PART.2

303 14 0
                                    

Setelah kejadian dimana ali menolong ily pingsan waktu itu.Ntah mengapa kejadian tersebut selalu terbayang dalam fikirannya.Seperti sekarang ali sedang berkumpul bersama anggotanya di beskem dan perilaku ali yang sedang bersandar dikursi kebesarannya dengan pandangan lurus mencuri perhatian bima yang sedari tadi memperhatikannya.

"cong,itu bos knp diem2 aja dari tadi?"tanya bima pada andrrew

"lo kayak gak tau ali aja sih bim"jawab andrew masih fokus dengan gamenya

"tapi kagak biasanya tu bocah begitu,atau jangn² bos kesambet ?"

Pletakk

"mulut lo bim klo ngomong asal aja heran gue"dengus andrew menjitak jidat bima.

"anjing..sakit begok"omel bima mengelus jidatnya

"li gue mau tanya sama lo?" ucap jevan membuat ali menautkn alisnya.

"hmmm"

"kenapa waktu itu lo tolongin anak baru itu..?setau gue lo gk mudah tertarik dengan apa pun yang menurut lo gak penting..?"

"knp tiba² lo perduli sma sikap gue..?"

"ya gue heran aja sih,apa lo suka sama dia..?"

Seketika ali menatap jevan dengan sorot mata dinginnya.

"Bukan urusan lo"ucap ali berlalu pergi begitu saja.

Kepergian ali membuat andrew,ares,dan bima bingung,ada apa dengan bosnya itu..?

"ehh ehh bos ali knp tuh..?"tanya bima

"gk tau,lo tanyak aja noh sama jev kan dia yang dari tadi ngobrol sm ali"jawab andrew

"ali kenapa jev..?"tanya ares tiba2

"gue cuman tanya tentang cewek yang kemarin dia tolongin,ehh langsung pergi gitu aja"jelas jevan

"urusannya sama lo..?"tanya ares

"gue cuman heran aja res gk biasanya kan dia perduli sama siapa pun yang gak penting dihidupnya.."

"oh.."

"bhahaha oh doang jawabannya,bangsad banget lo res haha" tawa bima pecah seketika.

"diem lo bim"dengus jevan melotot tajam kearah bima,bima hanya menyengir kuda.

"ya itu hak ali jev,biarin aja"jelas ares menepuk pundak jevan dan berlalu pergi.

Dilain tempat gadis chaby dengan hudy pink oversize sebatas lututnya bersenandung ria menuju sebuah minimarket dengan sepeda pink mungilnya.

"ya ampun nindi tega banget gk mau nemenin ily beli susu straubery,aws ya nnti klo ily pulang nindi minta bagi susu straubery nya ily..pokoknya ily gak mau ngasiihhh.."grutu ily mengingat nindi yang menolak menemaninya dengan alasan mengantuk.

Setelah sampai diminimarket ily segera memarkirkan sepeda pink nya dan berlalu masuk untuk segera mencari susu strauberynya.

"ihh tinggi banget sih ,udh tau ily pendek ya gak sampek2 dong,gmn nih"gumamnya sembari melirik kanan dan kiri ingin mncari pertolongan.

"emm..minta tolong mas2 itu aja kali ya" batin ily menggerutu melihat cowok berhudy hitam dgn topi yang sedang berdiri didepan peti pendingin minuman.

Dengan sedikit ragu ily berjalan mendekat dan menarik ujung hudy cowok tersebut seraya meminta tolong dengan tetap menunduk takut tak berani menatap cowok yang lebih tinggi darinya itu.

"mas boleh minta tolong ambilin susu straubery ya,susunya tinggi bnget aku gak sampek jdi tolongin ya mas!!"

Seketika cowok berhudy tersebut menunduk melihat gadis mungil meminta bantuan padanya.Seketika seringai jahilnya pun muncul.

"Ambil sendiri!"tolaknya membuat ily langsung mendongakkan padangannya dan melotot tajam.

Betapa terkejutnya ily melihat cowok berhudy tersebut yang ternyata adalah alindra sidevil yang menyelamatkannya waktu itu.

"kak ali"

"hmm"

"kakak ngapain disini?"

"bukan urusan lo"

"iss..nyebelin"

"siapa?"

"tau ah siapa"

"nanyak"jawab ali ketus

"dasar tembok nyebelin,nyebelin"teriak ily menghentakkan kakinya sebal

Siapa sangka tingkah ily yang seperti bocil tersebut membuat ali terkekeh pelan.

"minggir gue mau lewat"usir ali

"gak mau,ambilin susu ily dulu " kekeh ily menghalangi langkah ali.

"minggir gak!"

"nggak!"

Dengan geram ali mendekat dan membuat ily terpojokkan didepan lemari pendingin.Pandangan mereka beradu dengan sorot mata dingin ali membuat ily sedikit bergidik ngeri.
Ily hanya mmpu memejamkan matanya sejenak dengan posisinya sekarang yang gugup setengah mati.
Ali yang melihatpun kembali menampilkan seringai jahilnya seraya berbisik pelan.

"gue paling gak suka diusik,apa lagi sama bocil kayak lo!"bisik ali pelan dan berlalu begitu saja meninggalkn ily yang mematung.

Dengan rasa sebalnya oleh perkataan ali yang sepedas cabai membuat ily mnjdi brutal mengambil asal kueh di rak dan segera berlalu kekasir tanpa memperdulikan susu strauberynya lagi.

"Loh mbak kok ada susu strauberynya 4,kan aku gak ada beli?"
Tanya ily polos kepada mbak kasir

"ohh..itu tadi ada mas² hudy hitam yang beli buat mbak katanya,udah dibayarin kok mbak jdi tinggal bawa aja"jelas mbak kasir dengan ramah.

"hah kak ali beli in ini,,ya ampun sweet banget,tau gitu aku gak marah2 tadi sama dia"senyum mengembang tercipta di wajah ily .

"makasih ya mbak hehe"

"iya sama2"

Segera ily berlalu dengan sepedanya tak lupa senyum bhgia yang masih terpampang jelas diwajah cantiknya.

"assallamualikum bunda ily pulangg"teriak ily menggema dirumah besarnya.

"woy monyet gak usah teriak juga kalik,lo pikir ini hutan"sahut nindi yang sedang menonton DVD horor kesuakaannya.

"ihhh apa an sih ,kan ily ngucapin salamnya kebunda bukan ke nindi,sewot banget "

"heh bocil serah gue lah "

"mending nindi pulang ,gak tau diri banget numpang makan tempat ily teruss ngabis2 in beras bunda aja huh"

"hah apa lo bilang,sekate2 tu mulut klo ngomong,suka2 gue dong mau pulang apa nggk itu bukan masalah buat lo"

"ya ampun kalian berdua ini kenapa sih klo ketemu ribut mulu,skli gak ketemu sehari aja udh kangen2ngan gak jelas" ucap mama uly dari arah dapur .

"nindi tuh bun nyebelin bnget "adu ily mengerucutkan bibirnya sebal.

"bkn nindi bun tp ily teriak2 kyk monyet haha"

"ih tuhkan bun nindi nyebelin bnget"

"udah anak2 bunda gk boleh berantem..ily sayang nindi itu sayang sama km buktinya sedari kecil dia lindungin km teruskan..?ya meskipun sedikit nyebelin sih"

"tapi bund.."

"udah sekarang kalian baikan dan kita makan sama2 ya udh ditungguin ayah tuh di meja mkn"

"nindi ily minta maaf"ucap ily mengulurkan tangannya.

"ogah"jawab nindi sembari menyantap keripik singkongnya

"tau ah sebel"jawab ily hendak berlalu pergi.

"iye2 ah bocil ambekan haha"jawab nindi memeluk erat sahabat mungilnya itu.

Sungguh bahagia sekali nindi bisa punya sahabat semungil dan sepolos ily.Hanya dikeluarga ily lah nindi merasakan hangatnya sebuah keluarga. berbeda dengan nasip yang dialaminya didalam keluarganya sendiri yang hancur berantakan karna kurangnya kasih sayang dari kedua orang tuanya yang sibuk akan pekerjaan dari pada memperhatikan pertumbuhan putri semata wayang mereka.

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang