Tubuh mungil ily terbaring dibrangker rumah sakit dimana ia sudah tidak sadarkan diri selama seminggu lamanya.Meskipun oprasinya berjalan dengan baik tetapi karena ily memang terdiaknosa mempunyai penyakit gagal jantung sehingga proses penyembuhan dan kesadarannya pun sedikit terganggu.
"nyet,cepet bngun dong gue kesepian tau gk"gumam nindi duduk memperhatikan wajah pucat sahabatnya.
"gue bosen gak ada yang bisa gue usilin"ucapnya lagi seraya terkekeh
Tiba-tiba ily mengerjapkan matanya perlahan ,serta mengedarkan pandangannya dimana dia tau bahwa sekarang ia berada dirumah sakit,tempat yang sangat ia benci.
"nin"panggilnya pelan
"gue gak salah liat kan..?lo bneran sadarr!ini bneran ily nya gue kn?"cerocos nindi tak percaya membuat ily sedikit meringis.
"nindi jgn gtu brisik"omel ily membuat nindi menyengir kuda.
"habisnya lo lama bnget sih tidurnya gue kan kesepian"jelas nindi memanyunkan bibirnya
"emng berapa lama?"
"seminggu nyet"
"hehe lama juga ya"
"jgn bnyk gerak dulu,gue panggilin ayah bunda sbntar!"pinta nindi diangguki ily.
"alhmdulilah sayg km udh siuman,bunda kawatir sama km!"ucap bunda uly berhambur memeluk dan mencium kening ily.
"bunda ily mau pulang aja,ily gk mau disini,ily bnci tempat ini bund"pintanya berkaca kaca.
"tapi km blm sembuh total,bunda gk mw km knp2 nak"
"pokoknya ily mau pulng hiks"ucapnya dengan terisak.
"yasudah biar ayah bicarakan dengan dokter tentang kemauan km"jelas ayah rizal berlalu keluar menemui dokter.
"km ini keras kepala bnget"omel bunda uly mengusap pelan pipi ily.
Sahabat ali dibuat pusing bagaimana cara menghibur ali yang setiap hari bersikap murung,melamun dan bahkan jarang sekali berkumpul dengan mereka.Bahkan sikap ali semakin dingin dan tak tersentuh semenjak kejadian dimana ia berusaha ingin bertemu ily tetapi tidak diperbolehkan dengan bunda uly.Seperti halnya saat ini ali hanya duduk dibascam mengisap rokoknya dengan pandangan kosong.
"kasian juga gue sama ali"ucap jevan
"cintanya terhalang restu orang tua"bisik bima
"kata-kata lo bim geli gue"jawab andrew terkekeh
"gue denger!"celetuk ali menatap tajam bima membuat bima menyengir kuda.
"jadi apa lo akan nyerah gtu aja sama ily?"tanya ares
"gue gak sebodoh itu!"jawabnya ketus
"terus lo akan lakuin apa?"tanya andrew
"gue takut ily gk mau ketemu gue!"ucapnya lirih
"blm juga lo coba udh overtingking duluan!siapa tau ily malah nyari in lo li"jelas jevan
"gue cabut!"ucap ali beranjak pergi.
"yeee bukannya makasih main cabut aja tuh org,untung bos dan atm berjalan kita klo bukan udh gue ceburin ke empang tu ank"omel bima bersedekap dada.
"ditatap ali aja nyali lo udh tenggelem bim2,sok beraninya nyeburin ali ke empang mimpi bnget lo"jawab andrew terbahak.
"bacot"ucap bima mengapit kepala andrew dibawah ketiaknya,alhasil mereka berdua terlibat aksi kejar-kejaran.
Ternyata setelah dari bescam tadi,ali melajukan motornya menuju rumah sakit.Ia bertekat akan terus berusaha bertemu dengan gadisnya walaupun selalu mendapat penolakan dari bunda uly.
"Permisi sus,pasien atas nama ilyana natanail berada di kmar nomor berapa ya?"tanya ali membuat suster didepannya sedikit terpaku dan termenung.
"sus"panggil ali sekali lgi.
"ah iya mas,pasien atas nama tersebut tadi pagi sekitar jam 10 sudah diperbolehkan pulang oleh dokter jadi sudah tidak dirawat disini"jelas suster tersebut tersenyum ramah.
"klo begitu trimakasi sus"ucap ali datar dan berlalu pergi.
Dengan langkah gontai ali menuju motornya,dan sedikit berfikir jika ily sudah kembali kerumah otomatis akan lebih sulit untuk ali bertemu dengan ily.
"gue harus gmn skrg arhhhhg"teriak ali mengacak rambutnya asal.
"nggk,gue harus tetep perjuangin ily bagaimana pun caranya"ucapnya meyakinkan diri dan segera melesat pulang menuju rumahnya.
Dikamar bernuansa biru yang dipenuhi pernak pernik kartun jepang yakni doraemon ily dengan kondisi yang masih lemas menatap nanar fotonya bersama ali.Ia bingung kenapa disaat ia sadar ali tidak berada disampingnya,apa mungkin ali tidak perduli dengannya.Pikiran pikiran negatif terselip dibenak ily tentang ali.
"hayo lo mikirin apa an"ucap nindi menggeplak pelan bahu ily.
"astahfirllah nindi ily kaget"ucap ily mengusap dadanya
"sorry2,lo mikirin apa sih?"
"emm..kak ali udah gk sayang ily lgi ya nin?buktinya dia gak ada di saat ily sadar"tanya ily menatap sendu nindi.
Nindi benar2 bingung sekarang,bagaimana ia menjelaskan kepada ily tentang ali.Ia tau betul perjuangan ali ingin bertemu ily,tetapi karna penolakan bunda uly membuat ali tidak bisa bertemu dengan ily,jgn kan bertemu sekedar mengirim pesan dan telvon pun tidak bsa karna nomor ali sudah di hapus oleh bunda uly.
"nin,jawab dong knp diem?"
"emm,kak ali itu sayang kok sama lo,jadi jgn negatif dulu ya..mending sekarang lo istirahat,nnti gue bawa lo ketemu dia,gue janji ly"jelas nindi menggenggam erat tangan ily.
"nindi sembunyi in sesuatu dari ily?"tanya ily menarik paksa tangannya membuat nindi gugup.
"bukan gitu"
"teruss!"
"bawel sih,pokoknya gk ada yg gue sembunyi in dari lo,udah ah gue mau pulng dan lo istirahat ntar malem gue kasih suprais buat lo"
"ily cuman mau kak ali"gumam nya pelan
"iya2 yang bucin parah"
"iss nindi jgn gitu"
Segera nindi berlalu dan tinggallah ily seorang diri.Ily dengan rasa bosannya pun meraih hanponnya untuk mencari nomor seseorang.
"loh kok nomor kak ali gak ada"gumam ily mengerutkan keningnya.
"sayang km blm tidur?"ucap bunda uly mengusap rambut ily.
"emm blm bund,ily mau hubungi kak ali tp nomornya kok gk ada ya?"tanya ily mendongakkan wajahnya menatap bunda uly.
"sayang,bunda boleh minta satu hal sama km?"
"apa bun?"
"jauhi ali!"
"knp bunda ngomong gitu,ily sayang kak ali bun"jawab ily dengan mata berkaca kaca.
"dia gk baik buat km sayg,km bisa dalam bahaya jika terus bersama ali"
"nggk,ily nggk mau jauh dari kak ali bun hiks,ily cinta kak ali bun,ily bahagia didekat kak ali"lanjutnya terisak.
"turuti mau bunda,atau km bunda kirim ke jerman!"ancam bunda uly berlalu begitu saja dari hadapan ily.
"bunda jahat hiks bunda jahat sama ily"
Didalam hati kecil bunda uly sebenarnya tidak tega melihat respon ily mengenai permintaannya menjauhi ali.Tetapi ini ia lakukan untuk melindungi putri sematawayangnya dari bahaya yang kapan saja datang dari musuh ali dan mengancam keselamatan putrinya.