43. Bayangan Lama

20 1 0
                                    

"Papa seneng luc, akhirnya bisa ketemu lagi sama kamu."

"Lucano juga seneng pa".

"Mending kamu ikut papa aja luc tinggal di apartemen baru papa".

"Makasih pa. Tapi sekarang lucano tinggal dulu di rumah haikal. Soalnya haikal kesepian juga gak punya temen di rumah".

"Ya kalau kamu nyaman tinggal disana gapapa luc. Papa gak ngelarang kamu".

"Papa sendiri kapan pulang?".

"Papa gak tau luc mau pulang ke rumah kapan".

"Kasihan khandra pa. Dia butuh papa".

"Iyaa papa tau luc. Tapi mama mu masih benci sama papa".

"Kalau boleh tau sebenarnya masalahnya apa pa?".

"Mama mu cuma salah paham luc sebenarnya. Gak sengaja temen papa ngechat papa malem - malem minta bantuan. Terus papa bantuin kesana. Soalnya darurat luc. Tapi mama kamu salah paham mulu".

"Temen papa cewek?".

"Iya luc".

"Pantes aja mama cemburu".

"Iya, tapi kemarin mama mu gak mau dengerin dulu penjelasan papa".

"Paa, lucano pamit dulu ya. Itu haikal udah sampe. Besok kita ketemu lagi ya pa".

"Iya luc. Kapan pun itu, kamu juga boleh main sekaligus nginep di apartemen papa. Nanti papa kirim alamatnya".

"Siap pa".

Setelah keluar dari cafe, irven hanya duduk seorang diri saja disana sambil menyeruput secangkir americano coffe di tangannya.

Drrttt....drrtttt...drtttt...
"Ada apa lagi?".
"Gak ada dokter lain?".
"Yaudah aku kesana sekarang".

"Ada yang perlu kamu butuhkan ris?".

"Aku butuh temen ngobrol ven".

"Aku kira genting. Lain kali jangan sering - sering telfon aku seperti tadi".

"Maaf ven jika mengganggu waktu mu".

"Aku permisi dulu. Kalau butuh apa - apa tinggal bilang perawat disini. Aku harus cek pasien yang lain".

"Bu, ini nathan bawain kue kesukaan ibu". Ujar nathan yang baru saja masuk ke kamar risma di rawat.

"Tapi ibu gak mau makan nat".

"Yaudah nathan taruh disini aja ya bu". Nathan meletakkan kue tersebut di atas meja.

"Ini ibu kapan pulangnya sih nat. Capek baring disini terus".

"Ibu kenapa gak nanya ke om irven aja?".

"Katanya masih seminggu lagi".

"Gapapa bu, yang penting ibu bisa jalan lagi".

Irven kembali ke ruang istirahatnya setelah mengecek pasien yang butuh perawatan intensif disana. Ia merebahkan punggungnya di kursi kerjanya. Ia menatap sebuah bingkai foto keluarganya. Betapa ia merindukan inaranti,deon,khandra dan lucano saat ini.

Tapi tak bisa di bohongi. Ia masih menyelipkan nama risma di lubuk hatinya yang sudah sangat jauh untuk digali kembali. Seperti ada kisah yang belum usai, namun harus usai begitu saja.

Kini irven menyadari. Ia bagaimanapun harus tetap bersama inaranti. Seseorang yang sebelumnya tak pernah ia cintai, namun seiring berjalannya waktu. Inaranti membuat irven jatuh hati dan melupakan segala kenangan bersama risma begitu saja.

Tapi takdir selalu penuh kejutan. Irven di pertemukan kembali di saat irven mati - matian melupakan risma. Dan sialnya, suami risma sudah tiada. Rasa itu kembali namun bukan untuk mengulang hal yang sama lagi.

Hujan Yang Memeluk LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang