20

122 8 1
                                    

Pintu mobil di buka, Weir keluar dengan raut wajah yang mengantuk. Ia menggeliat sebentar cuba mengumpul niat untuk bekerja hari ini.

Weir mengacak rambutnya kesal, ini semua salah penyusup yang masuk markas! Ia jadi kurang tidur sekarang ini. Lihat sahaja, Weir tidak akan membiarkan ia mati dengan cepat.

Sudah sebulan berlalu sejak ia mengetahui ia akan mendapat adik baharu. Hari berjalan seperti biasa, persiapan pernikahannya juga sudah di lakukan.

"Selamat pagi tuan," ujar beberapa karyawan yang melewati Weir.

Tentu sahaja seluruh karyawan kantor sudah tahu Weir tunangan tuan mereka membuat Weir perlu terbiasa di sapa seperti ini.

Weir hanya membalas seadanya, suasana hatinya memang sedang buruk saat ini. Langkah kakinya menuju ke kantin kantor.

Mungkin sahaja segelas kopi boleh menghilangkan rasa mengantuknya? Perutnya juga terasa lapar ingin makan.

Setelah mendapatkan apa yang ia mahukan langsung sahaja Weir duduk di meja kosong. Ia hanya sendirian kerana Korn datang terlambat lagi hari ini, entah kenapa akhir-akhir ini Korn memang suka telat ke kantor.

"Maaf, boleh bertanya?" Ujar seorang wanita cantik dengan suara yang sopan dan lembut.

Weir langsung menoleh, ia tidak mengenali wanita tersebut. Apa ia karyawan baru?

"Ya ada apa?" Tanya Weir cuba untuk ramah.

"Saya Fah, bolehkah saya tahu di mana ruangan tuan Korn?" Tanya wanita cantik tersebut, memperkenalkan dirinya sebagai Fah.

"Ada urusan apa?" Tanya Weir, kenapa ia tidak pernah tahu tentang wanita di hadapannya ini.

"Owh, mungkin anda tidak tahu. Saya kekasih tuan Korn," ujar Fah

Weir langsung terdiam, apa ia tidak salah dengar? Wanita di hadapannya ini kekasih tunangannya?! Ia melihat ke arah Fah dari atas ke bawah.

"Jangan bercanda nona!" Ujar Weir dengan nada yang datar, ia cuba bersikap tenang.

"Aku tidak bercanda! Aku memang kekasih atasanmu!" Ujar Fah dengan yakin.

Weir memandang Fah dari atas ke bawah, sepertinya wanita di depannya ini sangat percaya diri sekali. Tentu sahaja Weir lebih mempercayai Korn dari ucapan tidak bermutu dari wanita tersebut.

"Aku tidak percaya," ujar Weir dengan nada mengejek.

"Kau pegawai rendahan! Tunggu saja, aku akan meminta Korn untuk memecatmu!" Ujar Fah dengan penuh amarah.

"Phi Korn tidak mungkin memecat tunangannya, bukan?" ujar Weir

Fah terkejut dan menatap tidak percaya, tetapi segera mengubah ekspresinya menjadi tenang dan angkuh. Dirinya terdiam seketika, wajah Weir serius dan tidak bercanda. Apa benar Weir tunangan Korn?

"Owh, jadi Korn belum memutuskan dirimu? Jadi di sini biar aku sahaja yang memberitahumu!" Ujar Fah dengan nada tenang tapi menusuk.

Weir masih diam, ia ingin dengar apa yang akan di katakan oleh wanita di depannya.

"Perkenalkan, aku Fah. Aku adalah cinta pertama Korn dan kami menjalin hubungan selama beberapa tahun, tapi kami terpaksa berpisah karena beberapa hal. Sekarang aku ingin kembali bersama orang yang aku cintai. Aku punya beberapa bukti," ujar Fah sambil menunjukkan foto-foto mereka saat masih bersama.

Weir melihat sekilas semua gambar yang di tunjukkan oleh Fah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang