05

1.3K 156 6
                                    

Terkadang seseorang menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin orang-orang ketahui lewat sikap dan perilaku sosialnya pada orang-orang disekitarnya. Ada yang menyembunyikannya melalui senyuman cerahnya dan candaan agar orang-orang berpikir kalau mereka hidup dengan baik. Mungkin ini yang paling banyak dilakukan oleh orang-orang diluar sana.

Ada juga yang bersikap dingin, tidak peduli pada orang lain, dan enggan bersosialisasi menghindari supaya orang-orang di sekitarnya tidak bisa mengetahui hal yang ingin mereka sembunyikan dan tidak suka diikuti campur urusannya.

Ya, ada banyak orang yang seperti itu.

***

Bekerja di penyimpanan barang di gudang di tengah malam setelah seharian bersekolah dan melakukan pekerjaan lainnya sebenarnya benar-benar cukup melelahkan. Terkadang Hanbin sampai lupa makan sampai pagi harinya ia baru merasakan perutnya yang sakit karena tidak diisi asupan gizi seharian.

Tapi mau tidak mau Hanbin harus tetap melakukan pekerjaan ini untuk tetap bisa menghidupi dirinya sendiri dan Ibunya. Biaya hidup di kota tidaklah sedikit apalagi mereka yang harus membayar biaya sewa rumah yang tidak murah.

"Heuhh..." Hanbin terduduk lemas mencoba menetralkan napasnya yang terengah setelah banyak menggotong kotak dan barang-barang berat lainnya tadi. Walaupun begitu penghasilan dari pekerjaan ini sepadan dengan keringat yang ia keluarkan.

"Kau baik-baik saja, anak muda? Kau kelihatan pucat" ujar seorang pekerja yang tampaknya berusia kurang lebih 40 tahun yang ada disitu juga khawatir melihat kondisi Hanbin.

"Saya baik-baik saja" jawab Hanbin seadanya.

Pekerja itu hanya mengangguk memahami ucapan yang lebih muda.

"Aku dengar kau masih sekolah. Kenapa kau harus bekerja selarut dan seberat ini?" tanya pekerja tadi itu tiba-tiba karena penasaran. Hanbin masih sangat muda tapi sudah harus bekerja sekeras itu.

Hanbin diam tidak menjawab ataupun menoleh pada yang lebih tua itu. Dia tidak suka ditanya hal seperti itu terlebih mereka tidak saling mengenal. Pekerja itu hanya mengendikkan bahunya berpaling dari Hanbin karena tidak kunjung mendapatkan jawaban.

"WAKTU ISTIRAHAT SELESAI! KEMBALILAH BEKERJA!" seru pengawas pekerja tersebut.

Hanbin menghela napas beratnya lalu beranjak bangun. Namun baru beberapa langkah seluruh pandangannya tiba-tiba kabur telinganya berdengung dan kepalanya terasa berat sekali.

BRUKK!!

"Hanbin!!"

"Ada yang pingsan!"

"Cepat panggil ambulans!!"

"Aish. Dia merepotkan saja"

***

Zhang Hao yang sedang tertidur dengan nyaman di kasur empuknya mulai terganggu dengan suara dering dari ponselnya sendiri. Tangannya berusaha meraih ponsel di ujung nakasnya.

"Ck. Siapa sih yang telpon jam segini..." gumamnya sambil mengusap matanya mencoba memfokuskan pandangannya pada layar ponsel.

"HANBIN?!"

Zhang Hao beranjak bangun seketika begitu menyadari orang yang menelponnya pukul dua tengah malam ini. Zhang Hao buru-buru mengangkat telepon itu tidak ingin melewatkan kesempatan langkanya.

"Ha-halo?" sapa Zhang Hao gugup.

"Selamat Malam. Saya perawat dari Rumah Sakit Joheun ingin memberi tahu kalau pasien bernama Sung Hanbin kini tidak sadarkan diri dan sedang ada di UGD"

[✓] Querencia | BinHao ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang