13

156 12 2
                                    

Perlahan Weir membuka matanya, kepalanya terasa berat, dan ia merasa pusing akibat efek mabuk semalam. Pikirannya masih berputar-putar mencoba mengingat semua yang terjadi

Weir melirik sekeliling yang terasa gelap kerana tirai kamar di biarkan tutup rapat, ini bukan kamar di apartment ia tidak kenal kamar ini

Sekilas Weir terlihat jam yang tergantung tak jauh dari tempatnya melihat jam sekarang menunjukkan pukul 4 PETANG?! berapa lama ia tidur sebenarnya?! Bagaimana ia bisa tidur selama itu?

Weir melihat ke samping ada Korn dan dapat ia rasakan Korn memeluk tubuhnya erat... Tapi sepertinya terasa ada yang aneh, kenapa rasanya seperti kulit mereka saling bersentuhan? Dan saat ia menggerakkan tubuhnya sedikit, ia merasa tubuh Korn yang juga tak berbalut apa-apa bersentuhan dengannya

Perlahan Weir membuka selimut yang menutupi dirinya dan hanya untuk menemukan kenyataan yang lebih mengejutkan

Mereka berdua telanjang bulat, tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh mereka. Weir merasa jantungnya berdetak kencang dan wajahnya memerah saat ia menyadari apa yang telah mereka lakukan semalam.

Weir merasa jantungnya berdebar kencang saat dia menyadari apa yang terjadi. Dia memandangi tubuhnya yang tidak berselimut dan tak percaya bahwa dia dan Korn tidur bersama tanpa busana.

Jadi semalam bukan imaginasi dirinya melainkan realiti?! Wajahnya memerah saat menerima fakta yang nyata..

'Ini adalah mimpi, bukan? Tidak mungkin ini nyata...' batin Weir saat ini menolak percaya apa yang ia lihat

Kebiasaan Weir hanya membayangkan sahaja.. jadi ia hanya pasrah sahaja semalam memandangkan itu bukan realiti tapi apa sekarang?!

Jam di dinding kamar terus berdetak, mengingatkannya pada kenyataan bahwa ini bukanlah mimpi. Weir merenung sejenak, mencoba memahami bagaimana mereka bisa berakhir seperti ini.

Saat Weir sedang bergelut dengan fikirannya, Korn perlahan membuka matanya dan langsung di suguhi dengan wajah manis Weir.. ia mengeratkan pelukannya, ia ingat apa yang berlaku

Tentu sahaja, Korn hanya terkena ubat perangsang bukan mabuk dan tidak sadar dengan apa yang ia lakukan

"Phi?" Panggil Weir memastikan Korn sudah bangun ataupun belum

"Hmm?" Ujar Korn yang hanya berdehem sahaja tanpa mahu melepaskan pelukan mereka

"Apa phi lakukan semalam?!" Ujar Weir tanpa basa basi meminta kepastian yang sudah sangat jelas

Weir cuba melepaskan pelukan mereka dan memandang ke arah mata Korn, mereka perlu bicara empat mata sekarang

"Phi... Maaf, phi tahu ini tidak sepatutnya terjadi" ujar Korn dengan tulus meminta maaf sembari memandnag tepat di mata Weir

Namun, Weir masih tidak terima.. ia memang mencintai Korn tapi itu tidak bermakna ia akan diam sahaja jika Korn membuat pelecehan terhadapnya

Apalagi saat ini hubungan mereka tiada kejelasan sama sekali.. Korn tidak pernah sekalipun mengatakan suka padanya?!

Weir merasa dirinya rendahan di sini, ia bukan mainan Korn!!

"Baiklah, aku benar minta maaf kerana telah melakukan ini.. aku akan bertanggungjawab" ujar Korn cuba untuk tenang

"Kalau hanya kerana ini tidak usah bertanggungjawab!! Phi bahkan tak akan mencintaiku!" Ujar Weir, untuk apa mereka menjalinkan hubungan jika ia hanya jatuh satu pihak sahaja

"Tidak! Bukan hanya kerana ini phi mahu bertanggungjawab, phi sudah lama tertarik denganmu apalagi setelah pengakuan cintamu, hanya sahaja..."

"Hanya sahaja apa?!" Ujar Weir ketus, entah ia mahu percaya atau tidak.. mulut mungkin boleh mengatakan lain dan hati mengatakan lain

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang