✨ Happy Reading ✨
"Berapa hari di sana?" Tanya Adrea setelah sampai di kamar Adrian. Ia kembali menginap karena mama dan papa Adrian belum pulang.
Sebenarnya bukan itu alasan sebenarnya Adrea mengiyakan permintaan Mama Adrian. Melainkan ingin tidur dengan tenang.
"Tiga hari dua malam. Belum perjalanan," jawab Adrian.
Adrea menghela napas. Mereka besok sore akan pergi ke Vila di salah satu kota yang terkenal dengan tempat wisatanya bersama para karyawan kantor Adrian. Akan ada sekitar lima puluh orang lebih. Dalam rangka family gathering.
Adrea ingin ikut saat di ajak oleh Adelia. Kebetulan Adrea tidak pernah ke kota itu dalam dua kehidupan.
Ternyata bukan menonton berdua, tapi Adrian juga ikut. Double date. Adrea dengan Adrian, sedangkan Adelia dengan Rafka. Adrea tidak menyangka jika Adelia telah punya pacar. Apa saat dia masuk jalan cerita telah berubah? Adelia tidak lagi menjadi antagonis?
Awalnya Adrea mengira Adelia berniat mengancam Adrea agar menjauh dari Adrian. Tapi Adelia malah memeringatkan tentang bahaya orang ketiga. Menyuruh Adrea menjaga Adrian dari pengganggu.
Bayangan para pemeran yang mendapat banyak sorotan jauh dari apa yang dibayangkan Adrea.
Mulai Adrian yang ternyata tidak sedingin yang di gambarkan pada Adrea. Adrian juga tidak risih dengan Adrea.
Tokoh Thania yang sedikit gila dan seratus delapan puluh derajat berbeda dengan deskripsi.
Tokoh Adelia sesuatu dengan deskripsi.
Peran Adelia dan Thania seperti tertukar.
"Bersih-bersih dulu sebelum tidur," ujar Adrian melihat Adrea yang sudah hampir tertidur.
Adrea bangkit dengan malas-malasan. mengambil asal kaos Adrian dan menggantinya di kamar mandi. Sebelum tidur, dia hanya cuci muka dan gosok gigi. Terlalu larut untuk mandi. Jam telah menunjukan pukul satu dini hari.
Jauh dari jam tidur Adrea biasanya.
Adrian merangkak ke atas ranjang dan tidur.
Kurang lebih setengah jam telah berlalu. Adrea kembali membuka matanya. Ia membalikan tubuhnya menghadap Adrian yang duduk di sofa yang memang masih mengerjakan beberapa dokumen.
Sengaja dikerjakan malam ini. Karena besok mereka akan fokus untuk packing. Mereka akan berangkat sore setelah jam pulang kantor.
"Ian." Adrea memanggil Adrian.
"Kenapa? Lapar?" Tanya menatap Adrea.
Adrea menggeleng. "Aku hanya tidak tidur." Jawabnya. Adrea sendiri heran, ada apa dengan dirinya?
"Sebentar, tinggal satu dokumen." Ucap Adrian. Adrian tau alasan mengapa Adrea tidak bisa tidur. Dia tau Adrea lebih dari siapapun bahkan dari Adrea sendiri.
Setelah selesai mengerjakan semua pekerjaan dan menyusun semua semua berkasnya, Adrian bangkit kemudian keluar kamar.
Adrea bangun dari berbaringnya. "Kok pergi? Ini aku harus apa biar bisa tidur?"
Tak lama kemudian, Adrian kembali dengan segelas susu coklat di tangannya. Ia menyodorkannya ke hadapan Adrea.
Adrea menurut. Apa saja yang bisa membuatnya tidur. Rasanya lelah setelah beraktivitas seharian di luar rumah.
Adrea berbaring kembali setelah meminum susu coklat hangatnya, "Ian, kok nggak bisa?" Ia merengek. Hendak menangis. Rasanya benar-benar menjengkelkan.
"Bisa," jawab Adrian mematikan lampu utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunangan Pemeran Utama Laki-laki
Fiksi RemajaReina. Bertransmigrasi ke tubuh tunangan pemeran utama laki-laki. Di dunia pertamanya, Dia mati karena menyelamatkan seseorang bocah kecil-tetangganya. Sebelumnya, dia telah berkonflik dengan Papa, istrinya, dan anak-anak haram mereka. Orang-orang t...