B mengemudi mobil dengan tenang, Zoe terlihat serius mengecek sesuatu, Erza masih pingsan dan Luci hanya duduk dengan patuh.
"Mereka tidak menjawab panggilan ku!"
Zoe menatap B dengan tenang tapi ekspresi tenang itu masih menunjukkan kecemasan.
B menatap jam di pergelangan tangannya yang hampir menunjukan pukul 12 tengah malam.
Tiba tiba dari kursi belakang, Erza yang awalnya masih pingsan tersentak bangun dengan heboh sebelum menatap Luci, dan Zoe yang melihat ke arahnya dengan linglung.
"Apa- oh ledakan lalu..kau!"
Erza mengingat beberapa kejadian tadi sebelum mencengkram kerah Luci setelah menyadari laki laki asing itu duduk di sampingnya.
"Third husband don't fight with the first husband!"
Zoe mengingatkan Erza untuk tidak bertengkar lagi.
"Suami ketiga?"
Erza syok berat sedangkan Luci menyentak tangan lelaki itu dari kerahnya dengan kasar.
...
Di ruang tamu yang gelap gulita dengan pintu yang terbuka lebar, tersinar cahaya bulan yang menyoroti kedua pasangan yang sedang tertidur di sofa.
Samar samar terdengar suara aneh seperti langkah lemah dan geraman menjijikan.
Uhuk.. Uhuk...
Suara batuk dari gadis kecil terdengar pelan, berasal dari kamar yang tertutup rapat.
...
Bella yang sedang melihat kekacauan dari gedung atas tiba tiba menyentuh dadanya seperti ada sesuatu yang salah.
"Ada apa?"
Tanya Arabella yang sedang memiting kepala dan tubuh Ana untuk duduk patuh menatap semua kejadian berutal di bawah tanpa terlewatkan sedikit pun.
Bella hanya melirik kedua gadis yang saling terjerat itu dengan dingin sebelum kembali menatap kedepan.
Ana menyentak tangan Arabella dari mulutnya terlihat kedua pipi gadis itu bengkak, mata memerah serta wajah basah oleh air mata dan ingus.
"Kalian jalang, lepaskan aku-"
"Ah dasar berisik!"
Arabel kembali menututupi mulut gadis itu dengan ganas, Bella yang berada di hadapan keduanya hanya bernafas dengan tenang sebelum menekan sesuatu di kupingnya."Imelda, sekarang!"
....
Helikopter yang membawa 6 orang lengkap dengan senjata laras panjang mulai mendekati sudut kota.
Dari cahaya sudut kota yang terpancar dari pintu helikoper yang terbuka terlihat wajah dingin Leo.
Laki laki tampan itu terlihat paling tidak bersahabat di saat ini, ia masih memikirkan sikap para tetua yang berani menentangnya sebelum sebelumnya ia bebas melakukan apa pun tapi jenapa baru sekarang para lelaki tua busuk itu komplain cara kerjanya.
Di sisi berlawanan seketaris dan di beri tugas secara sembunyi sembunyi menatap Leo dalam tenang sebelum melirik sudut kota yang terang benderang tiba tiba seluruh gedung gedung tinggi itu padam secara bersamaan.
Leo juga menyaksikan kejadian ini dan...
Tembakan petasan di beberapa rooftop gedung meledak dan hampir membuat helikopter jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where's Bella II
أدب المراهقينSehari sebelum peringatan kematian 10 tahun kepergian Bella, Erza dan Leo menghadiri sebuah pesta dan betapa terkejutnya mereka saat melihat siapa wanita pendamping pemilik pesta. "Aku bersyukur pesta pertama yang aku selengarakan penuh dengan...