2007
Karan dan Kavita sedang berada di perjalanan menuju tempat hilangnya anaknya. Hari sudah malam, tetapi mereka masih belum tenang juga, bagaimana pun––ini anak mereka yang hilang. Mereka cemas, tetapi Karan bisa menahan diri. Sedangkan Kavita terus resah bahkan tak mau bicara sama sekali.
Karan menghentikan mobilnya tepat di tempat itu. Mereka pun. Segera keluar, terutama Kavita yang terburu-buru keluar seolah-olah anaknya masih berada disana.
"Taran sayang, kau dimana?" kata Kavita yang masih hilang arah, tatapannya kosong.
"Tenang..." Karan menenangkan sambil mengelus-elus punggungnya.
"Bayi kita..." Isak Kavita. Dia menangis lagi, dipelukan Karan.
"Kita akan menemukannya..." jelas Karan.
"Bayi itu yang tak akan menemukan kalian!" celetuk seseorang yang ada dibelakang mereka.
Pandangan mereka langsung beralih ke belakang dan melihat siapa yang baru saja mengatakan itu. "Aditya?"
Aditya perlahan-lahan menghampiri keduanya. "Bayi itu yang tidak akan menemukan kalian..."
"Maksudmu apa?!" marah Kavita.
Aditya langsung tersenyum melas. "Setelah bertahun-tahun... akhirnya aku merasakan kemarahan mu lagi."
"Kau dendam pada kami?! Kau masih tak rela jika Kavita milikku?! Kau masih mencintainya?! Kau ingin menganggu kehidupan kami?! Kau yang menculik Taran kan?!" marah Karan dengan tatapan tajamnya seraya terus menggenggam istrinya.
Aditya justru tertawa. "Ya aku dendam pada kalian. Namun mencintai Kavita? Itu sudah tak berlaku lagi padaku, aku sudah tak mencintainya. Rasa cintaku berubah menjadi rasa benci yang tak ada habisnya. Dan aku juga sudah mencintai orang lain. Untuk apa aku mencintai gadis yang tidak tahu diri sepertinya?"
"Dimana Taran?! Katakan dimana?!" kata Kavita histeris.
"Dia bukan Taran, tapi dia Kavya!" jelas Aditya.
"Kau sudah gila!" Karan hendak menghajar Aditya. Namun kalau cepat, Aditya langsung menusukan pisau yang baru saja dia beli ke perut Karan.
Karena gelap dan linglung. Kavita bahkan tak menyadari jika Karan ditusuk oleh Aditya.
"Bagaimana rasanya?" kata Aditya.
"K-kau b-benar benar gi--" Aditya kembali menusukan pisau itu dengan sengaja dan dengan senyuman yang lebar.
Kavita langsung melirik kebawah dan terkejut dibuatnya. Posisinya, dia berada ditengah-tengah keduanya. "ADITYA APA YANG--"
Aditya juga langsung menusukan pisau itu kepada Kavita.
"Jangan pada istri--" Karan tak sempat melanjutkannya karena sudah ditusuk berkali-kali oleh Aditya. Hingga tubuhnya sangat tak berdaya dan terjatuh kebawah.
Kavita sendiri memegang perutnya yang penuh dengan darah. Pandangannya beralih pada Aditya dengan tatapan tak percaya.
"Selamat tinggal Kavita tersayang..." setelah mengatakan itu pada Kavita. Aditya langsung menusuknya berkali-kali hingga akhirnya Kavita ikut terbaring tak sadarkan diri bersama Karan.
Setelah itu Aditya memasukkan mereka ke dalam mobilnya dan mengunci mobilnya.
Selanjutnya apa yang dilakukan Aditya? Ya dia masuk ke mobil yang lain. Mobil yang dia curi tadi sore. "Selamat tinggal kalian semua!" Setelah itu Aditya menabrakkan mobilnya Karan hingga jatuh ke laut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past Time : Kavya Story [Lengkap]
HumorKavya terbawa ke masa lalu, hanya karena menidurkan tubuhnya ke ranjang antik milik ibunya. Dimana saat itu, untuk pertama kalinya ia bisa bertemu dengan ibunya yang sangat cantik itu. Ibunya yang bernama Kavita terkenal sangat dingin dan angkuh. Di...