4

155 14 6
                                    

Korn melangkah kakinya masuk ke dalam perusahaan miliknya, ini sudah rutin baginya untuk ke kantor untuk bekerja tentunya...

Sepanjang ia masuk tentu sahaja karyawannya yang lalu pasti akan menunduk hormat dan menyapanya.. ia hanya balas sekenanya sahaja

Korn langsung pergi ke ruangannya dan mula mengerjakan berkasnya yang menumpuk, apa lagi sekarang ia tidak mempunyai sekertaris

Sudah dua minggu ia tidak mempunyai sekertaris kerana sekertarisnya mengundurkan diri untuk mengikut suaminya pindah ke luar negara, padahal kerja sekertarisnya cukup bagus tapi ia terpaksa melepaskannya

Seketika ia teringat sesuatu, bukankah ia akan mendapat sekertaris baru hari ini? Akhirnya mungkin kerjanya boleh kembali seperti biasa semula..

Mungkin sebentar lagi sekertarisnya akan sampai, mengingatkan ia menyuruh untuk membawanya keliling dahulu untuk mengenal tempat-tempat tertentu

Tok
Tok
Tok

Tak sampai seminit ia memikirkan semua itu, pintu ruangannya di ketuk.. ya seperti yang ia jangka sebentar lagi pasti sekertarisnya akan datang

"Masuk," ujar Korn, tak lama orang kepercayaannya masuk ke dalam

"Iya ada apa?" Tanya Korn

"Itu tuan, sekertaris baru anda sudah ada di luar" ujarnya

"Ya sudah biarkan ia masuk" ujar Korn

"Baik tuan" ujarnya, lalu pergi ke arah pintu membukanya untuk orang yang ada di luar dan menyuruh masuk

"Ini sekertaris baru anda tuan dan saya pergi dahulu" ujarnya memperkenalkan sekertaris barunya dan langsung sahaja pergi dari situ membiarkan Korn dan sekertaris barunya

Korn seakan tidak percaya sekarang, bagaimana bisa pria tersebut boleh menjadi sekertarisnya.. ia tidak menyangka pria tersebut bekerja kantor

Padahal mereka baru dua kali bertemu dan itu di bar, apalagi ia melihat sendiri pria tersebut menggoda orang di sana... Ya jadi mana ia sangka pria tersebut juga pekerja kantor seperti dirinya

"Hai tuan, namaku Weir.. sekertaris baru tuan" ujarnya sembari tersenyum manis

Yap, siapa lagi jika bukan Weir.. sekertaris Korn pindah juga itu kerana anak buahnya, tuh mantan sekertaris Korn tak ada rugi juga

Weir tetap tersenyum untuk terlihat baik-baik sahaja, walaupun pagi tadi hampir sahaja ia terlambat untuk pergi kerja..

Flashback

Weir baru sahaja selesai mandi paginya, ia duduk di atas kasurnya sembari memikirkan sesuatu.. entah kenapa ia seperti melupakan sesuatu?

Apa yang ia lupakan sebenarnya? Ia sudah bangun awal pagi seperti biasanya, mandi.. apa lagi? Sarapan ? rasanya bukan itu..

Weir terus memikirkan apa yang telah ia lupakan, seperti ada yang kurang pada pagi ini tapi jika di fikirkan memang ini lah rutinnya setiap hari..

Lama berfikir, akhirnya Weir akhirnya memutuskan main hpnya sahaja, mana tahu ia akan mendapatkan jawapan dan ya benar sahaja

Baru sahaja ia membuka whatsapp, ia langsung teringat sesuatu.. bukankah hari ini ia perlu pergi bekerja?

'YA JUGA! GUE PERLU KERJA HARI INI!!' batin Weir yang seketika panik setelah mengingat apa yang patut

Langsung sahaja ia melihat ke arah jam.. nasib ia suka bangun awal pagi, jadi sekarang ia tidak akan lambat setidaknya kan?

Sepantas kilat Weir langsung bersiap dan membuat sarapan paginya.. kalau sebelum ini ia bisa bersantai kerana biasanya tiada pekerjaan yang penting pagi-pagi tapi sekarang tidak lagi kerana pekerjaannya sekarang ada ketetapan waktu

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang