"Awalnya itu gini, tiba-tiba abang tanya sama aku, mengenai kesiapan berumah tangga. Saat itu aku bingung dong, kenapa dia tiba-tiba tanya kayak gitu. Akhirnya aku jawab apa adanya, enggak nyangka aja tiba-tiba dia nyeletuk kalau pengin jodohin aku."
"Reaksi kamu gimana sewaktu ditawari?"
Kinan berkedip beberapa kali dan mengusap dagunya. "Kaget. Terus terang aja aku kaget waktu tahu bakalan dijodohin sama adik iparnya abang, dia nunjukin foto orangnya. Kayak ... gimana ya, setahu aku adik iparnya Abang udah tunangan. Tapi abang bilang kalau bukan yang itu, tapi satunya lagi. Lucu sih, kenapa dia inisiatif buat jodohin aku. Padahal usia seperempat abad menurutku biasa-biasa aja, belum bisa disebut perawan tua."
"Kenapa kamu mau dijodohin sama anak kecil? Hey, kita beda tiga tahun. Bahkan masih kuliah, kerja juga masih serabutan." Suami Kinan mengubah posisinya menjadi menghadap perempuan itu, tangannya terus bergerak memainkan rubik.
"Aku enggak tahu kenapa, tiba-tiba aku yakin sama orang itu. Aku yakin kalau bakalan baik-baik aja sama orang itu."
Kinan berdiri dan berjalan menuju jendela, menatap anaknya yang sedang mengayuh sepeda mengelilingi halaman. "Aku selalu yakin, Mas, kalau segala sesuatu yang Allah takdirkan adalah yang terbaik. Meskipun demikian, ada banyak kerikil, belokan, tanjakan yang mengharuskan aku kesandung, keseleo ataupun jatuh. Aku enggak pernah menyesal, menerima perjodohan ini. Sering bersama, lama-lama menjadi terbiasa, lalu tumbuh rasa nyaman dan tanpa sadar telah jatuh cinta."
"Kamu habis baca Wattpad apaan, Kin?" tanya suaminya. Mendengar itu, Kinan terkekeh. "Kebiasaan kamu, Mas, aku ngomong kayak gitu tadi dibilang habis baca Wattpad."
"Ya ... gimana ya ...."
"Udahlah, Mas, sekarang aku mau nyusulin anakku. Kasihan dia main sendiri. Oh, iya, jangan lupa jemput anakku yang satunya lagi ya, Mas. Enggak tahu dibawa kemana aja seharian ini sama Papanya."
"Si adik memang begitu, begitu ketemu Papanya enggak bisa dipisahin. Padahal selama ini dia disayang sama Bapaknya. Mau marah, tapi enggak bisa, Kin. Ya udah, aku keluar dulu. Itu album foto jangan lupa disimpan ya. Nanti malam kita lihat bareng-bareng."
Kinan mengambil album foto yang ada di atas meja, membawanya ke kamar dan diletakkan di sebuah rak. Perempuan itu tersenyum lebar, mengambil sebuah album yang masih kosong dan diletakkan di ruang tamu. Mereka akan mengisi album foto itu. Memulai kisah baru.
..............
Selamat datang di kisah Kinan dan suaminya 🤗
...............
KAMU SEDANG MEMBACA
Album Foto
Romance#4 Kinan menemukan sebuah album foto, berisi dokumentasi dari setiap momen yang tak akan pernah dia dan suami lupakan dalam hidup. Ada yang tak terlihat di lembaran foto berikutnya, ada juga yang terus ada sampai lembaran foto yang terakhir. Foto it...