20. Tenang tapi Sepi

8 2 0
                                    

Malam ini ayyara sendirian di kos. Tak bisa di pungkiri. Memang terasa sangat sepi bagi dirinya. Dia membuka laptopnya untuk mengobati rasa sepinya. Namun isi pikiran dia malah kemana - mana. Akhirnya dia menutup laptopnya dan merebahkan dirinya di kasur.

Tok.. tok .. tok..
Terdengar suara orang yang mengetuk pintu kamar kos ayyara. Lalu ia segera membuka pintu tersebut.

"Permisi, atas nama kak ayyara?."

"Iya mas?."

"Ini ada kiriman makanan buat kak ayyara."

"Makanan?. Dari siapa mas?."

"Dari lucano kak disini namanya."

"Lucano. Oh yaudah mas makasih ya."

"Iya kak sama - sama. Permisi."

Ayyara kembali menutup pintu kos lalu membuka isi makanan tersebut. Karena terlalu banyak untuknya akhirnya ayyara menghubungi lucano.

"Eh, kamu ngapain sih pake kirimin makanan aku segala."

"Minimal salam dulu kek apa gimana."

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Jawab buruan."

"Gue tau lo laper. Makanya gue kirimin lo makanan."

"Gak aku gamau. Ntar aku kesana balikin semua ini."

"Kalo lo gamau biar di makan adek kamu aja."

"Adek aku pulang!."

"Gimana?. Maksudnya?."

"Adek aku pulang tadi sehabis maghrib, mama aku sakit."

"Kenapa lo gak ikut pulang aja."

"Males."

"Orang tua lo pasti khawatir sama lo bego."

"Lebih tepatnya cuma khawatir sama riga."

"Lo juga anaknya."

"Beda!."

"Yaudah lo makan aja semuanya."

"Mana sanggup. Mending kamu kesini deh bantuin. Eh.." ayyara keceplosan meminta lucano untuk menemaninya.

"Mau modus lo."

"Dih, siapa juga yang modus. Dahlah."

"Lah, dimatiin." Gumam lucano.

"Aduh ayyara bego, tolol. Kan kamu harus jauhin lucano. Gimana sihhhh bego, bego, bego!." Gumam ayyara sambil memukul - mukul kepalanya sendiri.

Ketika ayyara melanjutkan nonton film di laptopnya sambil makan pemberian dari lucano. Tiba - tiba ada yang mengetuk pintu kamar kos ayyara, lalu ayyara kembali membuka pintu kamarnya.

"Eh, ngapain kesini."

"Katanya minta gue kesini."

"Pergi, pergi, pergii..." ayyara mengusir lucano dan mendorongnya hingga membuat lucano mundur beberapa langkah.

"Lo gimana sih. Gue tau lo butuh temen ngobrol makanya gue kesini. Jangan pikiran aneh - aneh deh."

"Aku gak butuh temen ngobrol."

"Bohong!."

"Serius."

"Yaudah sih gue pulang aja."

"Ehhhhh... yaudah sih masuk dulu." Ujar ayyara hingga membuat lucano membalikkan badan lagi dan masuk ke kamar kos ayyara.

Hujan Yang Memeluk LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang