23

2 2 0
                                    

Naka menatap Jam di pergelangan tangan nya, Lalu menatap ke arah Anara yang tengah Mengutak-atik Ponsel
"Gue sama anara cabut Duluan Ya, Udah sore soalnya, takut nya orang tua Anara nyariin" ucap nya dan bangkit Dari duduk nya di ikuti oleh Anara yang berada di samping nya

"Yaudah, kalian hati-hati di jalan" ucap Refal membuat Naka mengangguk

Lingga menatap Anara dengan senyum ceria nya
"Dadah Ayang Ara, sampai ketemu besok, jangan kangen aku yaaa" Ucap nya sambil melayang kan kiss Bye ke arah anara

Naka yang mendengar ucapan Lingga dan melihat tingkah genit lingga menatap tajam ke arah bocah Sinting itu membuat lingga cengengesan tidak jelas.

Berbeda dengan anara, ia hanya terkekeh geli ke arah lingga.

Naka lansung Merangkul Bahu anara posesif dan membawa nya keluar dari markas.

Tenggara menampol Wajah lingga gemas
"Anjingg, jijik banget gue bangsat. Muka lo mirip Bencong Yang ada di lampu merah" ucapan Tenggara membuat Arzan menyembur kan tawa nya

"Bwahaha anjing. Bencong lampu merah" tawa arzan keras sambil memukul Punggung Lingga keras."Memang mirip sih ling, Jangan-jangan si mimi Jodoh lo yang selama ini lo cari-cari"

Ucapan Arzan membuat Lingga bergidik ngeri, Masih mengingat momen Ia, Tenggara dan Arzan berhenti saat Lampu merah waktu itu, dan seorang Pria setengah wanita itu berjalan Dengan berlenggak-lenggok Dengan Wajah menor yang melekat di wajah Yang di yakini Mereka adalah seorang Boti. Alias bencong. Yang bernama Mimi. Saat itu Lingga Di goda habis-habisan oleh MiMi tersebut hingga sampai Sekarang lingga trauma melewati jalan tersebut, ia lebih memilih Lewat jalur lain dari pada harus Bertemu dengan Mimi.

Tenggara Tetawa dengan puas, mengingat saat Momen dimana Lingga di goda oleh mimi membuat lingga Trauma sampai saat ini. Mengusap sudut mata nya yang berair. Dan menatap wajah pucat lingga
"Gak papa kali ling, lumayan kan harga yang di tawar kan si Mimi. Kapan lagi lo dapet harga murah kayak gitu. 15 ribu ling hahahah" Tenggara kembali tertawa.

Arzan meredah kan tawa nya dan menatap wajah menggenas kan Lingga
"Emang lebih bener lo sama si Mimi Deh ling, mirip soalnya"

Lingga mendengus Kesal.
"Brengshekk"

Refal yang mendengar Obrolan Ketiga teman nya hanya geleng-geleng kepala, berbeda dengan Dean yang hanya acuh tak acuh

Dean Menyimpan Ponsel nya kembali dan menatap arzan yang Sibuk bercanda ria dengan Tenggara dan lingga, bangkit dari duduk nya.
"Zan, Cabut"

Ucapan singkat Dean Membuat keempat teman nya mengalih kan atensi mereka dan menatap Dean yang sudah berdiri dengan wajah datar

"Cepet benget lo berdua mau Cabut, Biasa nya juga Agak lamaan" ucap Refal heran

"Tau, ganggu suasana Aja lo Yan" Timpal Tenggara cemberut

Dean menatap malas Keempat teman nya dan kembali menatap Arzan.
"Ayo" Dean berjalan ke arah Arzan, menarik Kerah belakang arzan membuat arzan mendengus kesal dan mau tak mau Ia bangkit dari duduk nya
"Kita cabut" Dean kembali berucap Datar dan Menyeret Arzan untuk berjalan keluar markas.

****************

17. 20

Motor Sport milik naka akhir nya telah tiba di depan teras rumah anara, Melepaskan helm full face milik nya dan membantu anara untuk turun dari motor
"Masuk sana gih terus istirahat" Naka Mengelus Rambut anara lembut sambil memamerkan Senyum menawan nya

Anara membalas senyuman naka dan mengangguk
"Iya, Kamu juga Habis dari sini langsung pulang, jangan kemana-mana lagi"

Naka mengangguk Pelan dan menjauh kan Tangan nya dari kepala anara

ANARA ARE YOU OKE?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang