Nindi berjalan menyusuri koridor sekolah seorang diri dan tanpa sengaja berpapasan dengan geng alaska dimana ia segera membuang muka tanpa berminat menatap geng tersebut.
"nin"panggil seorang laki² bertubuh jangkung membuat nindi menghentikan langkahnya dan menatap kaget laki2 itu.
"lo manggil gue?"
"kagak,gue manggil emak lo..ya manggil lo lah oneng"geram bima mendekat.
"oh ,apa an sih mnggil², gue sibuk"ucap nindi songong.
"sok ngartis bnget lo nyet"
"udah buruan apa an?"
"temen lo yang kcil itu mna..?"
"mksud lo ily?"
"ah iya ilyana natanail "
"dia nggak masuk "
"knp bisa"
"sakit,udah ah minggir gue mau masuk kelas"ucap nindi hendak berlalu pergi tetapi tangannya di cekal seseorang.
Dengan gerak cepat nindi menepis tangan kekar ali yang menahannya,dan menatap tajam mata elang ali.
"Ily sakit apa?"tanya ali membuat nindi memincingkan matanya.
"penyakitnya kambuh dan semua itu gara² lo kak"jelas nindi sinis."kok gara² ali?"tanya andrew
"terus gara² siapa lagi ,karna kak ali deketin ily ,ily dibuli dan bikin penyakitnya kambuh"jelas nindi emosi
"tunggu² maksud lo dibuly,siapa yang ngebuli ily..?" tanya bima
"ncee..gak perlu gue jelasin lo semua juga tau siapa cewek yang paling over dapetin kak ali"jelas nindi dengan sorot mata yang sulit diartikan"udah minggir gue mau lewat"usir nindi kepada ke5 orang didepannya.
"buset galak amat,cepet tua buk "ucap andrew terkekeh
"bodoamat"sinis nindi melangkah pergi.
"apa saras yang buli ily"gumam ares tiba-tiba.
"nah bisa aja tuh,dia kan cinta mati ama bos ali"terka bima
"kalian ingetkan kejadian dimana ily dipermalukan didepan podium kemarin?apa itu ulah saras?anjir licik bnget"jelas jevan tiba²
Ali yang mendengar penuturan nindi dan temannya pun merasa geram dan mengepalkan tangannya tentang apa yang dialami ily karna ulah saras,ntah lah ali bnar² murka kali ini.Perasaan perih menjalar dihatinya mengetahui ily harus sakit karna saras.Dengan langkah lebarnya ali berlari menuju parkiran dan menyalakan motornya melesat pergi.Mungkin tujuan ali sekarang adalah rumah ily.
Ntah sudah berapa kali bunda uly membujuk ily untuk segera menghabiskan bubur yang ia buatkan untuk putri semata wayangnya itu.
"bunda ily itu udah kenyang,dipaksa terus mkn bubur"cerocos ily dengan wajah sendunya.
"harus dihabisin klo nggk nnti rezeki km dipatok ayam,cepet aaakk..!"ucap bunda uly menyodorkan sesendok bubur."hmm iya deh bun"ucap ily pasrah menerima suapan demi suapan dari bunda uly."Nah gtu kan cantik"seru bunda uly mencium kening ily.
"bund,sampai kapan penyakit ini nyiksa ily?"
Sontak pertanyaan yang terlontar dari bibir mungil ily membuat bunda uly sedih dan merasa iba akan kondisi putrinya,yang harus menanggung sakit gagal jantung sedari kecil.
Dengan helaan nafas bunda uly menguatkan diri untuk mnjawab pertanyaan putrinya itu."kamu yang sabar ya sayang,bunda sama ayah juga berjuang demi kesembuhan km,jadi prinses bunda harus semngat ya!"ucap bunda uly menyemangati.
"tapi ily capek bun,ily pngen bebas seperti burung² yang kesana kemari tanpa rasa takut akan kematian!"gumam ily lirih dan terisak.