06 - Bayi COD

85 10 217
                                    

"Mau apa kau? Pergi sana!" Gadis itu mulai menutup jendela kaca yang terbuka, tetapi Zavier cepat-cepat memasukkan tangannya hingga mau tak mau gadis itu mengurungkan niatnya.

"Tunggu, Nona. Soal kejadian waktu itu, aku minta maaf sebesar-besarnya padamu. Tapi kali ini, aku minta tolong padamu, antarkan kami ke rumah sakit terdekat ... Nona Harleen ...." Zavier menyatukan kedua tangannya dengan wajah memelas.

Gadis yang dipanggil Harleen itu memutar bola matanya malas. "Untuk apa ke rumah sakit? Mau merayu dokter? Rumah sakit tutup, pulang saja sana," usirnya.

Zavier sedikit mundur dan menarik Aryan yang menggendong bayi itu ke dekat jendela. "Kami harus mengantar bayi teman kami ke rumah sakit. Lihat ini, dia sedang sakit," katanya memelas seraya menunjuk bayi yang masih diam saja itu.

Harleen yang melihat itu langsung membelalak lebar-lebar. "Bayi siapa yang kalian culik?!" serunya.

Zavier dan Aryan melotot, kemudian menggeleng kuat-kuat. Lain dengan Sahej yang malah fokus pada gadis bernama Harleen itu.

"Kami tidak menculik bayi ini dari siapa pun, dia ..." Zavier menatap Sahej sesaat, "dia putri dari teman kami." Cerita pun mengalir dari mulut Zavier, persis seperti yang Sahej ceritakan pada Racquel tempo hari. Bayi itu milik teman mereka yang bernama Aditya; pria malang itu ditinggal kabur istrinya sebulan lalu, dan sekarang sedang bekerja.

Namun, Harleen bukanlah Racquel. Gadis itu masih menatap tak ramah pada Zavier. "Wajahmu itu sangat mencurigakan," ketusnya.

"Iya, aku tahu, aku ini suka sekali mengarang cerita untuk merayu para gadis. Tapi sekarang ini, apa perlunya buatku? Tolong, Nona, antarkan kami ke rumah sakit sekarang," pinta Zavier benar-benar memelas.

Meski ekspresinya masih antara percaya dan tidak, Harleen berkata, "Masuk."

Maka, ketiga pria itu cepat-cepat membuka pintu taksi Harleen dan masuk. Aryan dan Sahej duduk di belakang bersama bayi itu, sedang Zavier di sebelah Harleen. Harleen sepertinya masih kesal, tetapi tetap melajukan kendaraannya dari area situ.

Aryan dan Sahej saling sikut sambil memberi isyarat pada satu sama lain, sementara Zavier diam saja dan terlihat kikuk.

"Ini Harleen yang membuatmu tersedak kemarin?" bisik Sahej pada Zavier.

Zavier hanya memberi isyarat dengan melotot dan sedikit menggeleng. Akhirnya Sahej kembali lagi duduk dengan benar karena Harleen juga menatapnya tajam dari kaca depan.

"Umm ... Nona, butuh waktu berapa lama untuk sampai ke rumah sakit?" tanya Sahej.

"Sekitar 30 menit, tapi akan kuusahakan lebih cepat," jawab Harleen tanpa menoleh. "Kalian tidak mengarang cerita, kan? Bayi itu sungguhan milik teman kalian dan bukan kalian culik dari orang lain? Jangan-jangan kalian ini terlibat dalam aktivitas perdagangan manusia," lanjutnya curiga.

"Tidak, sih. Ini kan bayi COD," gumam Sahej.

"Apa?!" Harleen melotot.

"E-eh, maksudnya, lihat ini," Sahej menunjukkan layar ponsel. Tadi dia mengabari Aditya soal bayi yang sakit itu sementara Zavier membujuk Harleen.

"Oh." Harleen kembali menyetir masih dengan wajah juteknya.

"Nona Harleen, bukannya waktu itu kau bekerja di kafe, ya? Kenapa sekarang jadi sopir taksi?" tanya Zavier hati-hati.

"Pagi sampai sore aku bekerja di kafe, malamnya menjadi sopir taksi," jawab Harleen tanpa menoleh, tetapi nada bicaranya sudah tak seketus tadi.

"Wow," Ketiga pria itu berdecak kagum. "Kau tidak lelahkah?"

Welcome, Baby! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang