16

1.6K 173 28
                                    

Secercah harapan muncul setelah Zhang Hao menyadari perasaannya pada Hanbin selama ini. Ia berpikir apakah yang tujuan hidupnya selama ini? Tidak ada. Semua pencapaian dan semua hal yang Zhang Hao tuju ini adalah tujuan Ayahnya, bukan dirinya.

Menjalani hal yang bukan diinginkannya membuat semuanya terasa memberatkan. Walaupun sebenarnya ia sudah terbiasa. Zhang Hao juga akan bisa melakukannya dengan sepenuh hati setidaknya jika ia mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, terlebih lagi dari orang yang sudah mengadopsinya dan membuatnya melakukan semua tanggung jawab di masa depan itu nanti.

Tapi apa yang Ayahnya lakukan? Pria itu bahkan sama sekali tidak menganggap Zhang Hao sebagai anaknya seperti yang sudah kalian tahu sebelum ini.

Tepat setelah insiden percobaan bunuh dirinya gagal karena Hanbin malam itu Zhang Hao masih benar-benar akan berpikir untuk melakukannya lagi tepat sebelum ia menyadari perasaannya pada Hanbin.

Benar.

Zhang Hao kini memiliki satu tujuan.

Zhang Hao kini memiliki satu rumah yang bisa membuatnya nyaman.

Zhang Hao kini sudah tidak berpikir untuk bunuh diri lagi dan akan terus hidup menemani perjalannya dengan Hanbin.

***

"Hanbin!" Zhang Hao memanggil dengan lambaian tangannya semangat lalu berlari kecil menghampiri Hanbin, orang yang sudah ia tunggu sejak tadi.

"Hao? Eh!" Hanbin langsung menahan tubuh Zhang Hao yang hendak melompat memeluknya di tengah keramaian ini. Zhang Hao langsung cemberut menekuk wajahnya malas.

"Tidak usah menekuk wajahmu seperti itu. Ayo cepat, katamu mau lihat teman-temanmu di kebun binatang," ujarnya lalu berjalan meninggalkan Zhang Hao lebih dulu.

Yang di ejek merasa kesal lalu menyusul Hanbin dan mencubit pinggang Hanbin membuatnya mengaduh sementara yang mencubit tertawa puas.

"Kamu menyamakanku dengan monyet?!"

"Enggak tuh? Siapa bilang aku menyakanmu dengan monyet?"

"Lalu apa?"

"Kuda nil,"

"HANBIN IHHH!!" Zhang Hao segera memukul-mukul pundak Hanbin kesal sepanjang perjalanan menuju halte bis.

Mereka berdua tertawa cerah bersama secerah cuaca siang hari ini. Entah sejak kapan Hanbin bisa mulai tersenyum selebar ini, ia lupa kapan ia terakhir tersenyum dan tertawa seperti ini. Setidaknya ia bisa kembali merasakan perasaan itu saat Zhang Hao bersamanya.

Setibanya di Kebun Binatang tempat tujuan mereka hari ini Zhang Hao segera saja menarik Hanbin berlari menuju Kebun Binatang dengan semangat sementara Hanbin hanya berusaha mengimbangi energi Zhang Hao agar dirinya tidak terjatuh.

Tidak pernah terbayang sebelumnya Hanbin akan pergi ke Kebun Binatang seperti ini jika saja Zhang Hao tidak mengajaknya pada malam itu. Karena berusaha menyenangkan Zhang Hao dan ingin membuat temannya itu lupa akan kejadian yang menyakitkan membuat Hanbin langsung menyetujui ajakan Zhang Hao.

"Hanbin lihat itu!"

"Hanbin! Jerapahnya tinggi sekali!"

"Bangau oh bangau kenapa kamu kurus?!"

"Hanbin kesana yuk!"

"Woah! Hanbin! Ada buaya darat!!"

"Buaya darat katanya?" Hanbin mendengus kaku menahan tawanya dan membiarkan Zhang Hao menariknya kesana-kemari bahkan Zhang Hao sama sekali belum melepaskan tautan tangan mereka sejak tadi sampai akhirnya entah kapan kini malah Hanbin yang menggenggam erat tangan Zhang Hao.

[✓] Querencia | BinHao ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang