#32

771 43 16
                                    

RUANG OSIS

.
.
.
.
.
.
.
.


Kini ruang osis menjadi ramai karna salting melihat kedua pasangan itu, siapa lagi kalau bukan alilicia, apa lagi kanza sampai memukul juan karna salting, juan hanya menatap malas ke kanza

"Al sumpah deh ini kalau ada yang berani ngancurin hubungan lo berdua, gua yang maju paling depan" ucap haidar, aruna memukul punggung haidar pelan "GUA AJA, POKOKNYA GUA YANG MAJU PALING DEPAN" ucap aruna tersenyum miring ke haidar, haidar berdecak malas ke aruna, ali dan alicia hanya tertawa saja

Saat sedang asik asik mengobrol tiba tiba terdengar suara pengumuman membuat ruang osis menjadi hening tanpa ada yang berbicara

'Kepada seluruh siswa siswi, di persilahkan untuk meninggalkan sekolah karna hari ini guru guru sedang ada rapat.'

Saat mendengar pengumuman itu kini ruang osis menjadi ramai perebutan keluar, tapi tidak dengan alilicia yang menunggu di belakang

.
.
.
.
.
.

Kini ali dan alicia sudah sampai di parkiran sekolah, ali menaiki motornya terlebih dahulu di susul oleh alicia yang menaiki motor ali. Ali memaksa alicia untuk pulang bareng karna sudah lama ali tidak pulang bareng dengan alicia

Kini ali menjalani motornya menuju rumah alicia

"Kamu mau main dulu ga??" tanya ali "Gamau aku mau pulang aja deh, cape soalnya" ucap alicia sambil menyenderkan mukanya di pundak ali "Oke oke, istirahat yang cukup ya sayangku, jangan lupa makan juga loh" ucap ali, alicia hanya membalas dengan anggukan

"Hari ini langit nya cantik banget, tapi langit gabisa secantik kamu, ici" ucap ali sambil tersenyum "Hari ini kamu indah banget al, apa lagi senyum kamu. Jangan hilang ya senyumnya?? tetap tersenyum, senyum kamu indah soalnya, aku suka liat nya" ucap alicia, ali tersenyum sambil sedikit tertawa

"Kalau kita udah ga bareng lagi kayanya senyumku bakal pudar deh ci, soalnya kamu yang ngebuat aku jadi sering senyum. Terus sama aku ya?" ucap ali, alicia tersenyum "Aku di sini ali, masi sama kamu, kalau memang takdirnya kita ga bisa bareng bareng terus jangan sampai hilang senyumnya ya??" ucap alicia sambil melihat muka ali dari spion, satu kata yang terlintas di pikiran alicia 'indah'

"Kalau memang takdirnya kita gabisa bersama sampai selamanya, aku harap rasa sayang dia lebih dari rasa sayangku ke kamu."

"Udah deh jangan gitu" ucap alicia, ali tertawa mendengarnya

Kini ali dan alicia sudah sampai di rumah alicia, langsung saja alicia turun dan mengasih helm nya ke ali

"Bersih bersih dulu, habis itu langsung istirahat ya sayang" ucap ali, alicia mengangguk

Ali mengusak rambut alicia gemas, "Sana gih masuk" ucap ali yang ingin menjalankan motornya, sebelum ali pergi alicia berpamitan dulu dan sehabis itu ali pergi dan menghilang dari hadapan alicia

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kini ali sudah sampai di rumah nya, ali memasuki motornya dan pergi masuk ke dalam rumahnya

Ali merebahkan dirinya di kasur sambil memejamkan matanya dan membuka matanya kembali

"Ayah bilang kalau aku sudah ga sama alicia aku bakal di jodohin dengan anaknya om ian ya.." gumam ali yang ntah dengan siapa dia berbicara

flashback.

"Ali sini ayah mau ngobrol dengan kamu." ucap ayah ali sambil menepuk sofa samping, langsung saja ali menghampiri ayah nya dan duduk di samping ayah nya

"Kamu serius atau tidak dengan alicia? kalau tidak ayah akan menjodohi kamu dengan anak om ian, ayah ga maksa kamu tapi ayah nunggu kalian sudah putus atau ayah yang bakal tentuin kalian akan putus kapan??" tanya ayah ali sambil menatap ali dengan tatapan tajam, nafas ali seperti tertahan sebentar

"Apa apaan ayah ini, ayah bilang ayah suka dengan alicia, ayah juga bilang kalau kita berdua cocok kenapa tiba tiba ali di jodohin?? ali gamau ayah, ali sudah besar, ayah gabisa nuntut ali buat pacaran dengan siapapun itu, dan ali gamau kalau di jodohin." ucap ali sedikit membentak ayahnya itu

"Iya kalian memang cocok, tapi ayah mau kamu nikah dengan anak nya om ian, kamu ga mau atau apapun itu ayah tetep menjodohi kalian." ucap ayah ali yang tidak mau kalah dengan putra satu satunya itu

"Ali ga habis pikir dengan jalan pikir ayah yang masi ke kanak kanakan itu, ini hidup ali ayah, ayah ga berhak ngatur ali, ali cintanya cuma sama alicia, ayah keras kepala." ucap ali yang kini sudah bangun dari duduk nya itu, kini ayahya juga ikut bangun dan menatap ke arah ali dengan tatapan marah nya

"Kamu yang keras kepala ali, cinta kamu ke alicia itu obses dan mau gimana pun kamu sama alicia gabisa selalu bersama, kamu milih di jodohin atau kamu keluar dari rumah ini dan kendaraan kamu ayah ambil alih, ayah kasih 1 minggu untuk kamu memilih." ucap ayah ali sambil meninggalkan ali yang kini sudah di penuhi dengan amarahnya

Ali mengusak rambut nya dengan kesal, rasanya ia sudah muak dengan tingkah ayah nya itu, pantas saja dia memiliki sikap keras kepala ternyata itu keturunan ayahnya

flashback end

Ali sedikit berdecak kesal ketika mengingat ucapan ayahnya itu, sisa 6 hari untuk ali berfikir

Ali memejamkan matanya untuk melupakan semua kejadian dan omongan ayahnya kemarin, dan ali harap ayah nya itu berubah pikiran.

'Kita di pisahkan oleh takdir yang pahit ini dan aku berharap di kehidupan selanjutnya kita bisa di persatukan kembali menjadi sepasang kekasih yang abadi'

'Terimakasih telah hadir dalam hidupku, jangan lupakan kita yang pernah saling berjanji untuk selalu bersama yang ternyata kita dipisahkan oleh keadaan'

.
.
.
.
.
.
.

HALO HALO APA KABAR NIH?? AKU HARAP SELALU SEHAT YA

MAAF BANGET KALAU JARANG UPDATE SOALNYA EMANG WAKTUNYA TUH MEPET BANGET, MAAF KALAU ADA YANG KECEWA AKHIRNYA BAKAL GINI :((

JANGAN LUPA VOTE YAA, MAAF NIH KALAU BANYAK TYPO NYA

My Love [Ejen Ali] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang