Setelah kamu sampai di bandara Fontaine, kamu mengenal anak buah yelan, mereka mengarahkan arahan untukmu segera bergegas menuju rumah sakit.
*:..。o○ ○o。..:*
Setelah melihat (name) mengikuti intruksi suster rumah sakit, sementara verr tengah berunding dengan yelan dan hutao mengenai Xiao.
"Jadi dia menahan makarov? Sendirian!! Benar benar ya Xiao" Verr mendengus memegang keningnya.
Dia tidak akan habis pikir kenapa Xiao menyerang orang gila itu sendirian, tentu saja dia akan terluka parah. Yelan memberitahu bukan hanya Xiao yang terluka ada beberapa tim Hutao yang terluka seperti; xiangling dan chongyun.
"Jadi kalian tidak akan kembali sebelum kedua rekan kalian pulih"
Yelan mengangguk kepala, kali ini penyergapan lebih brutal terlebih orang gila itu membawa ribuan mayat hidup untuk menyerang mereka, untung nya keempat kawannya tidak ada infeksi jamur dari mayat hidup itu.
"Lebih baik kau istirahat yelan, Hutao" Verr memegang kedua pundak wanita pemberani ini, dia memasang senyum sayu mendengar jasa mereka yang sangat berharga.
"Aku akan istirahat, di ruang rawat Xingqiu. Mungkin yelan mau bergabung?" Tawar hutao, "Terima kasih. Aku akan mencari angin sebentar lalu kembali berpatroli melindungi kalian semua"
Hutao mengangguk paham, dia pamit dan segera berbalik menuju ruangan rawat Xingqiu dan chongyun sementara xiangling di sebelah mereka berdua, keadaan xiangling lebih parah dari chongyun.
Pintu terbuka menampilkan kamu yang baru selesai menyumbangkan kantong darahmu untuk Xiao, dokter bilang dia membutuhkan tiga kantong darah dan kamu menyumbangkan tiga kantong darah. Suster juga memberimu pil penambah darah dan dia memberitahumu untuk memakan makanan sehat untuk menyetabilkan tubuhmu yang baru saja kamu sumbang darah.
"Sudah selesai?" Tanya yelan
Kamu berjalan ke arah yelan lalu mengangguk padanya.
"Bagus kalau begitu, kamu harus tidur tepat waktu, paham... (Name) baru saja menyumbang darah, tubuhmu belum pulih sepenuhnya. Aku akan mampir di kombini dan membeli beberapa daging dan salad untukmu"
Kamu lemas tidak bisa menjawab pertanyaan yelan hanya mengangguk paham, verr langsung saja membawamu ke ruang rawat Xiao.
"Hati hati di jalan, yelan" Kata verr
Yelan hanya menampilkan senyuman manis pada wanita berumur 40 tahun itu.
♩✧♪●♩○♬☆
Kamu duduk tepat di samping Xiao yang tengah berbaring dengan nyenyaknya. Kamu melihat kedua tangan Xiao yang penuh dengan lebam dan sayatan menyakitkan, bentuk sayatannya sama persis dengan yang ada di tangan kamu.
Yang di ucapkan verr benar, kamu memiliki ikatan batin dengannya. Seberapa dekat jiwa kamu dengannya, kenapa bisa ikatan kalian begitu kuat, bahkan jika salah satu dari kalian terluka maka kalian juga merasakan sakit yang sama.
Kamu menatap kantung darah kamu yang mengalir di selang impusan dan menghilang ke dalam kulit putih Xiao.
Kamu menyentuh punggung tangan Xiao, tangannya penuh dengan kapalan bahkan sangat kasar berbeda dengan tangan kamu yang halus.
Dia bekerja terlalu keras mungkin luka segini belum apa apa, kamu belum tahu seberapa luka yang sudah Xiao dapatkan selama ribuan tahun.
Verr mendekati kamu yang sedang merenung memegang telapak tangan xiao, dia menatap sedih adeptus yang sudah dia rawat seraya seperti membesarkan anak sendiri verr tahu betul masa lalu Xiao dan segala apapun dengan pemuda itu, dia cenderung tertutup tapi berkat (name) dia mulai membuka diri.
Xiao hanya bergaul dengan segelintir orang seperti; venti, si kembar, dan zhongli. Hanya mereka yang sangat dekat dengan Xiao.
Verr meletakkan selimut di pundak putrinya, dia tahu (name) akan menolak untuk tidur di sofa dan akan keras kepala kekeh ingin di samping Xiao tidak akan pergi jauh dari pemuda itu.
Verr membisikkan sesuatu dan meletakkan makanan untuk (name) makan, jika dia tidak mau makan verr juga membeli susu kemasan siap minum, hanya itu yang verr katakan dan dia pergi untuk bergabung dengan yelan.
"Xiao" Bisikmu sembari tanganmu menyentuh kuncian rambut Xiao yang acak acakan.
Wajahnya banyak sekali goresan, bahkan bagian bawah dagunya di perban. Memang pekerjaan apa yang Xiao kerjakan? Sampai harus merenggut nyawanya sendiri.
"Kenapa kamu merahasiakan ini, jika aku tahu... Aku tidak akan pergi ke mondstain" Katamu menyembunyikan wajahmu di telapak tangan Xiao.
"Kumohon bangun"
Kamu terhenyak merasakan cengekeraman kuat di jari tangan xiao, kamu mendongkak melihat pemuda itu membuka matanya dan menatap kamu.
"Kamu berisik" Dengusnya, tapi kamu seperti melihat hantu senyuman di mulutnya.
"Maaf aku membangunkanmu" Katamu membenarkan posisi dudukmu menjadi tegak.
"Tidak masalah, kenapa kamu disini? ... Bukannya (name) lagi liburan, bagaimana liburanmu" Tanya Xiao dengan suara yang begitu pelan dengan sedikit serak.
"Liburanku luar biasa saja, oh benar barang barangku" Kamu baru sadar koper bawaanmu masih berada di hotel.
Xiao menarik genggaman nya lalu menyentil keningmu, kamu mengelus dan protes padanya.
"Bodoh! Kamu melupakan barang bawaanmu dan datang kesini, dasar ceroboh" Xiao memarahimu tetapi dia langsung memasang senyum kecil padamu.
"Terima kasih sudah menyelamatkan ku (name)" Kamu menggeleng kepala segera menyela perkataan Xiao bahwa dialah prioritas utamanya lagi pulang barang bawaannya pasti sudah di amankan oleh barbara dan venti.
Xiao tersenyum begitu lebar baru kali ini kamu melihat Xiao tersenyum sangat sering apa lagi di depanmu dia pasti menampakkan senyuman meski sekilas.
"Aku tidak tahu kalau darahku sama denganmu" Xiao menatap kantong darah yang berada di tiang impusan.
"Entahlah, anggap saja aku beruntung" Katanya masih memperlihatkan senyuman padamu.
"Lebih baik kamu istirahat Xiao" Tawar kamu "kamu baru saja selesai operasi" Tambahmu
"Aku baik baik saja, lebih baik kamu yang istirahat. Mendonorkan darah akan membuat tubuh kamu lemas, istirahat lah"
Kamu menolak dan tetap akan menunggu Xiao, dia tahu kamu sangat kerad kepala jadi dia membiarkan kamu menunggunya.
Berjalan nya waktu kamu mulai mengantuk dan tertidur di sebelah Xiao, kepala kamu tertumpu di bantal empuknya. Xiao bangun dari posisi duduknya, kasihan melihatmu tidur posisi duduk.
Dia mematikan impusnya sebentar dan dengan inisiatif nya sendiri, Xiao menggendong kamu untuk tidur di ranjang nya lagi pula ranjang inap nya cukup untuk berdua.
Dia naik di sebelahmu dan kembali menyalakan impusan nya, Xiao merapikan selimut kamu dan segera ikut dengan mimpimu.
Sementara verr dan yelan menggeleng kepala melihat tingkah Xiao yang menggendong kamu untuk tidur di sebelahnya.
"Dasar, kapan ini anak mau jujur" Cibir verr.
Bersambung
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙Maaf kalau ada typo
KAMU SEDANG MEMBACA
menjaga jodoh sendiri
Teen FictionXiao x wife|reader "apa kamu percaya, tali merah melingkar di kelingking?" tanya si tabibito. sementara orang yang di tanya nya persis orang bego hanya melonggo dan menggerakkan kepala tidak tahu. "dasar. meski kamu hidup sangat lama tapi seorang a...