09

1.3K 176 8
                                    

Hanbin merasakan ada sesuatu yang berbeda padanya setelah menghabiskan malam dengan Zhang Hao saat itu. Ia selalu teringat momen saat Zhang Hao memeluknya erat memberikan kehangatan baru dan membuatnya berdebar.

Bahkan saat ini maniknya tidak bisa lepas dari si manis yang duduk jauh di baris ujung dari tempat duduknya sedang asik mengobrol dengan Matthew. Anehnya barusan saat mata mereka saling bertatapan Hanbin justru dengan panik berusaha memalingkan wajahnya. Ia benar-benar tidak tahu apa yang sedang ia lakukan dan kenapa ia malah gugup seperti itu.

Zhang Hao hanya mengendikkan bahunya acuh merasa Hanbin masih sama seperti sebelumnya, masih tidak suka diganggu jika di sekolah dan lebih memilih menyendiri. Atensinya ia kembali berikan pada Matthew.

***

Beberapa hari berlalu dan Zhang Hao masih belum muncul untuk sekedar menemui Hanbin di tempat kerjanya, menganggunya seperti biasa dan pada akhirnya Hanbin hanya akan mengusirnya seperti lalat. Namun bagaimanapun Hanbin berusaha bersikap acuh Zhang Hao masih akan terus muncul hampir setiap hari.

Tapi sudah beberapa hari ini Zhang Hao tidak pernah muncul bahkan saat di sekolah Zhang Hao tidak pernah lagi mencoba untuk menyapanya. Apakah ada sesuatu yang terjadi setelah malam itu? Sesuatu yang berat sampai membuatnya menumpahkan banyak air matanya di pundaknya malam itu.

Atau pada akhirnya Zhang Hao sudah menyerah untuk mencoba dekat dengan Hanbin karena sikap Hanbin yang tidak pernah mau menerima kehadiran orang lain. Hanbin sudah menduga kalau hal itu akan terjadi lagi, sudah beberapa orang yang dulunya mencoba dekat dengan Hanbin namun pada akhirnya mereka semua menyerah karena sama sekali tidak pernah dianggap.

"Kenapa aku malah memikirkannya?" gumamnya dengan kepalanya yang ditumpu oleh tangannya.

Lamunannya buyar saat pintu minimarket terbuka dan menampilkan sosok yang baru saja ia pikirkan. Zhang Hao memasuki minimarket tak lupa menyapa Hanbin dengan senyumannya seperti biasa. Manik Hanbin tanpa sadar mengikuti kemana punggung itu pergi dan kembali membawa dua kaleng kola lalu membayarnya.

"Kau sedang luang kan?" tanya Zhang Hao setelah ia membayar colanya.

"Ada apa?"

"Istirahatlah sebentar. Aku membawakanmu corndog," ucapnya dengan antusias sambil menunjukkan kresek berisikan dua corndog itu, "Aku membelinya saat perjalanan kemari. Aromanya menggiurkanku, aku jadi ingat padamu dan ingin memakannya denganmu," jelasnya.

Hanbin terdiam sesaat lalu berlalu pergi dari counter dan duduk di kursi tempat makan di dalam minimarket itu. Zhang Hao yang paham maksud Hanbin ia pun mengekorinya dan ikut duduk di samping Hanbin.

"Kenapa tidak pernah kemari?" tanya Hanbin dengan nada datarnya menatap lurus keluar minimarket. Seolah tidak menyadari ekspresi terkejut dari Zhang Hao yang mendengarnya.

"Apa aku tidak salah dengar?" Zhang Hao perasaan senang karena akhirnya Hanbin mulai membuka diri dengan bertanya lebih dulu namun ia berusaha untuk bersikap natural saja.

"Eum, y-yah...Akhir-akhir ini Ayahku jadi sering di rumah, aku jadi tidak bisa keluar," jawabnya.

Hanbin hanya mengangguk mendengar jawaban dari Zhang Hao tidak berniat bertanya lebih jauh. Mereka berdua memakan corndog itu dalam diam karena tidak adanya percakapan. Sekilas Hanbin melirik ke samping untuk menangkap sosok yang akhir-akhir ini terus ada di pikirannya.

Pipinya yang penuh sambil mengunyah makanannya terlihat lebih lucu dari sudut samping penglihatannya. Tanpa sadar Hanbin sudut bibirnya terangkat, ia terkekeh.

Zhang Hao seketika menoleh pada Hanbin karena mendengar suara kekehan disampingnya. Hanbin juga seketika kembali membuang pandangnya dari Zhang Hao menatap lurus ke depan.

[✓] Querencia | BinHao ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang