29. Maaf

12 1 0
                                    

Classmeeting telah berakhir. Kini para siswa sudah telah beristirahat dirumah dan menikmati liburan tengah semester. Rasanya sangat membosankan jika menghabiskan waktu liburan hanya di rumah saja bukan?.

"Yon, gue mau bicara sama lo."

"Males."

"Lo masih gak mau maafin gue gara - gara soal salah paham kemaren?."

"Sampai kapanpun rasa benci gue ke elo gak bakal pernah berubah kalau lo belum pergi dari rumah ini."

"Sori yon, gue juga gak minta buat tinggal di sini. Kalo gue udah ketemu keluarga gue, gue bakal pergi dari sini kok."

"Secepetnya kalo bisa." Ujar deon yang kini meninggalkan lucano yang masih berada di tepi kolam renang.

Sementara itu, ayyara masih tinggal di kos dengan uang yang sudah sangat menipis. Di tambah dengan kondisinya saat ini yang merasakan demam. Dia tidak tau harus minta bantuan ke siapa untuk membeli obat.

"Kalo aku telfon auriga pasti dia nyuruh aku pulang, telfon ocha gak diangkat. Yakali aku telfon nathan, sementara chatnya masih belum aku bales." Gumam ayyara yang kini masih berbaring sambil menscroll beranda whatsaap nya.

"Luc, kamu bisa nolongin aku?."

"Ngapain lagi sih dia ngechat - ngechat gue." Gumam lucano yang kini berdiri di balkon kamarnya.

Cewe idiod
"Luc, aku demam. Bisa tolong bawain obat kesini. Nanti uangnya aku ganti. Udah itu aja makasih."

Lucano tidak membalas pesan dari ayyara, namun ayyara langsung to the point mengirim pesan kembali ke lucano dan berkata jika dirinya sedang sakit.

Ayyara hanya bisa berpasrah kali ini, sebab lucano hanya membaca pesan yang ia kirim saja. Kini kepala ayyara pusing dan mencoba keluar dari kamar kos nya untuk pergi sendirian ke apotik tersekat.

Dia berjalan di tepi trotoar sambil sesekali menundukkan pandangan, karena beberapa kali kepalanya terasa pusing.

Namun disaat dia ingin menyebrang ke arah apotik, tiba - tiba sebuah mobil hitam menghantam tubuh ayyara dan kini dia tidak sadarkan diri lagi.

Banyak orang yang berlalu lalang untuk melihat kondisi ayyara yang sudah tergeletak di aspal dengan kondisi tubuh yang sudah sangat lemas dan tak sadarkan diri.

Namun ternyata mobil yang menabrak tersebut adalah mobil papanya ayyara sendiri. Betapa terkejutnya dia menabrak anak kandungnya sendiri yang selama ini tak pernah ia cari keberadaannya.

"Astaga, ayyara. Bangun ini papa nak. Pak tolong bantuin anak saya masuk ke dalam mobil."

Akhirnya ayyara segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama. Kivandra sudah panik karena kepala ayyara yang masih mengeluarkan darah. Padahal kivandra sudah membalut kepala ayyara dengan jaket yang dia pakai.

Sesampainya di rumah sakit, ayyara dilarikan ke UGD, sementara itu kivandra segera menghubungi nismara dan auriga untuk segera menyusulnya.

"Kok kamarnya gak di kunci." Ujar lucano yang baru saja sampai di kos ayyara, namun dia tidak menemukan dimana ayyara berada.

Lucano mencoba menghubungi ayyara, namun hp nya berdiring di kamarnya. Lucano semakin panik mencari keberadaan ayyara hingga dia menanyakan kepada beberapa teman kosnya yang berada di sana.

Hujan Yang Memeluk LaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang