PART.22

163 12 11
                                    

"mohon maaf membuat pak farhan menunggu, ada sedikit kendala tadi dijalan"jelas papa syarif

"tidak masalah, mari silahkan duduk pak syarif"balas pak farhan.

"jadi bagaimana apa anda bersedia untuk menjalin kerja sama bersama perusahaan saya?karna jika perusahaan kita bersatu dalam sebuah kontrak kerjasama maka bisa saya jamin kedua belah pihak mendapatkan keuntungan yang besar pak farhan"jelas papa syarif.

"dari hasil meting kita kemarin, saya tertarik untuk bergabung dengan perusahaan anda,dan saya akan menginvestasikan sebagian dana untuk proyek yang akan kita rancang bersama"

"terimakasih atas keputusan baik anda pak farhan,saya akan melakukan yang terbaik untuk kelangsungan proyek kita nanti"ucapnya tersenyum puas dan berjabat tangan oleh pak farhan.

"tapi ada satu syarat untuk kelangsungan bisnis kita pak syarif"

"syarat? Syarat apa itu pak?"

"saya ingin hubungan bisnis kita ini bukan hanya sekedar rekan bisnis,dalam artian saya mau menjodohkan putri saya dengan putra anda bernama alindra syarif,dengan perjodohan ini perusahaan kita akan lebih berkembang karna adanya ikatan keluarga, bagaimana apa anda setuju?"

Dalam sekejap senyuman papa syarif menghilang, bagaimana mungkin ia menyetujui persyaratan dari pak farhan tentang menjodohkan ali dengan putrinya,bagaimana dengan nasip ily putri rizal yang notabennya adalah gadis yang sangat ali cintai, ia tidak mungkin menghancurkan kebahagiaan putranya demi apa pun. Tapi proyek ini sangatlah penting untuk kelangsungan perusahaannya.

"sebelumnya saya minta maaf,sepertinya kerjasama kita cukup sampai disini saja, karna kebahagiaan putra saya lebih berharga dari apa pun, permisi!! "ucap papa syarif hendak melangkah pergi,namun langkahnya terhenti kala mendengar menuturan pak farhan.

"fikirkan baik-baik penawaran saya pak syarif, saya sangat mengerti kerjasama ini sangat berarti untuk anda. Saya beri waktu 3 hari untuk memikirkan keputusan apa yang anda ambil!!"

Setelah mendengar ucapan pak farhan papa syarif segera berlalu menuju mobilnya untuk segera pulang, dia benar-benar pusing saat ini.Tiba-tiba ditengah kepusingannya dering ponsel dari mama resi membuat papa syarif segera mengangkat panggilan tersebut.

"kenapa ma?"

"papa sekarang kerumah sakit **** karna ali dirawat pa, mama takut hiks"

"Astahfirllah iya ma, papa segera kesana mama jangan panik!"

Dengan rasa cemas menyelimuti hati papa syarif, ia segera menancap gas menuju rumah sakit dimana ali berada, bagaimana tidak belum selesai masalah perusahaannya, sekarang putranya masuk rumah sakit dan membuatnya semakin kalut.
"ma ini salah ily seharusnya ily nggak paksa kak ali untuk ingat semua hiks"

"iya sayang mama paham, mungkin ali msih perlu waktu dan kamu harus sabar ya! "

"ma gimana kondisi ali?"tanya papa syarif yang tiba-tiba sudah datang.

"ali lagi ditangani dokter pah"

"dengan orang tua pasien? "

"iya dok saya papanya, bagaimana kondisi putra saya dok apa dia baik-baik aja?"

"pasien mengalami penekanan pada syaraf otaknya dikarenakan ia memaksakan daya ingatnya untuk mengingat sesuatu yang hilang dalam ingatannya, namun sekarang keadaan pasien sudah membaik dan bisa untuk dijenguk.Pesan saya perlahan saja memberikan suatu arahan untuk pemulihan memorinya pak"

"terimakasih dok"

"baik, kalau begitu saya permisi"

Dengan rasa kawatir, ketiganya berlalu menuju kamar inap ali.

"kenapa ali bisa disini pa, ma? "

"kamu tadi pingsan sayang, dan ily yang bawa kamu kesini"jelas mama resi.

"pingsan? Lo tau apa yang terjadi sama gue?"tanya ali menatap tajam ily.

"hiks Hikss maaf kak semua salah ily"

"lo tu emang berpengaruh buruk buat gue, mulai sekarang jauhin gue!!"

"ali jangan kaya gini, kasian ily!dia itu sayang sama kamu"jelas papa syarif.

"pa ali nggak kenal sama dia, ali nggak suka ada dia disini, tolong ma pa minta dia untuk nggak gangguin ali lagi!!ali capek setiap deket dia ali kesakitan!! "

"hiks hiks maaf"cicit ily pelan

"gue nggak butuh maaf lo, sekarang lo pergi!! "

"kak ali ak... "

"PERGI!! "

Dengan rasa sakit karna ketidaksukaan ali terhadap keberadaannya. Membuat hati ily benar benar tertusuk ribuan jarum yang sangat menyakitkan. Inikah balasan dengan semua pengorbanan yang telah ia lakukan untuk ali?.Apa ini sebuah akhir dari perjuangannya.Dengan langkah gontai serta mata dipenuhi buliran bening air mata membasahi setiap langkah kepergiannya menyisakan rasa kecewa yang teramat dalam.

"bun ily kemana dari tadi kayaknya ayah belum liat dia? "tanya ayah rizal

"ily main kerumah jeng resi, katanya mau ketemu ali dia lagi berusaha yah untuk mulihin ingatan ali"

"hmmm.. Sesayang itu ily sama ali kita doain aja yang terbaik untuk hubungan mereka"

"iya yah, bunda juga salut dengan semangat putri kecil kita"

Tok.. Tokk

"bentar yah, bunda mau buka pintu dulu!"

Segera bunda uly membuka pintu rumahnya.Alangkah terkejutnya ia melihat siapa yang mengetuk pintu tersebut. Ily sudah basah kuyup serta tubuh yang menggigil membuat bunda uly membelalakkan matanya.

"bund hiks hiks" segera ily berhambur kedalam pelukan bundanya.

"Astahfirllah sayang apa yang terjadi, kenapa sampai kaya gini nak? "

Bukannya balasan yang bunda uly terima namun tubuh ily yang tiba tiba saja pingsan tak sadarkan diri dalam rengkuhannya.

"AYAH TOLONG!! "

Dengan tergopoh gopoh ayah rizal pun segera berlari menuju teriakan istrinya.

"ya allah ily kenapa bun"

"kerumah sakit sekarang yah hiks hiks"

"iya iya kita pergi sekarang biar ayah yang gendong ily,bunda ambil kunci mobil didalam"

Senin pagi tak seceria hari hari biasanya, nindi sedari tadi termenung sendirian dikantin.Dengan kagetnya pagi tadi ia mendapat kabar bahwa ily tidak masuk sekolah dikarenakan jantungnya melemah dan harus dirawat inap.Ayah rizal dan bunda uly berpesan untuk tidak memberitahu siapa pun tentang kondisi ily.

"nin, sendirian aja lo ily mana?"tanya seseorang membuat nindi mendongak.

"gue nggak tau"

"tumben banget tu bocah nggak masuk,lo nggak sembunyi in sesuatu kan? "

"lo bisa gak sih bim sehari aja jangan kepo urusan orang, gue bilang gue nggak tau! "balas nindi ketus dan berlalu pergi.

"tu anak pms kali ya!"ucap bima menggaruk tengkuknya yang tak gatal berlalu membeli pesanan teman-temannya.

Braakk

"lo tuh bisanya ngerusakin tapi nggak mau benerin, heran gue"

"ehh he sorry jev, kagak sengaja ketendang dikit"ucapnya menyengir kuda.

"lama amat si pesen gituan doang, ngapain aja lo dikantin? "

"tadi gue ngobrol bentar sama nindi, cuman tu anak lagi pms kali ya gue tanya tentang ily kenapa nggak masuk ehh dia malah ngamuk"

"ily nggak masuk?"tanya ares

"emm tapi nindi bilang dia gak tau"

Sedari tadi pembicaraan bima didengar jelas oleh ali. Apa benar ily tidak masuk sekolah? Apa itu karna kejadian kemarin dirumah sakit?apakah ily benar-benar akan menjauhi ali dengan tidak masuk sekolah hari ini? Pertanyaan itu semua muncul dibenak ali. Kenapa ada rasa kawatir jika ily benar benar akan menjauhinya toh ini semua sesuai dengan keinginan ali sendiri.

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang