Dia berjalan di lorong yang sempit dengan beberapa orang yang sibuk bolak-balik mengambil barang persiapan untuk musisi mereka.
Liyue tengah menyiapkan konser akbar antar musisi dunia. Tentu venti ikut, dia memberikan tiket VIP secara cuma cuma untuk teman baiknya si ahli hack.
Xiao yang merasa di undang tentu datang kebetulan dia tidak tengah bertugas apa lagi mengawas keamanan data negara. Kini tugasnya di handel yelan seorang, karena xiao butuh rehat sejenak tentu saja sebagai rekan dia memberikan kebebasan dua hari istirahat untuk pemuda teal kehijauan tersebut.
"Kamu butuh istirahat. Kamu tidak pernah mengambil hari libur. Biar aku yang menghendel pekerjaanmu, ini hanya masalah kecil. Dan aku masih bisa mengerjakan data penduduk sipil juga"
Itu pesan dari yelan untuknya. Dia seperti seorang kakak yang mengingatkan adiknya yang tidak pernah beristirahat dengan cukup.
Jadi xiao pakai waktu istirahat nya untuk datang ke konser musik venti. Dia dengar dari beberapa orang di belakang panggung venti akan berkolaborasi dengan penyanyi terkenal soloist kalau tidak salah namanya barbara.
Dia berhenti tepat di pintu masuk ruangan venti, dia mengetuk pintu dan meraih gagang pintu memetarnya pelan. Dia menoleh ke dalam ruangan tersebut, dia bisa melihat venti yang tengah di rias oleh make up artis yang sangat profesional.
"Xiao kau datang!!" Serunya tawaan khas keluar darinya, venti tidak pernah berubah begitu yang xiao lihat.
"Ya, kau mengundangku. Kebetulan aku libur jadi aku akan menghabiskan waktu akhir pekan ku dengan acara mu" Begitu katanya dengan nada khas yang sangat datar tanpa ekspresi.
"Ya, ya, ya... Cih kenapa wajahmu selalu saja datar dan menyebalkan"
Dia menggerakkan pundaknya tidak tahu dan tidak peduli memilih berjalan ke sofa lalu duduk di sana sambil memainkan ponselnya. Lagi lagi venti menghela nafas panjang.
Dia mendengar suara di speaker dan nama temannya jelas di panggil untuk segera naik ke panggung, venti yang sudah selesai lekas berjalan cepat ke pintu ruangan nya.
"Hei.. Aku tinggal" Katanya dan di beri respon deheman simpel dari xiao.
Ketika venti pergi, xiao pun ikut pergi menuju kursinya sesuai tiket VIP yang di kasih venti untuknya.
.
.
.Dia menikmati musik yang di bawa venti, dia musisi yang hebat dan tentu nya menguasai segala alat musik yang ada. Suara yang halus dengan lantunan nyanyian dari barbara yang merdu benar benar perpaduan sempurna mampu membuat semua orang tersihir akan penampilan mereka.
Sementara venti yang tengah bermain not piano itu tidak pokus karena melihat pita merah melilit kakinya, dia ingin tahu pita merah yang mengganggu nya ini milik siapa. Tapi dia masih tampil di depan banyak orang, mungkin nanti setelah musik selesai.
Setelah dua musik yang telah di bawakan keduanya selesai, dia baru menyadari pita merah miliknya menyambung pada pita merah milik barbara, serius?! Ucap benaknya yang tidak menyangka mantan archon sepertinya memiliki soulmate.
"Kau kenapa venti?" Tanya xiao
Dia menatap xiao dengan ekspresi kosong seperti dia tengah berpikir keras, dia berbohong padanya dan bilang dia khawatir kalau lagunya tidak memuaskan. Xiao mendengus pelan menanggapi ucapan venti.
"Musikmu tidak pernah gagal, kawan."
Venti hanya mengangguk, heran bagi xiao melihat venti yang bobrok tiba tiba seperti orang bodoh yang tengah memikirkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
menjaga jodoh sendiri
Teen FictionXiao x wife|reader "apa kamu percaya, tali merah melingkar di kelingking?" tanya si tabibito. sementara orang yang di tanya nya persis orang bego hanya melonggo dan menggerakkan kepala tidak tahu. "dasar. meski kamu hidup sangat lama tapi seorang a...