malam yang panjang

57 8 1
                                    

Setelah kejadian tadi Xiao lebih memilih menenangkan diri di sebuah bar bising yang bisa mengalihkan seluruh pikiran nya menjadi kosong, teka teki perlahan terbongkar semua tentang masa lalu kamu dan kehidupan kamu.

Xiao mengecek layar ponselnya mencari sebuah nama di kontak ponselnya, dia mengetik singkat pesan itu lalu mematikannya.

Gelas berisi alkohol itu dia teguk sampai tidak tersisa dan meminta lagi pada barista minta di isi full.

"Hei kawan" Xiao tidak menoleh dan lebih memilih pokus ke minumannya.

Suara bising musik itu dengan lampu sorot warna warni yang membutakan siapapun, semua orang menari ria tanpa peduli masalah yang mereka miliki.

Orang itu duduk di kursi sebelah Xiao dan meminta satu botol arak, kalian bisa menebaknya siapa.. Yap!! Siapa lagi kalau bukan Venti.

"Tumben sekali melihatmu minum-minum, tidak biasanya"

Xiao tidak menjawab lebih memilih menikmati minumannya yang sudah habis dan meminta di isi lagi, dia tidak pernah se-frustrasi seperti ini.

Terakhir dia frustasi karena hutang karma nya tetapi, karma yang dia miliki sudah lama ringan meski tidak sepenuhnya hilang tapi karma nya tidak terlalu memberatkan dia.

Dia frustasi karena kamu, masa lalu kamu, semua tentang kebenaran kamu.

"Ini mengenai, (name)... Aku menemukan bukti, (name) bukan anak dari client yang aku bunuh tempo lalu"

Venti menyemburkan minumannya setelah mendengar cerita Xiao tadi, dia menyeka air arak dari mulutnya. Venti menatap ngeri ke arah Xiao.

"Apa maksudmu? Dia bukan anak mereka, lalu siapa sebenarnya (name)"

Xiao mendengus kesal, meraih botoh arak venti yang belum habis dan menuangkannya ke gelas dia. Meminum arak itu seperti minum air mineral sekali teguk.

"Dia salah satu korban perdagangan manusia, dan ini semua ulah dottore"

"Aku awalnya tidak percaya, tapi yelan mengirim ku email mengenai panti asuhan dan itu ada sangkut pahut dengan (name). Dia di beli orang tidak brengsek itu, aku benar-benar marah"

Venti menghela nafas panjang menatap ke sekitar counter barista dengan beberapa botol terpampang disana menghiasi rak yang tinggi, dia menyentuh pundak xiao.

Dia bertanya apa yang akan Xiao ambil sekarang, sementara pemuda dengan teal kehijauan ini mengambil satu batang rokok dan membakarnya.

Venti teman baik Xiao sedari dulu, melihat pemuda ini merokok berarti masalah nya sangat berat dan dia berada di jalan buntu, dulu Xiao tidak pernah merokok bahkan minum alkohol.

Terlalu pokus dengan tugasnya menjaga keselamatan liyue, tapi masa kejayaan immortal telah musnah sepenuhnya, meski dia berumur panjang dan tidak akan mati dengan mudah bukan berarti Xiao akan mengalami hidup yang monoton lagi.

Dia tahu pemuda ini tengah labil dengan perasaannya sendiri, terlebih mengetahui kamu naksir Xiao. Lebih ngga peka lagi Xiao nya, sekarang dia frustasi karena masa lalu kamu... Venti tahu itu bukan perasaan peduli tapi itulah ikatan yang transparan namun kuat benang merah kalian sudah terhubung susah bagi Xiao untuk tidak memikirkan kamu sedetik pun.

Karena dia payah tentang mengungkapkan perasaan nya, jadi Xiao  tidak pernah memperdulikan itu dan lurus lurus saja sampai akhirnya dia sendiri kewalahan.

"Lebih baik lu pulang aja deh" Saran venti mengambil gelas yang penuh dengan arak, meski dia immortal tapi Xiao tidak bisa mengontrol kadar alkoholnya.

"Gue antar lu ke penginapan wangshu, (name) pasti nungguin kamu pulang"

Xiao meneguk botol venti sampai habis tak tersisa, dia mengoceh tidak jelas membuat si venti menggerakkan kepala. Dia mengambil barang rokok itu dan mematikan di asbak, lalu menyeret Xiao.

"Lu bawa mobil kan? Gue aja yang nyetir" Kata venti sambil menuntun pemuda yang sudah mabuk itu.
































Selama di perjalanan venti bisa mendengar dengan samar samar Xiao memanggil nama kamu, venti penepuk kening nya.

"Ternyata kamu bisa bucin juga ya, hah~ dasar ngga peka" Umpat venti.

Dia menyetir mobil Xiao dengan kecepatan sedang, kebetulan juga jalanan tidak terlalu macet sekarang.

Ponsel Xiao bergetar, sebagai sahabat venti tentu saja akan mengangkat panggilan itu.

"Venti di sini~" Venti tertawa pelan karena tidak mau membangunkan temannya.

"...."  Dia menatap Xiao yang tengah tertidur nyenyak.

"Dia tidur, sangat damai... Aku tahu pak tua, sudah sana berbahagialah dengan reinkarnasi kekasihmu"

Itu telpon dari zhongli, meski sudah mantan archon. Dia sangat peduli dengan Xiao, ganyu, yanfei (qiqi di persi aku mati, karena melindungi baizhu dari primordial one) sudah dia anggap seperti anak kandung sendiri.

"Xiao menemukan cinta sejatinya hanya saja... Anak ini tidak peka, dan aku ingin sekali menjadi mak comblang untuk mereka" Tutur venti sambil mengerucut bibir kesal.







"Ya kamu benar, ini akan menjadi malam yang panjang"

Bersambung
。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆

menjaga jodoh sendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang