Zhang Hao baru saja meminjam beberapa buku dari perpustakaan sekolahnya. Bukan untuk mengerjakan tugas, hanya sebuah buku random tentang bagaimana cara menjalani kehidupan yang baik yang ia temukan saat sedang beristirahat di ruangan yang sejuk itu. Zhang Hao pergi dari perpustakaan sambil menenteng buku yang ia pinjam tadi.
Mata menangkap sosok punggung yang ia kenali sedang membawa banyak barang yang sepertinya itu suruhan dari seorang guru untuk membantu membawakannya. Zhang Hao tersenyum simpul lalu beranjak mendekati sosok itu berusaha membantunya.
"Hanbin, sini biar aku bantu" ujar Zhang Hao lalu ia langsung mengambil beberapa barang yang menumpuk itu tanpa persetujuan Hanbin. Hanbin hanya menghela napas setelah menatap Zhang Hao lalu kembali melangkahkan kakinya menuju tempat tujuan.
"Ini mau dibawa kemana?" tanya Zhang Hao penasaran.
"Ikut saja"
Zhang Hao menyadari kalau barang-barang itu bukan barang baru dan sepertinya barang yang sudah tidak akan digunakan lagi. Mungkin barang-barang ini akan dibawa ke gudang mengingat langkah Hanbin membawanya ke lantai dasar di luar gedung sekolah.
Dan benar seperti dugannya tadi. Hanbin membawa barang-barang ini ke gudang sekolah. Zhang Hao mengikuti Hanbin ke sudut ruangan lalu meletakkan barang tadi ke lantai. Zhang Hao bernapas lega setelah meletakkan barang itu, sedikit berat. Zhang Hao jadi berpikir bagaimana Hanbin tadi bisa dengan mudah membawa barang itu? Dia sangat kuat.
Hanbin menepuk tangannya lalu hendak berjalan keluar begitu saja meninggalkan Zhang Hao tanpa mengucapkan apapun.
"Yak! Bukankah menurutmu ini sudah terlalu kejam?" seru Zhang Hao kesal. Bagaimana bisa dia tidak mengucapkan terimakasih?
Hanbin berhenti melangkah lalu berbalik. Zhang Hao berjalan mendekat pada Hanbin sambil tersenyum sinis.
"Kau bahkan tidak mengucapkan terimakasih setelah aku membantumu membawa barang-barang itu"
"Aku tidak memintamu menolongku, jadi mengapa aku harus berterimakasih padamu?" jawabnya datar.
Zhang Hao tertohok, mulutnya mengadah tidak percaya dengan apa yang Hanbin ucapkan tadi. Benar-benar menguras emosi. Baru pertama kali Zhang Hao menemukan orang seperti Hanbin.
"Aku mendekatimu karena niatku baik ingin menjadi temanmu dan ingin lebih dekat denganmu. Bukankah kau seharusnya memberi respon yang baik juga?"
Hanbin memiringkan kepalanya lalu satu sisi bibirnya terangkat, ia tersenyum walau tipis. Jujurly, sebenarnya Zhang Hao sedikit takut menghadapi situasi ini. Zhang Hao tidak tahu makna senyumannya tadi dan apa yang akan Hanbin lakukan padanya setelah ini. Dia sangat sulit ditebak.
"Kau berusaha mendekatiku dan ingin berteman denganku dengan alasanmu ingin terlihat peduli sebagai teman sekelas tapi aku membuatmu kesal" ujar Hanbin.
"Apa?"
"Tidak usah khawatir. Berteman dengan orang sepertiku tidak akan ada gunanya untuk hidupmu. Lebih baik kau cari teman kencan yang bisa kau perhatikan daripada harus memperhatikan aku" paparnya.
"Lihat saja. Kau pasti akan lengah dan merasa nyaman berada di dekatku, aku pandai melakukan hal itu" tuturnya sambil tersenyum bangga.
"Aku tidak akan menantikan hal itu" ucapnya lalu dengan perlahan ia mendekat pada Zhang Hao. Zhang Hao otomatis ikut melangkahkan kakinya mundur ke belakang, ia tidak tahu apa yang akan pria tinggi itu lakukan.
Hingga tanpa sadar Hanbin sudah memojokkan tubuh Zhang Hao ke tembok di belakangnya, mengunci pergerkannya dengan kedua lengannya, Zhang Hao tanpa sadar menjatuhkan buku yang ia bawa. Wajah mereka saling berhadapan tepat sangat dekat karena jarak tinggi mereka yang tidak terlalu jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Querencia | BinHao ♡
Fanfic"Querencia" adalah tempat di mana jiwa merasa betul-betul di rumah, di mana setiap sudut mengembalikan kenangan manis, dan di mana hati merasa damai dalam kehangatan yang diberikan oleh kenangan lama dan harapan baru. Sung Hanbin ♡ Zhang Hao ♡Binhao...