3

1.4K 93 4
                                    

" JAL BWABWA IREON " Gyuvin mengawali nyanyiannya dengan heboh.

Gunwook yang berada tak jauh dari Gyuvin ikut menyahut "GIBUNEUL NEUKKINDAMYEON"

"NEGE PPAJINGEOYA. " Yujin ikut ikutan.

Ketiga bokem menyanyikan 'Man In Love' part Taerae dengan nada dan gerakan yang sama, hanya saja sedikit melebih lebihkan. Para bokem ini akan kompak saat menistakan hyungnya.

Taerae sendiri hanya bisa diam dan bergumam dalam hati. "Ayo re pasti bisa, cuma dua tahun setengah kok. " taerae membatin, agak sedikit dark tapi gapapa emang itu kenyataanya.

" Oh, I'm sorry, did I make you anxious?" 𝓡𝓲𝓬𝓴𝔂 yang baru kembali ikut ikutan menistakan hyungnya, tapi kali ini bukan taerae targetnya melainkan jiwoong.

"BBRRRAAGHHH" Gyuvin mangaum dengan ganas.

"Kalian berempat, sehari saja jadi orang pendiem ga bisa kah? " Zhang Hao yang nampaknya sudah lelah dengan tingkah mereka angkat bicara.

"Emang hyung ga takut kalo kita jadi pendiem? " Gyuvin menaik turunkan alisnya menggoda Zhang Hao.

"Diem lu pin, jawab mulu ga liat noh muka Hao hyung udah merah. " Gunwook yang berada disebelah Gyuvin menegur Gyuvin dengan pelan.

Spontan Gyuvin melihat Zhang Hao yang mukanya sudah memerah. "Buset nuk, takut gue. " Gyuvin berbisik ke Gunwook.

"Ampun hyung, becanda gue. " Gyuvin menyatukan tangannya di depan dada.

Zhanghao melengos menghindari tatapan Gyuvin.

Mereka berada di room dance. Bukan karena latihan dance, tapi mereka hanya ingin ngumpul disana.

Jiwoong sedang memainkan handphone nya begitu pula dengan 𝓡𝓲𝓬𝓴𝔂 dan Zhang Hao. Taerae sedang memainkan gitar dan di depannya ada dua bokem bernyanyi. Matthew dan Hanbin makan camilan yang mereka beli sebelumnya. Si bungsu sendiri mengerjakan tugas serta sesekali menimpali candaan Hyungnya.

"Susah dek? " Hanbin bertanya saat melihat yujin mengerutkan dahi tanda kebingungan sambil membolak-balikan bukunya.

"Engga hyung, tapi tadi kayaknya tugas yang ini udah yujin isi di kertas, kertasnya yujin selipin di buku deh tapi kenapa ga ada. "

"Coba cari pelan-pelan. " Jiwoong dan Zhang Hao memfokuskannya ke Yujin.

"Tetep ga ada hyung. " Yujin melengkungkan bibirnya bersiap menangis.

"Eh eh eh, tadi kamu tinggal kemana emang kok bisa ga ada? " Jiwoong mendekat ke Yujin dan memeluknya, Zhang Hao dan Hanbin ikut membantu mencari.

"Tadi aku tinggal sebentar beli jajan sama Matthew hyung, bukunya Yujin taro di meja sana. " Yujin menunjuk meja di pojok.

"Nanti Yujin nulis lagi, mana jawabannya Panjang-panjang hiks. " Yujin mulai menangis.

Hanbin ikut mengelus kepala Yujin "Nanti hyung bantuin ya, gausah nangis. "

Jiwoong mengusap air mata Yujin yang masih mengalir.

"Mat, rick bantuin nyari elah. " Zhang Hao meminta bantuan.

𝓡𝓲𝓬𝓴𝔂 melihat dipinggir pintu seperti sebuah pesawat terbang. 𝓡𝓲𝓬𝓴𝔂 mengambilnya dan membukanya menjadi seperti semula.

"Hyung, ini bukan? "𝓡𝓲𝓬𝓴𝔂 memperlihatkan kertas itu pada Matthew untuk memastikan iya atau bukan.

"Entahlah, udah sobek gitu bukan kali. Eh coba tanya Hao hyung deh. "

𝓡𝓲𝓬𝓴𝔂 dan Matthew menghampiri Zhang Hao. " Hyung aku nemu kertas, yang ini bukan" 𝓡𝓲𝓬𝓴𝔂 menunjukkannya.

Our MaknaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang