan bebas dari pelupuk mata anara.
"P-Putri?" Cicit anara kakuAaron menatap Anara dengan raut sedih nya, menunduk kan kepala nya saat rasa bersalah Masih menghantui Dirinya.
"Anara istirahat lah, Papa masih banyak urusan" ucap Aaron dan berlalu dari hadapan anara
KAMU SEDANG MEMBACA
ANARA ARE YOU OKE?!
Teen FictionAnara. Gadis sederhana, Cantik, Pintar, Baik dan Ceria Tapi begitu banyak menyimpan Topeng Dalam Hidup nya. Kisah Anara. Gadis SMA yang banyak Di penuhi Oleh Lika-liku. mulai dari Keluarga, Persahabatan bahkan percintaan. Banyak Yang harus di jalani...