Malam yang panjang di penuhi gemericik air hujan di pendengaran nya, pemuda dengan teal kehijauan itu mencopot topeng yang jarang dia pakai.
Di sebuah gudang dermaga tak terpakai dia tengah membersihkan jejaknya sendiri, xiao baru saja mendapatkan misi penting dari tianquan untuk menghabisi seorang pedagang kaya yang sombong dan tidak pernah membayar pajak negara terlebih orang ini berencana menipu tianquan dengan trik murahan.
Pria tua yang malang... Tidak tahu jika tianquan memiliki kaki tangan yang sangat mematikan, anak buah nya memang pekerja sipil biasa tetapi mereka semua bisa bergerak jika sudah di perintah langsung tianquan.
Tapi tianquan hanya meminta xiao untuk memata matai pria tua itu dan mengkorek semua informasi pribadi apapun, setelah mendapatkan semua data baru tianquan menyuruh anak buah kesayangan nya untuk membunuh pria tua yang malang itu.
Xiao mengganti semua pakaian nya dan sarung tangan nya serta beberapa barang bukti, dia mengumpulkan nya sambil membuka tutup botol berisi minyak tanah, dia tumpah kan ke semua barang bukti itu.
Mengambil korek di kantong nya.
Krak
Api pun dia jatuhkan tepat di tumpukan barang bukti, segeralah xiao pergi dari gudang itu sambil menutup tudung nya tanpa menoleh ke arah gudang itu.
Sedetik kemudian.....
GEDUBRAK Boom
Gudang itu terbakar hangus dengan beberapa puing-puing beterbangan di sekitar xiao, tapi pemuda ini tidak mengubris dan tetap melanjutkan langkah nya. Suara nyaring ponsel masuk dia langsung mengangkat telepon berbelok ke arah lain.
Suara berdesakan mendekat ke arah nya yang berlawanan, ternyata beberapa milelit telah tiba tapi xiao sudah pergi dari kejadian lokasi.
"Misi selesai, mrs. Tianquan"
Dia memasang senyum dengan artian kejam, telah menyelesaikan pekerjaan nya dengan sangat rapi tanpa meninggalkan barang bukti.
"Aku terima bayaran nya. Sampai nanti"
.
.
.Awan memenuhi langit liyue dengan guyuran air hujan tanpa henti sesekali kilatan petir menari di atas langit, jalanan di kota cukup sepi tidak ada orang hanya beberapa yang pulang dan pergi bekerja.
Dia memilih meneduhkan diri di sebuah tempat kedai kecil, memesan teh pahit dan almond tofu. Sambil menunggu xiao membaca koran di counter kedai tersebut, cuaca yang mendukung dengan secarik teh yang panas menemani malam yang dingin.
Pemuda itu mendengar suara yang sangat familiar, dia menurunkan koran nya. Seketika pita merah terpampang di meja makan nya, dia meraih pita itu sambil memerhatikan kemana pita itu tersambung sampai dia melihat seorang gadis kecil yang ikut berteduh di kedai itu dia memesan semangkuk kuah kaldu mie, pita merah itu nyata.
Buktinya xiao bisa memegang pita transparan tersebut, dia juga melihat ujung kelingking di tangan kanan nya.
Sama sama terhubung, apa benar dia takdirnya.
"Maka jika kamu menemukan pemilik pita merah yang menyambung dengan pita merahmu, cepat kejar dia. Dia soulmate mu, meski berbeda umur, meski berbeda ras, meski berbeda tinggi badan. Dia takdirmu, xiao"
Kata kata venti terus menerus berputar di benak xiao, percaya atau tidak dia harus mengawasi gadis kecil itu tanpa langsung. Jadi stalker pita merahmu? Itu aneh bagi xiao tapi demi kenyamanan dirinya dia harus mencari tahu dirimu seperti apa.
Ketika kamu telah selesai dan cepat cepat pergi, xiao pun langsung bergegas menyusul tak lupa meninggalkan tip untuk makanan nya.
Hujan masih menguyur liyue dan itu kesempatan bagus mengetahui kamu dan xiao terjebak di kedai.
Dia merasa ragu tetapi sebelum lengan nya menyentuh pundakmu, kamu sudah menoleh duluan ke belakang seakan feeling.
Mata kamu membulat ketika melihat xiao, wajah nya berubah senang melihat pemuda itu.
"Loh kakak xiao? Ngapain disini"
Xiao langsung mati kutu. Bingung harus jawab apa, dia belum pernah berinteraksi dengan manusia selain teman kerja nya. Bahkan dia tidak suka basa-basi, dia cenderung to the point tanpa harus memutar kata kata lagi tapi kali ini dia bingung harus mengatakan apa padamu.
"Aku... Ada pekerjaan, terjebak karena hujan."
Kamu mengangguk paham.
Senyuman kamu membuatnya tidak nyaman, ada apa dengan dirinya. Bisa bisa nya hanya senyuman kamu, dia merasa malu.
Begitu canggung di antara kalian, xiao tidak bisa membalas lagi hanya bisa diam sambil mengamati kagum padamu.
"Aku duluan ya kakak. Rumah ku tidak terlalu jauh dari sini, belok kanan dari gang itu. Kamu bisa menemukan pagar abu abu, itu rumahku. Sampai ketemu lagi kakak xiao"
Xiao hanya membalas sapaan tangan kamu, setelah kamu pergi dia terlihat aneh menampar kedua pipi nya dan teriak seperti orang bodoh.
"Ada apa denganku!!"
Bersambung
*+:。.。 。.。:+*Jangan kaget kalau xiao labil ya 😄
Maaf kalau ada typo.Makasih yang udah mau baca
(Name full)
Gadis kelewat pintar dan terlalu bocah ini nyusahin siapa pun, termasuk xiao. Dia ngga suka di atur, keras kepala, bodo amatan, caper dan manja sama satu orang xiao seorang. Pinter masak, tapi jangan biarkan (name) memakai laptop xiao jika tidak mau di acak-acak coding nya karena dia mengerti formula IT. Calon dokter memang cita-cita nya tapi punya sisi hobi sebagai penulis. Suka nya numpang main genshin di kamar xiao dan akhirnya nyusahin xiao. Vision nya (bebas elemen apapun) itu pun xiao tidak akan mengizinkan (name) memakai vision nya karena takut lecet ceweknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
menjaga jodoh sendiri
Teen FictionXiao x wife|reader "apa kamu percaya, tali merah melingkar di kelingking?" tanya si tabibito. sementara orang yang di tanya nya persis orang bego hanya melonggo dan menggerakkan kepala tidak tahu. "dasar. meski kamu hidup sangat lama tapi seorang a...