Kavya terperanjat lagi dan menoleh pada Kavita. "Kau yang siapa? Mengapa ada di kamar ibuku?!"
"HAH?!" Kavita termangu sejenak sebelum akhirnya dia mengamuk. "Ibumu siapa?! Jelas-jelas ini kamarku! Apakah kau tak melihat dinding-dinding yang ada di kamar ini! Itu fotoku!" tegasnya tak terima. Kamarnya disebut kamar milik orang lain.
Kavya terpelonggo setelah menyadari sesuatu. "Ibu? Ini ibu?"
Gadis itu, Kavita. Dia mirip sekali dengan ibunya Kavya saat masih muda. Kavya tahu betul bagaimana wajah ibunya saat masih muda. Jangan tanyakan mengapa, padahal seumur hidup––Kavya belum pernah bertemu dengan ibunya, sudah jelas dengan semua foto ini.
Kavita semakin marah. "Ibu?! Maksudmu aku terlihat seperti ibu-ibu?! Apa kau tak lihat, kita seumuran?! Ash... Bedebah sialan ini muncul dari mana coba?!" gerutu Kavita seraya berkacak pinggang.
Kavya terpelonggo lagi. Ibunya benar-benar berbicara kasar? Tapi ayah mengatakan jika ibunya sangat lembut. Kavya masih ingat kata-kata ayahnya, bagaimana tidak? Ayahnya mengatakan itu hampir setiap hari.
Katanya; "Ibumu adalah perempuan yang sangat lembut dan ramah, dia tidak pernah berbicara kasar, dia anggun dan banyak pria yang menyukainya..."
Kavya terdiam lagi. Apakah dia sedang bermimpi bertemu dengan ibunya? Mengapa dia bisa bertemu dengan ibunya di masa lalu? Atau ibunya hidup kembali?
"Hei! Kau! Bedebah kecil! Aku tanya sekali lagi! Mengapa aku ada di kamarku?!" amuk Kavita.
'Jangan-jangan aku berada di masa lalu? Seperti di film-film? Begitukah? Sungguh? Aaaa menyenangkan sekali, rasanya beruntung sekali' batin Kavya kesenangan, setelah itu dirinya mencubit pipinya untuk memastikan apakah semua ini hanya mimpi atau apa.
Ternyata sakit––sungguh! Ini bukan mimpi! Kavya ada di masa lalu dan bisa melihat dan berada di dekat ibunya langsung, lalu juga bisa melihat kisah cinta ibu dan ayahnya secara langsung.
"Ibu, ini aku... Kavya. Anakmu dari masa depan," jelas Kavya dengan suara yang sedih––ia menangis bahagia lalu memeluk Kavita dengan erat.
Kavita melotot dibuatnya, dan berupaya melepaskan pelukannya, tetapi Kavya terlalu erat memeluknya. Kavita juga jadi sedikit iba dan membiarkan gadis ini memeluknya, walaupun ekspresinya terlihat jijik menatap Kavya yang memeluknya. "Kau sedang membuat lelucon kah? Mana ada yang seperti itu!Kau adalah anakku dimasa depan? Hahaha... Kau bahkan tidak mirip denganku, kau lebih mirip dengan temanku!" ujar Kavita meremehkan.
Kavya langsung melepaskan pelukannya dan menangis menatap Kavita. "Aku benar-benar anakmu dimasa depan, namaku Kavya yang artinya; Kavita dan Aditya. Kav ditambah Ya, Kavya..." jelas Kavya agar Kavita percaya.
Kavita ternganga. "Kau tahu namaku?! Dan maksudnya aku menikah dengan Aditya sialan itu?! Dan mempunyai anak seperti mu?!"
Kavya mengangguk dengan polosnya.
Kavita menatap Kavya horor. "Tak mau! Aku tak mau menikah dengan bedebah konyol itu! Ayo perbaiki waktu agar aku tak menikah dengannya!" mohon Kavita.
"Jadi kau percaya aku ini anakmu dimasa depan?" tanya Kavya penuh harap.
Kavita terdiam sejenak. "Emmm, tidak juga..." Gadis itu garuk-garuk kepalanya yang tak gatal karena malu. "Lagipula mana ada yang seperti itu! Kau pasti mengarang cerita kan? Kau disini sedang mencuri tapi ketahuan dan akhirnya berbicara konyol--"
"Aku sungguh anakmu dari masa depan," sela Kavya lalu menunjukkan kasur kepada Kavita. "Dimasa depan, aku menidurkan tubuhku disini dan tiba-tiba aku merasa terjatuh dan akhirnya aku sampai dimasa lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Past Time : Kavya Story [Lengkap]
HumorKavya terbawa ke masa lalu, hanya karena menidurkan tubuhnya ke ranjang antik milik ibunya. Dimana saat itu, untuk pertama kalinya ia bisa bertemu dengan ibunya yang sangat cantik itu. Ibunya yang bernama Kavita terkenal sangat dingin dan angkuh. Di...