2

219 17 7
                                    

Saat ini Weir sedang berbaring di kasur miliknya sembari memeluk bantalnya dari samping, fikirannya sudah merawang ke mana-mana sahaja

Saat ini Weir sedang berbaring di kasur miliknya sembari memeluk bantalnya dari samping, fikirannya sudah merawang ke mana-mana sahaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah sebulan sejak kejadian ia melihat seorang pria tampan di bar, tatapan mata tersebut masih teringat jelas.. walaupun ia tidak mengenal pria tersebut

'Ayolah Weir!! Lupakan' batin Weir pada saat ini, ia frutasi kerana sampai sekarang ia tidak bisa melupakan sosok pria tampan tersebut

'jangan bilang aku jatuh cinta lagi?? No!! Tak mungkin' gumam Weir yang masih menolak yang ia jatuh cinta pandang pertama

Jika di fikirkan memang tidak masuk akal kan? Mereka tidak saling kenal dan ia malah jatuh cinta hanya kerana bertatapan mata sahaja?!

Ini sungguh rumit untuk di fikirkan.. apa ia tanya sahaja pada yang lebih pengalaman?

***

Perlahan Arthit membuka matanya, ia merasa ada tubuh yang menimpa di atasnya padahal ia tidur sendirian malam tadi?

Saat ia membuka mata sepenuhnya terlihat jelas wajah Weir di hadapan mukanya langsung

"Phi bangun!! berat tau" ujar Arthit menyingkirkan Weir ke sampingnya yang kosong

Weir hanya tersenyum tanpa dosanya, sedangkan Arthit cuba mencerna apa yang berlaku.. apa yang phinya buat di sini saat ini?

"Bagaimana phi bisa masuk?" ujar Arthit, perasaannya ia mengunci pintunya sebelum tidur dan juga yang mempunyai kunci cadangan kamarnya hanyalah kongpop

"Yah.. itu mudah" ujar Weir sombong, hanya membuka pintu tanpa kuncinya sahaja.. bukan lah hal yang susah bagi seorang Weir, bahkan ia sudah terbiasa melakukan itu

"Berapa lama phi sudah di sini?" tanya Arthit

"Baru sahaja.. phi bosan, jadi ke sini"

"Phi sudah jadi penganguran ya?"

"Yak mulutmu!!" ujar Weir yang tak terima.. masa ia di panggil pengangguran?

"Ya kan orang yang tak ada pekerjaan itu pengangguran phi" ujar Arthit

"Enak aja ya bilang phi tak ada pekerjaan" ujar Weir ketus, tak punya pekerjaan apanya.. ia bahkan terlalu banyak pekerjaan sehingga malas mengerjakannya

"apa-apa sahajalah.. phi buat apa di sini?" ujar Arthit yang tidak mahu memperpanjangkan lagi pebicaraan mereka

"owh ya.." ujar Weir yang akhirnya ingat tujuannya ke sini untuk apa..

"Arthit, bagaimana bisa jatuh cinta dengan kongpop?" Tanya Weir dengan rasa penasaran yang tinggi

Keduanya sekarang sudah menjalin hubungan sudah setahun lamanya.. tapi Weir tidak tahu bagaimana mula kisah keduanya

Ya maklum sahaja Weir seorang yang sibuk.. dan juga malas mengambil tahu hal yang menurutnya tidak penting

Mendengar soalan weir membuat Arthit heran, soalan jenis apa tu?

"Manaku tahu phi" ujar Arthit

"Kenapa tidak tahu?" Tanya weir sepertinya tidak terima dengan jawapan Arthit

"Ya memang tidak tahu, Kongpop suka mencari masalah denganku dulu sehingga aku kesal dan entah tiba-tiba ku tahu hatiku sudah ada padanya.. itu sebabnya aku dan Kong pacaran" ujar Arthit

"Kalian selalu berjumpa?" Ujar weir lagi, yang lagi-lagi buat Arthit heran tentunya

"Tentu sahaja, aku dengan Kong satu kampus dan juga masa itu aku haed hazer sedangkan Kongpop maba yang suka mencari masalah denganku" ujar Arthit yang hanya menjawab soalan Weir

Sedangkan Weir hanya mengangguk faham dan memproses maklumat yang ia dapat dari Arthit

"Ya sudah, phi mahu pergi dahulu" ujar Weir dan berganjak pergi begitu sahaja keluar dari kamar Arthit

Arthit melongo melihat Weir, ia mengganggu dirinya pagi-pagi hanya untuk menanya soalan tidak jelas itu? Padahal hari ini ia tidak punya kelas

Jadi sepatutnya ia bisa tidur lebih lama.. tapi apa? Malah ia di ganggu oleh Weir, ia melirik ke arah jam yang menunjukkan 8 pagi

Apa ia sarapan bersama kekasihnya sahaja? Kelas Kongpop seingatnya jam 11 pagi


Di sisi Weir,

Weir duduk di dalam mobil sambil memikirkan apa yang Arthit ucapkan..

'arthit jumpa Kong setiap hari dan jauh cinta.. lah gue kan gue cuma sekali eyes contact masa jatuh cinta bukan?' batin Weir saat ini, ia masih menafikan yang ia sedang jatuh cinta saat ini

Apa ia bertanya pada papanya pula? Mungkin akan lain jawapannya..

Ia mula menghidupkan enjinnya dan menggerakkan mobilnya menuju kantor daddynya tentu sahaja, di mana lagi papanya berada kalau bukan di situ

Bahkan semasa ia kecil ia selalu di situ bermain-main memandangnya papa dan daddynya memang sentiasa di situ
.
.
.

"Daddy" panggil Weir saat ia baru sahaja melangkah masuk ke dalam ruangan daddynya

"Ada apa Weir?" Tanya Singto bingung, tidak biasanya Weir ke kantornya..

"Mana papa?" Ujar Weir, ia tidak nampak papanya di tempat biasanya dan tentu sahaja daddy tahu bukan papanya di mana

"Papa di ruangan sana" ujar Singto, ruangan di maksudkan adalah kamar pribadinya di sini

"Daddy habis berbuat mesum ya dengan papa!!" Ujar Weir

"Iya.. kenapa?! Tuh papa suaminya daddy gak masalah" ujar Singto cuek

"Pamer sahaja status nikahnya" gerutu Weir dan berlalu pergi ke ruangan tersebut.. Singto membiarkan sahaja, lagipun itu anaknya bukan orang lain

"Papa" ujar Weir berjalan ke arah papanya yang sedang bermain hp di atas kasur

Krist menoleh melihat Weir berada di situ.. tentu sahaja ia heran, ada apa Weir ke sini mencari di dirinya?

"Ada apa Weir?" Tanya Krist

Bukannya menjawab pertanyaan sang papa, malah weir ikut naik ke atas kasur dan memeluk tubuh papanya erat

"Pa, boleh tanya?" Ujar Weir, mungkin papanya bisa memberi solusi padanya

"Tanya sahaja" ujar Krist yang agak aneh melihat tingkah anaknya

"Bagaimana papa bisa jatuh cinta dengan daddy?" Tanya Weir.. pasti papa dan daddynya sama-sama orang yang sibuk dahulu, jadi bagaimana cara keduanya bertemu?

Yang Weir tahu papanya hanya ketua mafia yang kemudian menjadi sekertaris daddynya.. tapi ia tidak tahu bagaimana papanya bisa membuat keputusan seperti itu

"Papa hanya tertarik pada daddymu.. itu sahaja, dan langsung mencari informasi dan mencari cara untuk mendekati daddymu" ujar Krist

"Hanya tertarik dan papa bisa memutuskan itu semua??" Ujar Weir, kenapa ia perlu masa sebulan untuk mengetahui itu semua

"Dengar weir, cinta terkadang tidak bisa di jelaskan.. hanya tertarik sahaja padanya ia bisa membuat dirimu gila sendiri" ucapan Krist membuat Weir terdiam dan mencerna semuanya

Sepertinya Weir faham maksud papanya..

Baiklah, weir sudah memutuskan untuk mengejar sahaja cintanya? Apa lagi setelah iya meminta pandangan dari papanya dan Arthit.. tapi satu sahaja masalah yang ia hadapi saat ini, ia bahkan tidak mengenal langsung pria tersebut

Mana mungkin ia perlu mencari balik pria yang ia temui di bar tersebut, itu tak menjamin ia menjumpainya di sana

Ia hanya tahu wajahnya sahaja, nama atau segala informasi yang lain ia tidak tahu langsung.. bagaimana ia ingin mencarinya?

Minimal kalau ia tahu nama, mungkin lebih senang untuk mencarinya..








Tbc..

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang