#34

790 43 11
                                    

I LOVE YOU AND I MISS YOU

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kini ali pergi ke sekolah dengan perasaan nya yang kacau, ali masi belum bisa menerima kenyataan bahwa ia dan alicia bukan lagi sepasang kekasih

Di lain sisi alicia juga sama kacau nya dengan ali, alicia pergi ke sekolah dengan mata nya yang sembab, alicia cukup lama menangis, begitu juga dengan ali.

Ali menarik gas motor nya sedikit cepat, sepanjang perjalanan ali hanya melamun seperti orang yang kehilangan semangat

Kini ali telah sampai di sekolah nya, ali memarkirkan motornya dan berjalan menuju kelasnya

Saat hampir sampai di depan kelas, ali bisa melihat alicia yang baru saja memasuki kelas dengan mata sembabnya itu, ali khawatir dengan alicia, kesayangannya gaboleh sakit.

"i miss u, ici." gumam ali dalam hati, ia tidak bisa membohongi perasaannya, memang benar kenyataan nya bahwa ali merindukan alicia, ali sangat ingin memeluk alicia sambil menangis

Ali tidak mau terlalu lama termenung, langsung saja ia kembali berjalan menuju kelasnya

Di dalam kelasnya ternyata sudah ramai, berisik memang tapi ali tidak mau menghiraukan itu, langsung saja ali pergi ke tempat duduk nya

Ali sedikit menoleh saat melewati alicia namun ia kembali berjalan, rasanya ia ingin cepet cepet duduk, ali sudah terkuras energi nya, ali butuh pelukan alicia

Kini ali sudah duduk di kursinya, ali hanya memainkan handphone nya itu sambil sesekali menyenderkan badannya ke kursi sambil memejamkan matanya, ali benar benar kehilangan semangat nya sekarang.

Saat sedang memejamkan mata, ali mendengar bel masuk telah berbunyi, ali berdecak kesal dan membuka matanya

Skip


Kini bel istirahat sudah tiba, ali enggan untuk pergi ke kantin dia benar benar hanya diam di kursi nya sambil memejamkan matanya berusaha untuk tidur, kepalanya terlalu berisik untuk sekedar pura pura baik baik saja

Ali kacau, tentu. Rumah yang selama ini ia kunjungi pergi begitu saja. Alicia sama kacau nya dengan ali, alicia kehilangan sosok ali yang selama ini bahu nya selalu alicia sandarkan ketika semuanya begitu kacau, sekarang alicia kacau, dia butuh ali.

Kini kelas sudah sepi menyisakan dua orang yang sedang patah hati, ali dan alicia

Ali membuka matanya perlahan, ali melihat punggung alicia dari belakang dan tersenyum simpul

Sakit, hatinya sedikit rapuh ketika melihat alicia mulai kurusan, ingin rasanya ali mengajak alicia pergi makan namun dia bukan siapa siapa alicia lagi kan?..

Peduli apa ali tentang hubungan nya, langsung saja ali menghampiri alicia dan duduk di samping tempat alicia

"Cia ayo ke kantin, isi perutmu biar ada tenaga" ucap ali lembut, alicia yang tadinya sedang menenggelamkan wajahnya pada tumpukan tangan kini mulai berdongak karna mendengar suara yang sudah lama tidak ia dengan

Ali tersenyum manis saat alicia mulai melihat nya, rasa sakit dan juga rindu menjadi satu, alicia terlihat sangat kacau, mata nya sembab, pipi tembem nya hampir hilang, hal itu lolos membuat ali rapuh saat melihat kesayangannya sekacau itu

"Ali.. maaf, i miss you" ucap alicia, masi dengan senyuman yang ali tampakkan, kini ali merentangkan tangannya bersiap menyambut kesayangannya kedalam pelukannya, sudah sekian lama nya mereka tidak berpelukan

"I miss you too, ici" ucap ali, langsung saja alicia bangun dari duduknya dan menubrukkan badannya kedalam dekapan ali, dengan senang hati ali menyambut alicia dan memeluk alicia balik sambil mengelus rambut alicia

Alicia rindu ali nya, tolong untuk saat ini izinkan alicia menangis dalam dekapan ali, sungguh alicia sangat merindukan ali.

Alicia menangis di dalam dekapan ali, ali yang menyadari alicia menangis langsung saja mengusap usap rambut dan punggung alicia, agar kesayangannya ini nyaman

"Aku kangen kamu ali, banget. aku mau kita kembali seperti dulu, aku ga peduli bakal di marahin ayah kamu, aku cuma mau kamu ali.." ucap alicia sedikit sesegukan

Ali meringis merasakan hatinya seperti di hantam benda tajam, sakit, sakit sekali melihat kesayangannya ini harus sekacau ini

"Aku juga mau kamu cia, tapi apa bisa aku ngebantah ayah? mau sekuat tenaga apapun itu, ayah tetep batu cia.. aku harus apa?? aku cinta kamu, aku cuma mau kamu tapi di lain sisi ayah tetep kekeh buat jodohin aku" ucap ali yang masi setia memeluk alicia

Alicia semakin menangis saat mendengar ucapan ali, alicia mengerat kan pelukannya sambil terus menangis

Kita adalah sepasang rasa yang tidak di restui semesta,

Dan ayah..

"Cia kalau emang kita gabisa bersatu, kamu masih boleh pulang ke aku, kamu masih boleh bersandar di pundak aku. Cia pelukanku selalu terbuka buat kamu, bahu aku selalu siap sedia buat kamu, kalau semua lagi kacau pulang ke aku cia, pintunya selala terbuka cuma buat kamu" ucap ali sambil menenangkan alicia yang masih setia menangis, alicia masih belum bisa menerima kenyataan ini

Kenyataan bahwa kita ga akan pernah bisa bersatu

Ali mencuim pucuk kepala alicia "Cinta aku masih selalu sama cia, ga pernah berubah sedikit pun" ucap ali, alicia melepaskan pelukannya dan menatap ali "Cinta aku juga belum pudar sedikitpun ali.." ucap alicia

Mata alicia sembab, ali merasa sakit pada hatinya melihat sekacau apa kesayangannya ini

Ali menangkup dagu alicia, ali mendekatkan wajahnya pada kening alicia

Cup

Cup

Cup

Ali mencium kening dan mencium kedua kelopak mata alicia yang sembab

"Jangan nangis lagi, hati aku sakit ngeliat kamu sekacau ini" ucap ali, sungguh hati ali sangat sakit melihat alicia seperti ini

Alicia tersenyum simpul, saat ali menciumnya, hati alicia kembali hangat dengan perlakuan ali

"I love you, ali"

"I love you more than anything, ici"

Semesta, kali ini izinkan mereka berdua mengutarakan rasa rindu dan rasa cinta yang sudah lama tidak mereka ucapkan satu sama lain

Jika mereka berdua memang tidak di izinkan untuk bersama, maka izinkan mereka berdua berbahagia dengan pasangan hidup mereka.

.
.
.
.
.
.
.
.

HII APA KABAR KALIAN, MAAF YA KARNA AKU BARU UPDATE, WAKTU AKU MEPET BANGET ALIAS SIBUK BANGETT

SEMOGA KALIAN GA KECEWA SAMA CHAPTER INI, OIYA KOREKSI JIKA ADA TYPO DAN ADA YANG SALAH

JANGAN LUPA VOTE JUGA LOHH

My Love [Ejen Ali] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang