Part 13 : Sebuah Kenangan Manis

99 13 231
                                    

Part lebih panjang...

"Ayah!!!" pekik Kavya terdengar sampai ke ujung ruangan.

Aditya yang sedang mengobrol dengan Raka di ruangan keluarga pun langsung menoleh ke sumber suara. Perlahan-lahan Aditya membuka kacamata dan menatap putrinya terkejut. Dia sudah sampai di masa depan. Sungguh luar biasa.

Kavya dengan riang segera menghampiri ayahnya dan memeluknya erat. Seolah sudah tidak bertemu selama bertahun-tahun. Padahal Kavya berwisata kemasa lalu juga untuk menemui ayahnya.

Senyuman Aditya seolah tak mau luntur. Pria itu amat sangat bahagia kala putrinya kembali. Ada sedikit perasaan takut––bagaimana jika Kavya tak kembali, begitulah perasaan seorang ayah kala melihat anaknya pergi jauh.

"Kita bertemu lagi," kata Kavya seraya memperhatikan wajah ayahnya. Aditya masih sangat tampan seperti waktu muda dulu. Mungkin sekarang lebih tampan, dan lebih gagah. Dia bukan Aditya alay seperti dahulu, tapi ini Aditya yang super Gentleman.

"Kau benar-benar nyata?" Aditya tampak senang dan bangga. Bagaimana tidak? Anaknya habis berwisata masa lalu. Siapa yang tak bangga dengan itu.

Raka yang sedang berada di tengah-tengah mereka merasa canggung. Ia tak mengerti dengan pembicaraan ini.

Kavya benar-benar terlihat bahagia dari raut wajahnya. Gadis itu terus tersenyum sambil menunjukkan giginya dan bertindak malu-malu juga. "Aku benar-benar bahagia bisa pergi ke masa lalu! Dan aku ingin segera menemui Arka!" katanya tak sabaran.

Aditya langsung memudarkan senyumannya. "Jangan bilang dia akan menjadi menantuku?" Aditya buru-buru menggelengkan kepalanya.

Kavya langsung cemberut. "Kenapa sih? Keren tahu, jika punya menantu seumuran!"

"Tetap tidak, aku akan menjadi--"

"Ayah yang jahat dengan tidak merestui hubungan anaknya," sela Kavya yang sudah tahu kata-kata Aditya.

Aditya terkekeh.

Pandangan Kavya beralih pada Raka yang sedang bingung. "Dia siapa?"

"Dia assisten pribadi ayah," terang Aditya. "Namanya Raka. Seumuran dengan mu..."

Jika Kavya tak pergi ke masa lalu, mungkin dia akan senang dengan kehadiran Raka yang bisa saja menjadi temannya. Namun setelah pergi ke masa lalu. Kavya tak peduli dengan orang baru yang datang ke rumah. Sekarang dirinya ingin mencari sesuatu yang sudah seharusnya dia cari.

"Hai..." Raka melambaikan tangannya.

Pandangan Kavya beralih lagi pada Aditya. "Oh iya, kenapa paman Arka tak pernah datang kesini? Maksudku kenapa dia jarang berkomunikasi lagi dengan ayah?"

"Ceritanya panjang," jelas Aditya.

"...dan Kinara?"

Aditya termangu beberapa saat. "Nanti ayah ceritakan, lebih baik kau istirahat dulu. Ayah akan membuatkan makanan ke sukaan mu."

"Okey, aku tunggu ya ceritanya!" tekan Kavya sebelum pergi ke kamarnya dengan santai.

Setelah sampai dikamarnya. Kavya buru-buru membuka laptopnya. "Facebook masuk ke Indonesia pada tahun 2008. Artinya mereka mana sempat main Facebook? Apalagi Instagram? Bagaimana cara mencari tahu mereka coba?" Kavya terlihat kesal sendiri, walaupun begitu. Ia tetap membuka aplikasi Facebook miliknya lalu mencari-cari nama Arka.

"Banyak sekali yang namanya Arka! Tapi tak ada Arka yang aku cari!" gerutu Kavya kesal sendiri.

"Solusinya, aku harus benar-benar menanyakan dengan benar dimana keberadaan Arka!" gumam Kavya sebelum merebahkan tubuhnya dikasur dan tertidur pulas.

Past Time : Kavya Story [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang