24

446 43 2
                                    

Saat masa ujian telah berlalu, Zhang Hao kini hanya bisa menunggu dengan gelisah hasil pengumuman peringkat paralelnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat masa ujian telah berlalu, Zhang Hao kini hanya bisa menunggu dengan gelisah hasil pengumuman peringkat paralelnya. Posisi yang diharapkannya tak lain adalah peringkat satu hingga tiga, yang akan membawanya mendapatkan beasiswa penuh serta kebebasan untuk memilih universitas dan jurusan yang diinginkannya. Namun, dalam menunggu hasil tersebut, gelisah tak henti mengusik pikiran Zhang Hao, meruntuhkan ketenangannya.

Untuk sedikit meredakan kegelisahannya, Zhang Hao memutuskan untuk kembali ke panti asuhan, tempat yang telah menjadi saksi banyak kenangan berharga baginya. Di sana, ia bertekad untuk bertemu kembali dengan Yujin, anak mungil yang telah menarik perhatiannya pekan lalu. Dengan penuh kekhususan, Zhang Hao memohon izin pada Suyeon untuk mengajak Yujin keluar bersamanya, bermain dan menjelajahi dunia di luar bersama-sama.

"Halo, Yujin! Apa kabar? Masih ingat kakak?" Dengan ceria Zhang Hao menyapa Yujin yang setia memeluk boneka kelinci yang diberikannya pekan lalu.

"H-Halo.. Kak Hao.." balasnya dengan malu-malu. Mata bulat Yujin menatap Zhang Hao dengan begitu polos.

Zhang Hao tersenyum lembut melihat kepolosan dalam mata Yujin. "Ayo, Yujin. Aku punya ide! Bagaimana kalau kita pergi keluar hari ini? Kita bisa bermain di taman atau mungkin mencicipi bungeoppang favoritmu!"

Yujin tersenyum malu-malu, tapi ekspresinya penuh antusiasme. "B-Benarkah, Kak Hao? Aku senang sekali!"

Zhang Hao mengangguk. "Tentu saja! Ayo segera siap-siap. Kita akan membuat hari ini menjadi hari yang menyenangkan!"

Dengan gembira, Yujin melepaskan pelukannya pada boneka kelincinya dan menggenggam tangan Zhang Hao dengan antusias. Mereka berdua pun bergegas meninggalkan panti asuhan, siap menjelajahi dunia di luar bersama-sama. Suyeon mengiringi kepergian Zhang Hao dan Yujin dengan senyumnya.

Saat bis meluncur menuju pusat kota, Yujin duduk di samping jendela, matanya tak pernah lepas memandangi pemandangan yang berlalu begitu cepat di luar jendela. Betapa antusiasnya wajahnya, tercermin dari kilauan mata yang memancar dan senyum yang tak lekang dari bibirnya. Zhang Hao merasa hangat melihatnya, membiarkan kegembiraan Yujin meresap ke dalam hatinya.

Zhang Hao berharap bisa memberikan perlindungan dan kasih sayang kepada Yujin, bahkan jika itu berarti mengadopsinya atau menjadikannya adik angkatnya. Namun, bayangan tentang reaksi Ayahnya menghalangi langkah-langkahnya. Zhang Hao tahu bahwa Ayahnya mungkin tidak akan menyetujui keinginannya.

"Woah.." seru Yujin, memecah lamunan Zhang Hao. Zhang Hao menyadari bahwa Yujin sedang memandangi sebuah gedung Mall yang cukup besar di tengah Kota itu. Sepertinya Yujin tertarik dengan Mall itu?

"Yujin, tahukah kamu apa itu?" tanya Zhang Hao, dan Yujin hanya menggeleng, menunjukkan bahwa dia tidak tahu.

"Itu disebut Mall," Zhang Hao menjelaskan dengan antusias. "Di dalam gedung itu, kamu bisa menemukan segalanya, tempat untuk berbelanja, makanan lezat dari berbagai macam tempat, bahkan tempat bermain juga ada di sana."

[✓] Querencia | BinHao ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang