#25

916 63 3
                                    

Alone
.
.
.
.

Dalam heningnya rumah pemuda ali ghazali ini, tidak ada suara tawa dan handphone yang terdengar, namun ternyata pemuda ali ghazali itu terdiam sambil melihat foto wanita cantik yang terus ia pandang dengan tatapan sayu nya. Wanita cantik yang sampai kapan pun ali akan tetap mencintainya, Aliya.

Ali menatap sendu ke arah foto mama nya itu, ia rindu sosok mama yang selalu ada di samping nya, menjaganya dengan sangat lembut, ia rindu usapan lembut dan tatapan tulus milik mama nya itu, namun semuanya hanya kenangan saja.

Ali bangkit dari duduknya, ia mengambil kunci motor untuk pergi ke suatu tempat yang sudah lama tidak ia kunjungi

Tempat peristirahatan terakhir mamanya.

Ali memasuki area pemakaman dengan bunga dan air yang sudah ia beli di luar pemakaman, ali menghampiri kuburan dengan nisan bernama aliya.

Ali terduduk di samping gundukan tanah, ia menatap sendu ke arah batu nisan, ali mengusap batu nisan itu lembut

"Mama ali sudah besar sekarang, mama kangen ali ngga? ali kangen mama, ali kesepian ma di sini ngga ada mama, ayah sibuk kerja sekarang. Mama ali kangen sentuhan lembut mama, ali kangen hangatnya pelukan mama, ali kangen tatapan tulus mama, ali kangen semua hal tentang mama.." ucapnya dengan sedikit isakan

Suara guntur telah terdengar dengan iringan angin membuat rambut ali sedikit berantakan, namun ali tetap setia menatap nisan mama nya itu, ia ingin meluapkan rasa rindu nya kepada mama nya

"Mama ali kesepian ma, ali butuh mama, ali selalu berfikir untuk menyusul mama tapi ali gamau bikin ayah kesepian, kasian ayah kalau ali cepet nyusul mama, mama tunggu ali di sana ya tunggu hidup ali ini selesai untuk selamanya.. ali gamau pergi terlalu cepat tapi ali capek ma" ucapnya dengan rasa sesak di dadanya.

Air mata telah lolos keluar dari mata indah milik ali bersamaan dengan hujan deras yang turun secara tiba tiba. Air hujan yang terus turun membuat rambut dan baju ali basah namun ali tetap memandangi batu nisan.

Kini ali menaburi bunga di atas gundukan tanah itu, ia mencium batu nisan dengan lembut "Ali pulang dulu ya mama, ali bakal sering ke sini kalau ali ada waktu luang. Selamat tinggal ma, tidur dengan tenang, mama. Ali sayang mama, selalu" ucap ali sambil meninggalkan area pemakaman itu

Ali mengeluarkan jaket miliknya untuk menahan dingin nya air hujan.

Skip

Kini ali sudah sampai rumah, ali memasuki rumahnya, ia melihat sekeliling isi rumahnya, se kesepian itu dirinya?

Ali langsung saja berganti pakaian agar tidak demam, saat selesai ia membuat segelas teh dan membawanya ke sofa

Ali meminum teh itu sambil memainkan handphone, sebenernya ia ingin menyuruh temannya dan alicia untuk ke rumah, namun jika hujan mereka tidak akan mau

Ali memandang ke luar jendela melihat betapa derasnya hujan ia berfikir untuk bermain hujan, namun ia menepis pikiran itu dan beralih mengambil kunci mobil untuk pergi tanpa arah.

Ali menjalani mobilnya ntah kemana, namun ali berhenti di cafe. Ali berlari masuk ke cafe dengan baju sedikit basah karna hujan belum juga reda

Ali memesan satu es kopi untuknya dan mencari tempat duduk yang kosong, saat ketemu langsung saja ia duduk di tempat itu sambil memainkan handphone nya

Ali membuka messages dan mengirim pesan ke alicia

Ali membuka messages dan mengirim pesan ke alicia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ali tertawa kecil, gemas sekali pacarnya itu. Ali bangun dari duduknya dan pergi keluar dari cafe sambil membawa es kopi nya yang belum habis, hujan masi belum reda ali berlari ke arah mobilnya itu

Ali menjalani mobilnya tanpa tujuan lagi, ali males pulang ke rumah, di rumah ali hanya berdiam diri di kamar lebih baik ia keluar dari pada harus kesepian.

Kini ali menjalani mobilnya ke arah rumah alicia, sebelum ia ke rumah alicia, ali terlebih dahulu membeli makanan untuk alicia.

Skip

Kini ali telah berada di depan rumah alicia, ali mengetuk rumah alicia membuat alicia sedikit berlari ke arah pintu, alicia membuka pintu rumahnya dan ternyata itu ali

"Ih ali aku kira siapa, sini masuk" ucap alicia sedikit minggir dari pintu.

Kini mereka berjalan ke arah sofa dan duduk di sofa itu, ali mengasih makanan untuk alicia "Nih sayang" ucap ali menyodori sekantung pelastik sedikit besar, alicia mengambil kantung pelastik itu dan membuka nya "Ih kok banyak banget" ucap alicia masi terus menatap ke dalam isi kantong pelastik itu

"Gapapa babe, untuk kamu ngemil kalau lagi bosen. Cukup ga segitu? atau mau beli lagi?" tanya ali membuat alicia menatap datar ke arah nya "Ini pun udah cukup, jangan aneh aneh deh" ucap alicia membuat ali sedikit tertawa

Ali mendekatkan dirinya ke arah alicia, ali memeluk alicia dengan erat alicia tentu terkejut dengan tingkah ali yang tiba tiba memeluknya, alicia menaruh cemilan yang ali kasih ke atas meja dan beralih memeluk ali balik

"Kenapa?" tanya alicia, ali terdiam sesaat setelah mendengar ucapan alicia, "Kangen mama" ucap ali, alicia mengusap punggung ali dengan lembut untuk menenangkan kekasihnya ini "Ali ikhlasin ya? kasian mama kamu ga tenang kalau kamu nya masi sedih gini. Mama pasti sedih kalau liat kamu kaya gini, ikhlasin ya? biarin mama istirahat dengan tenang oke?" ucap alicia yang mesih terus mengusap usap punggung ali "Susah banget, aku nyusul ya cia?"

Alicia melepas pelukannya dan menatap ali dalam dengan gelengan "Apasih gaboleh, katanya mau tunangan sama aku" ucapnya, ali tersenyum "Ngga sekarang sayang" ucapnya, tanpa menjawab perkataan ali, alicia langsung menubrukkan badannya ke dalam dekapan ali

Tolong hidup lebih lama, kebahagiaanku.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

HII GUYS, SORRY YA JARANG UPDATE AKU MULAI SIBUK NIH :(

AKU HARAP KALIAN TETAP MENUNGGU AKU UPDATE YAWW

JANGAN LUPA VOTE!!

My Love [Ejen Ali] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang