11

129 14 2
                                    

Hampir seminit Weir terdiam di posisinya, ia menggelengkan kepalanya membuatnya kembali ke alam realiti.. ayolah apa yang ia takutkan saat ini? ini bukan petama kali baginya kan?!

Ya tapi sebelumnya ia sentiasa bersedia dengan senjata dan sekarang hanya tangan kosong?!

Tentu sahaja rasanya berbeza apalagi saat ini ia hanya berdua sahaja dengan Korn sedangkan yang menyerang mereka mempunyai senjata dan mungkin sahaja lebih banyak..

Akhinya Weir memutuskan untuk mengikuti Korn, ia tidak peduli kalau di marah.. ingat ia bukan pria lemah apalagi ia keturunan mafia dan mewarisi dari papa dan daddynya jadi tidak boleh takut hanya kerana situasi seperti ini

Ia mula bersembunyi, dapat ia lihat Korn tak jauh darinya dan beberapa pria di seberang jalan sana mungkin sedang berjaga-jaga juga kerana Korn juga memiliki senjata

Saat ini Korn menjadikan tong sampah yang lumayan besar menlindungi dirinya dari tembakan dari musuh di depan, langsung sahaja Weir ke arah Korn

"Weir?! kenapa di sini?" ujar Korn tak boleh menutup rasa terkejutnya, di sinikan bahaya lebih baik di tempat tadi

"Aku takut di sana seorang diri phi" ujar Weir memberi alasan dengan wajah ketakutan membuat Korn terdiam..

Jika di fikirkan, boleh sahaja terjadi sesuatu pada Weir saat ia di sini, jadi mungkin memang terbaik Weir berada di sini bersamanya

Terdengar bunyi tembakan lagi yang mengarah ke mereka berdua tentunya, untung sahaja tong sampah tersebut boleh melindungi keduanya.. mungkin musuh ingin mereka takut saat ini

Weir cuba untuk berfikir keras, bagaimana ingin terlepas dari semua ini.. jika ia tersilap langkah sudah tentu nyawanya menjadi taruhan

"Phi.. mereka siapa?" Tanya Weir meminta kepastian.. kalau perompak tak mungkin mereka menyerang begini kan? Paling mereka ugut dan meminta benda berharga

"Tak tahu, mungkin mafia? Pembunuh upahan? Entahlah" Ujar Korn, mungkin sahaja pesaing Korn yang menghantar ini semua

Weir terdiam memikirkannya, mafia? Pembunuh upahan? Pasti mereka kenal dengan gruop pimpinannya,  seketika Weir teringat sesuatu..

Ia mengeluarkan pisau kecil yang tersimpan di bajunya, di situ terdapat simbol gabungan dari gruop Ruangroj dan Sangpotirat.. sesiapa yang tahu dengan dunia bawah pasti tahu simbol apa itu

Sedangkan Korn hanya melihat sahaja Weir mengeluarkan pisau, ia tidak tahu apa yang ingin Weir lakukan.. jadi ia hanya melihatnya sahaja

Weir menoleh sedikit ingin melihat kedudukan musuhnya saat ini dan langsung sahaja di hadiahi tembakan yang hampir terkena padanya

"Sial" umpat Weir dalam hatinya, hampir sahaja

"Weir, apa yang kamu cuba lakukan?" Ujar Korn, bahaya jika Weir berbuat seperti tadi

"Aku cuba baling pisau ini, mungkin sahaja boleh lemahkan serangan mereka nanti" ujar Weir

Mendengar penjelasan dari Weir, Korn hanya mengangguk faham.. mungkin saat salah satu dari mereka cedera boleh membuat peluang mereka larikan diri dengan musuh mereka sibuk dengan temannya yang cedera

Saat melihat musuhnya lengah, dengan sigap Weir melempar pisaunya dan tepat sasaran.. pisaunya terkena di lengan salah seorang di sana membuat Korn tertegun melihatnya

Orang yang terkena pisau dari Weir langsung mengumpat dan berbicara dalam bahasa Japan membuat Korn tidak mengerti sama sekali

"Aku tidak mahu membunuhmu awalnya!! Tapi kerana kau ikut campur maka kau juga harus mati" ujar musuh mereka yang tidak terima partnernya di lukai

Korn terdiam, ini akan membahayakan mereka sahaja.. target mereka sekarang sudah berubah dari dirinya dan sekarang Weir ikut menjadi targetnya

"Bunuh sahaja aku!! Aku akan melindungi milikku! mungkin sekarang kalian akan berbagia saat dapat membunuh kami tapi orang tuaku akan membalas kalian! " ujar Weir dengan menggunakan bahasa Japan tak lupa dengan raut wajah yang tidak takut, Weir tidak mahu Korn memahami apa yang ia katakan dan juga ia pasti musuhnya faham ap yang ia katakan

"Siapa orang tuamu memangnya!" Ujarnya menantang dalam bahasa Japan

Sedangkan Korn hanya bingung saat ini, ia tidak mengerti sama sekali.. apa yang keduanya Katakan?

"Tidak jelas lagi simbol di pisau tersebut?" Ujar Weir yang langsung sahaja keduanya melihat simbol di pisau tersebut

Pria tersebut menatap ke arah Weir seperti tidak percaya, Weir menatapnya balik.. tidak merasa takut sama sekali

"Kita mundur" ujar pria tersebut memerintah, mungkin ia ketuanya.. melihat tatapan Weir yang serius ia tidak mahu mengambil risiko

Mungkin sahaja Weir bisa berbohong saat ini, tapi kalau itu benar nyawa mereka akan terancam nantinya

Beberapa pria yang menyerang beredar dari situ meninggalkan Korn dan juga Weir berdua di situ.. Weir langsung terduduk lemas, ia berasa lega hampir sahaja nyawanya melayang hari ini

Sedangkan Korn masih bingung dengan apa yang berlaku, tapi ia tidak terlalu peduli lagi.. bukankah itu bagus? Mereka pergi sendiri dari sini

"Weir.." ujar Korn mendekat ke arah Weir yang sepertinya sedang takut.. ya walaupun ia tidak faham satu patah pun apa yang di katakan oleh Weir tapi sepertinya Weir masih takut sekarang, Korn membuat kesimpulan Weir hanya buat-buat berani sahaja di hadapan musuh mereka tadi

"Hei.. tenanglah, phi ada di sini" ujar Korn memeluk tubuh Weir berharap itu dapat menenangkan pria tersebut

Weir tidak mahu lagi melepaskan pelukan keduanya, ia nyaman sekarang.. ia tidak terlalu takut tapi tetap sahaja tidak mahu melepaskan pelukan tersebut

"Ayo pulang" ujar Korn lagi, sekarang sudah malam.. sebelum semakin larut sebaiknya mereka pulang ke apartemen sebelum terjadi hal lain

Weir hanya diam ditempat dan tidak mahu berganjak dari situ.. ia tidak mahu melepaskan pelukan keduanya saat ini, akhirnya Korn berinisiatif untuk menggendong Weir sahaja kerana melihat Weir sepertinya tidak akan ingin berjalan pulang ke apartment..

Weir yang terkejut dengan tindakan tersebut secara reflex memeluk Korn semakin erat kerana tidak mahu terjatuh, Weir menyamankan dirinya.. sedangkan Korn memandang dalam ke arah Weir yang berada di gendongannya

Ini salah satu alasan korn masih tidak ingin mempunyai pasangan, ia hanya menjalankan bisnes legal tapi terlalu banyak saingan dan musuh yang ingin menjatuhkannya. Penyerangan seperti tadi sudah biasa baginya, itu sebab ia mempunyai pistol.. tapi ia tahu orang lain tidak terbiasa dengan hal seperti itu

Oleh itu ia masih sendiri agar tidak bahayakan nyawa orang lain apalagi orang tersayangnya, orang tuanya mati juga kerana di serang oleh musuhnya.. ia tidak mahu orang yang ia sayangi menjadi korban, cukup hanya orang tuanya

Ia bukan tidak pernah tertarik pada sesiapa sebelum ini, tetapi ia hanya mengabaikannya dan orang yang membuat ia tertarik juga tidak tahu dan ia juga tidak berusaha mendapatkan cintanya dan berakhir semuanya hilang begitu sahaja

Tapi lain pulak dengan Weir, ia memang tidak mencari malah Weir sendiri yang datang mencari dirinya.. mengatakan secara terang-terangan lagi yang ia menyukai dirinya

Mungkin ini yg di namakan jodoh, ia tidak cari Weir tapi malah Weir datang sendiri dan ingin dekat dengan dirinya tanpa ia bersusah payah





Tbc...

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang