8.Deon X Nathan

14 3 0
                                    

"Hai yon. Gimana kondisi lo." Ujar nathan yang tiba - tiba datang menghampiri deon yang sedang duduk di kantin bersama gibran.

"Ngapain lo!." Jawab deon dengan tatapan sengit.

"Lo lupa sama janji lo?."

Deon diam dan mencoba mengingat - ingat tentang janji yang dikatakan nathan barusan.

"Ckk.. udah pikun lo. Lo lupa? Kalo lo kalah balapan dari gue, lo bakal jadi babu gue selama satu minggu kan?."

"Sial." Batin deon.

"Kenapa lo? Lo gak lupa kan?." Ujar nathan menegaskan kembali.

"Brengsek lo!."

"Janji adalah hutang. Dan sekarang gue mau lo pesenin gue makanan sama minuman gih. Gue udah laper. Nih duitnya." Ujar nathan sambil memberikan selembar uang lima puluh ribu rupiah diatas meja kepada deon.

"Lo gak liat gue lagi makan?."

"Gue gak peduli. Buruan."

"Lo kan bisa pesen sendiri."

"Loh, lo kan harus nepatin janji lo."

"Gak sudi gue!."

"Lo mau lari dari tanggung jawab!."

"Eh... ehhh apa - apaan sih. Mending lo pesen sendiri deh nat." Sahut gibran.

"Lo gak usah ikut campur deh bran."

"Gue gak ikut campur, tapi pamor lo sebagai ketua OSIS bakal anjlok kalo hal kek gini lo ributin."

"Gak mungkin pamor gue anjlok, secara mereka udah tau siapa gue." Jawab nathan sambil menyunggingkan senyumnya.

"Mereka aja yang gak tau kelakuan lo kek gimana. Taunya cuma baiknya lo doang." Ujar gibran.

"Bagus dong. Kan gue di sekolah juga gak pernah tuh nyari masalah sama ngumbar aib sendiri."

"Berisik lo anjing !." Gertak deon lalu berdiri sambil menatap tajam mata nathan.

"Buruan sekarang lo lakuin tugas lo!."

"Gue gak sudi ya jadi babu lo."

"Lo lupa siapa yang ngajak balapan sama yang buat janji?."

"Gue gak peduli.!." Ujar deon kemudian pergi begitu saja dari hadapan nathan.

"WOI, PENGECUT LO. UDAH KALAH JADI KETOS, KALAH BALAPAN JUGA. LARI DARI TANGGUNG JAWAB. GAK MALU LO." Teriak nathan sampai membuat siswa yang duduk di kantin terpusat kepada deon dan nathan.

Bughhh...
Tanpa aba - aba, deon menghampiri nathan kembali lalu menonjok muka nathan dengan keras sampai nathan jatuh tersungkur.

"WOII, APA - APAAN LO PENGECUT !." Ujar nathan sambil memegang sudut bibirnya yang mulai mengeluarkan darah.

"LO YANG APA - APAAN !."

"Udah yon jangan bikin keribuan disini. Mau lo masuk BP lagi?." Ujar gibran sambil memegang lengan deon agar tak kembali menghajar nathan.

"BANGUN LO BANCI!." Gertak deon kepada nathan.

"BRENGSEKK!." Bughh...
Nathan balik menonjok deon dan mengenai pipi kanannya.

Semua yang ada di kantin menyaksikan perkelahian antara deon dan nathan. Suasana mulai tegang dan tidak ada yang berani melerai kecuali gibran yang ada di sama.

Bughhh..
Deon memukul kembali nathan.

"Ada apa ya?." Tanya lucano yang baru saja masuk diantara kerumunan siswa yang ada di kantin.

Hujan Yang Memeluk LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang