[Day 10 : Berpisah]
Aditya tipikal pria yang jago memasak––makanya hari ini, Aditya disuruh memasak sendirian untuk perpisahannya Kavya. Jangan tanya mengapa tidak dibantu, sebab Arka, Kinara dan Kavita tak bisa memasak.
Namun Kavita tiba-tiba datang menghampiri Aditya dan membantunya memasak. Mereka memasak sambil tertawa-tawa bersama. Kavya, Arka dan Kinara memperhatikan mereka.
"Mereka sangat serasi," gumam Kavya dengan senyuman lebar.
"Ya, akhirnya perlahan-lahan cintanya Aditya terbalas," balas Arka ikut senang melihat sahabatnya bahagia.
Kinara hanya tersenyum tipis lalu menundukkan kepalanya.
Kavya melirik Kinara. "Mereka serasi kan? Kinara?" tanya Kavya dengan dibuat sesengaja mungkin.
"Ya, serasi," balas Kinara canggung.
"Tapi kenapa kau seperti orang yang sedang cemburu?" timpal Kavya memperjelas pertanyaannya.
Kinara langsung terkekeh pelan. "Cemburu? Untuk apa? Aku senang melihat mereka bahagia."
"Jangan ganggu kebahagiaan mereka ya? Kumohon?" pinta Kavya memelas.
Kinara langsung menatap Kavya dengan tatapan lain. "Kenapa aku harus menganggu kebahagiaan mereka? Tidak pernah terpikirkan di kepalaku."
Kavya kembali mengalihkan pandanganya ke depan. Posisinya Arka ada ditengah-tengah kedua gadis itu, membuat pria itu melirik ke kanan dan ke kiri sesekali.
"Aku senang memang datang ke masa lalu, tapi aku juga sedih... sedih karena datang pada waktu yang salah," gumam Kavya.
"Maksudnya?" tanya Arka.
"Tahun 2007, akan ada sebuah kejadian... jika aku datang pada tahun itu, mungkin aku bisa mencegah kejadian itu. Tapi sayangnya, aku datang pada tahun 1999."
"Tapi 2007 kau sudah lahir. Kau lahir tahun 2006, kan?" tanya Arka memastikan.
"Yap," balas Kavya.
"Memangnya ada tragedi apa ditahun 2007?" tanya Kinara.
"Ibuku kecelakaan mobil..."
Kinara termangu. "Maksudmu? Kavita?" Gadis itu tampak tak percaya.
"...dan itu bukan kecelakaan biasa. Itu direncanakan oleh seseorang," terang Kavya tanpa bukti yang jelas.
"Siapa pelakunya?" tanya Arka.
Kavya tak bisa menjawabnya karena dia belum menemukan bukti-bukti yang jelas. "Pokoknya aku ingin kalian, selalu menyayangi Kavita. Apapun itu, jangan pernah jahat padanya. Aku mohon pada kalian."
Tak lama Aditya dan Kavita datang dengan membawa makanan yang sudah mereka masak. Keduanya tampak riang. "Ini bukan pesta, ini perpisahan dan aku merasa sangat sedih karena kesayangan ku akan kembali ke masa depan," ujar Aditya langsung ke intinya.
"Pulang dari sini aku akan bertemu lagi denganmu," terang Kavya.
"Aku ingin mencegahmu untuk pergi, tapi jika kau tetap disini bagaimana nanti Kavya bayi akan lahir?" Aditya tertawa diakhir katanya.
"Bilang saja kau ingin cepat-cepat menikah dengan Kavita?" goda Arka.
"Ya... Agar Kavya cepat-cepat kembali." Aditya buru-buru membalasnya. Kavita hanya tersenyum malu-malu.
Kavita berdeham-deham. "Terimakasih Kavya karena telah memberikan spoiler kehidupan kepadaku, kisi-kisinya sangat bermanfaat sekali untukku di masa depan."
Kavya cengengesan. "Mau ku beritahu spoiler lain?"
Kavita buru-buru menggelengkan kepalanya. "Tidak, biarkan itu jadi kejutan untukku."
"Ya..." Lirih Kavya.
"Boleh aku memelukmu?" kata Kavita.
Kavya buru-buru mengangguk lalu mereka pun berpelukan. Kavya sendiri menahan air matanya. Ini terakhir kalinya dia bisa memeluk Kavita, ibunya sendiri.
Aditya langsung terlihat sedih. "Boleh aku ikutan?"
Kavya mengangguk lalu Aditya segera ikut memeluk. Mereka pun berpelukan bertiga. Kinara dan Arka memperhatikan mereka dengan senang dan lega.
"Lebih baik kita kembali makan-makan?" ajak Kavita agar mereka tidak bersedih.
"Baik!" mereka semua langsung makan dengan lahap. Seperti biasa, Aditya dan Arka akan makan paling banyak.
Setelah selesai mereka pun kekenyangan. "Masakan mu masih sama, sangat lezat..." puji Kavya.
"Ya tentu saja masakan ku sangat lezat," balas Aditya dengan bangga.
"Tepat jam 12, aku harus pergi ke kamar antik milik Kavita," kata Kavya.
Semuanya langsung memasang ekspresi seolah tidak terima Kavya akan kembali ke masa depan. Dan tanpa kata, mereka semuanya mengantar Kavya sampai ke depan kamarnya Kavita.
Pintu kamarnya Kavita masih tertutup rapat. Mereka semuanya menunggu di depan pintu.
Kavita yang sudah menahan rasa tangisnya sejak tadi pun langsung menangis dan memeluk Kavya. "Bisakah jangan pergi dulu?"
"Maaf..." Lirih Kavya.
Aditya yang memang bukan orang yang tegar, sudah menangis sejak tadi lalu menghampiri Kavya dan memeluknya juga. "Aku akan sangat merindukanmu..."
"Aku tidak akan merindukan mu, setelah ini pun aku akan selalu menemukan mu," balas Kavya sambil menahan tawanya.
Kali ini giliran Arka yang menghampiri Kavya. "Aku senang kau datang, dan aku juga akan sedih karena kau pergi. Aku pasti akan merindukan mu. Senang mengenal mu, tak sabar... dua puluh empat tahun lagi."
Kavya menahan tawanya lalu sedikit memukul dada Arka. "Setelah ini aku akan langsung mencari mu, sungguh!"
"Baiklah..." Arka pun memeluk Kavya. Gadis itu juga membalasnya tak kalah erat. "Aku akan mencari mu sampai dapat!" bisik Kavya.
"Aku tunggu..." balas Arka.
Setelah itu Kinara segera menghampiri Kavya. "Aku akan merindukan mu..."
"Tolong jaga Kavita ya? Jangan sakiti dia, jauhi dia dari orang jahat ya?" ujar Kavya memelas.
Kinara mengangguk.
Kavya pun melambaikan tangannya kepada mereka semuanya lalu perlahan-lahan masuk ke dalam kamar itu dan berjalan mendekati ranjang antik milik ibunya. "Selamat tinggal..." gumam Kavya sebelum memejamkan matanya lalu mendudukkan tubuhnya di ranjang itu hingga akhirnya dia merasa seperti terjatuh dari ketinggian.
Kavya bangkit kembali. Keadaan kamarnya masih sama, tetapi terlihat diluar bercahaya seperti di siang hari. Itu artinya, Kavya sudah kembali ke masa depan.
"Tahun 2023..." gumam Kavya.
"Aku akan menemukan yang sebenarnya!" katanya.
Bersambung...
Harusnya kemarin disatukan, tapi takut kepanjangan alhasil di pisah-pisah😭
Jadi untuk part selanjutnya khusus Kavya yang mencari apa yang pengen dia cari hehe
Kalian curiga siapa Villain nya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Past Time : Kavya Story [Lengkap]
Hài hướcKavya terbawa ke masa lalu, hanya karena menidurkan tubuhnya ke ranjang antik milik ibunya. Dimana saat itu, untuk pertama kalinya ia bisa bertemu dengan ibunya yang sangat cantik itu. Ibunya yang bernama Kavita terkenal sangat dingin dan angkuh. Di...