PART.19

92 7 0
                                    

Kenyataan dimana ali tidak mengingat siapa dirinya, membuat ily harus memperjuangkan cintanya sampai ketulusan yang ia punya membawa ingatan ali kembali.

"hari ini ily nggak boleh sedih-sedih lagi, ily harus bisa buat kak ali sembuh,semangat!!"ucapnya menyemangati dirinya.

"setulus itu cinta km sayang, bunda akan selalu dampingi kamu!" ucap bunda uly tersenyum dibalik celah pintu kamar ily.

Sedari tadi ily mencoba mengukir semangat, dimana pagi ini ia akan mulai menjalankan misinya membuat ingatan ali kembali walaupun itu harus bertahap dan sabar tentunya. Hari ini ali sudah bisa bersekolah seperti biasanya, dan sekarang sorot mata ily menatap rindu akan ali yang sedang berjalan dikoridor sekolah menuju kearahnya,hari hari sebelumnya ali akan menyapa bahkan memanjakan ily, namun kenyataan sekarang ily harus menerima diacuhkan dan tidak dikenali ali.Dengan berani ily menghadang jalan ali membuat ali menautkan alisnya bingung.

"kenapa?"tanya ali menatap datar ily.

"emm.. Itu anu"

"jangan gugub ily, kamu pasti bisa!"batinya menyemangati.

"lo siapa kalau nggak penting bisa minggir kan?"balas ali ketus.

"ehh maaf kak, emm ini buat kak ali"ucap ily menyodorkan kotak bekal kearah ali.

"buat gue? Lo sebenarnya siapa sih?"

"bukan siapa-siapa, permisi kak"ucap ily berlalu pergi

"dasar cewek aneh"gumam ali menatap punggung ily dan berlalu pergi dengan kotak bekal ditangannya.

Tiga orang gadis tengah bercengkrama didalam kelas, menggosipkan berita mengenai kondisi ali dan hubungan nya dengan ily.Salah satu gadis tersenyum merasa senang dengan berita yang ia dapatkan.

"kesempatan gue dapetin ali akan sangat mudah sekarang!dengan ali yang amnesia berati gue dengan mudah buat dia jauh dari ily"ucap nya tersenyum licik.

"gue yakin kali ini ali akan bertekuk lutut sama lo ras!"

"ini yang gue harepin ver"

"ras lo itu terlalu obses sama ali bukan cinta"celetuk mala membuat saras menatap marah.

"lo diem ya mal, seharusnya lo dukung gue bukan mojokin gue kaya gini dong!"

"tau lo mal nyinyir aja bisanya"balas vera sewot.

"terserah kalian gue capek!"

Kini kelas ily sedang melakukan kegiatan mapel olahraga dilapangan basket.

"ly lo yakin bisa buat kak ali inget sama hubungan kalian? Gue takut lo kecewa!"

"nin, ily yakin kok kak ali akan sembuh dan inget semua tentang siapa ily dihidupnya"balas ily tersenyum.

"yaudah kalau itu keputusan lo gue dukung, dan gue bantuin deh demi sahabat gue ini!"ucap nindy tersenyum

"beneran, makasih ya nin"balasnya girang memeluk erat sahabatnya itu.

"gue yakin ini nggak mudah ly, tapi lo pasti bisa lewatin ini semua"ucap nindi didalam hatinya.

Ali dibuat bingung sebenarnya siapa gadis itu, tiba-tiba memberikan perhatian seolah olah mereka dekat.

"doorrr.. Ngelamunin apa lo bos!"ucap bima membuyarkan lamunan ali.

"diem jangan rusuh!"balas ali menatap tajam bima.

"yaelah baperan amat! Ehh bekel siapa nih unyu banget boleh lah nyicip dikit"ucap bima hendak membuka bekal tersebut.

"punya gue!"omel ali menepis tangan bima.

"nggak salah lo bawa bekel li? "tanya jevan

"nah iya tuh tumben banget bawa beginian? "lanjut andrew.

"ncee.. Tadi cewek aneh yang kasih, gue heran sama tu cewek gue nggak kenal tapi kenapa dia kayak sok kenal banget sama gue!"

"cewek aneh?"tanya ares bingung.

"cewek yang dirumah sakit waktu itu!"jelas ali membuat yang lain terbelalak.

"maksud lo ily,yaelah bos wajarlah dia perhatian kan ily cew..."ceplos bima mendapat injakan kaki dari jevan.

"aduhh sakit anjir! "

"maksud lo cew apa? "tanya ali penasaran.

"bukan apa apa, sekarang makan gue laper!"ucap jevan mengalihkan pembicaraan.

Semua murid SMA ANTARIKSA berhamburan keluar dari kelas mereka masing masing, karena jam pelajaran sudah berakhir.

"ali aku nebeng ya pulangnya, kepala aku pusing nih nggak berani bawa mobil sendiri, boleh ya"pinta saras menunjukan muka melasnya.

"temen lo kan ada ras!"

"mala sama vera udah pulang, masak kamu tega sih sama aku li?"ucap saras bergelayut manja dilengan ali.

"oke gue anter!"

"makasih ali"

Sorot mata saras menatap ily yang melihat nya bersama ali. Dengan liciknya saras memanas manasi ily dengan berpura-pura merasakan pusing dan hilang keseimbangan sehingga tubuhnya berada dalam dekapan ali.

"sss.. Kepala aku pusing banget li"rintih saras berpura pura.

"hmm ayo pulang"

"aku nggak kuat jalan li, awss pusing banget"

Tiba-tiba tubuh saras sudah berada didalam gendongan ali, dibalik itu semua saras tersenyum licik menatap ily yang sudah berkaca-kaca membuat hati saras benar-benar bahagia namun berbanding terbalik dengan yang dirasakan ily sekarang, sedari tadi ia berusaha tegar namun tetap saja kekuatannya tak sekuat itu sehingga bulir air mata meluncur dibalik kelopak matanya yang memancarkan kekecewa'an.

"hey kenapa nangis?"tanya seseorang mengagetkan ily.

"ehh.. Emm nggk kenapa napa kak"dusta ily memaksakan senyumnya.

"terus kenapa belum pulang?"

"ini mau pulang kok, duluan ya kak ares!"pamit ily berlalu pergi.

"ly lo perempuan kuat,semoga usaha lo nggak sia sia perjuangin ali"gumam ares menatap nanar punggung ily dan berlalu meninggalkan koridor sekolah.

Gadis itu selalu berputar putar didalam fikiran ali, sebenarnya siapa gadis itu ali benar benar tidak bisa mengingat apa pun sekarang.

"arhhgg siapa sih tu cewek, kenapa gue mikirin dia sih kenal aja nggak"

Tok.. Tokk..

"sayang mama boleh masuk?"

"masuk aja!"

"kenapa belum tidur, ada yang sakit hmm?"

"nggak kok ma, belum ngantuk aja"

"yaudah jangan larut-larut tidurnya"

"papa belum pulang?"

"papamu sibuk kerja baru aja tadi pagi keparis ada meeting disana"

"hmm yaudah"balas ali kembali melamun.

"ngelamunin apa hayoo"goda mama resi menjawil hidung ali.

"tadi disekolah ada cewek aneh sok akrab gitu sama ali"

"cewek aneh?"

"emm yang dirumah sakit waktu itu ma"

"owhh ily ya"

"kok mama tau si namanya, dia siapa nya ali ma, ali aja nggak kenal"

"nggak mungkin aku kasih tau sekarang tentang ily"batin mama resi.

"dia itu... Ah udah malam sayang waktunya tidur, good night"jawab mama resi cepat dan meninggalkan ali masih dengan kebingungannya.

"arhg pusing gue!"ucap ali prustasi memilih menidurkan tubuhnya terlentang dikasur king sizenya.

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang