[19.] Duka

1.4K 117 53
                                    

Chapter ini dimulai dari Chapter 14.
Tidak ada hubungan sama sekali dengan cerita inti.

.
.
.

Alhaitham membeku mendengarkan perkataan Kaveh dan yang dikatakannya pun hanya sebuah kata-kata yang membuatnya menyesal.

Ia keluar dari rumah Tighnari dan menuju mobilnya kemudian berkendara entah kemana.

Sedangkan Kaveh terdiam di ruang tengah rumah Tighnari. Firasatnya sangat buruk, ia meraih ponsel Tighnari untuk menghubungi Alhaitham. Tapi tidak ada jawaban sama sekali.

"Haitham waktu lu ke Inazuma setres berat Veh, sampe dia harus rutin ke psikiater" tutur Tighnari sembari memungut barang yang dipecahkan Alhaitham.

"S-setres? hahah... kalian gak bercanda kan? orang kayak Haitham..."

"Iya, karena dia punya trauma yang dibilang cukup mendalam. Waktu SMP kelas 3, neneknya meninggal karena Haitham marah"

Kaveh duduk kembali di kursi makan "Hah? emang kenapa dia bisa marah?"

"Haitham tau soal orang tua kandungnya. Orang tua kandungnya meninggal waktu dia masih kecil, sekitar 5 tahun. Dia tinggal bareng nenek dan orang tua asuhnya yang selama ini kita tau"

"J-jadi wajar kalo dia... sialan, terus?!"

"Huft... dia ngerasa kematian neneknya waktu itu salahnya. Ditambah lagi sebelum orang tua asuhnya meninggal karena kecelakaan di pusat penelitian, Haitham sempet berantem sama papa asuhnya"

"Jangan bilang abis berantem sama gue, dia ngerasa gue pergi ninggalin dia juga?"

Tighnari mengangguk "Iya, makanya Veh, plis... jangan pergi lagi"

"Sial" Kaveh mengepalkan tangannya hingga kuku di jarinya melukai telapak tangannya tapi ada yang lebih penting sekarang "Oh iya, Nari, soal... orang tua gue gimana?"

Mendengannya, Tighnari tersentak lalu meminta Kaveh untuk duduk dengannya dengan tenang. Ia meminta Cyno untuk mencari keberadaan Alhaitham. Ayato pun ikut bersama Cyno, mungkin ia ingin melihat bagaimana Kota Sumeru.

Begitu rumah sudah sepi, Tighnari menemani Kaveh duduk dan mengobrol "Gue bakal jelasin asal lu harus tenang. Keluarga lu, hancur karena lu"

"Hah? lu gak lagi ngelawak kan?"

Tighnari menggelengkan kepalanya "Waktu itu ada lomba antar Darshan yang sekarang namanya jadi Fakultas. Papa lu ikut karena lu yang minta waktu itu, tapi justru... beliau kalah di lomba itu dan gak sengaja bunuh temennya"

Kaveh hanya diam sambil berusaha mengingat apa yang terjadi 20 tahun yang lalu. Perlahan rasa sakit muncul begitu saja di kepala saat ia berusaha mengingat kejadian itu.

"Ugh..."

"Kenapa?!"

"Gak apa, lanjutin"

"Karena setres, Papa lu ikut ke penelitian dan meninggal karena masuk ke pasir hisap. Tapi secara gak langsung, beliau bunuh diri di depan regu penelitiannya" lanjut Tighnari.

"T-terus...?"

"Mama lu depresi berat dan saat itu lu masih gak tau kenapa, Mama lu harus besarin lu sendiri sampe beliau ada proyek di Fontaine dan terpaksa ninggalin lu. Lu gak dibuang sama sekali, tapi lu yang minta Mama lu buat pergi karena lu gak mau Mama lu makin menderita karena lu"

"Jadi... hahah lu gak lagi ngelawak kan?"

"Enggak, Veh. Ini dokumen aslinya" Tighnari memberikan sebuah map folder ke Kaveh yang menjelaskan semuanya.

Lavender Haze - Alhaitham x KavehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang