misi lain

49 10 1
                                    

Ketika kalian kembali pulang, sikap cuek dan datar xiao agak berubah meski masih engga peka.

Verr menyambut kedua nya ketika sampai di lantai 3 penginapan wangshu in, dia tidak berada di konter resepsionis hari ini karena ada pekerja nya yang mengganti kan.

Dia menyuruh (name) untuk mandi dan kembali ke kamar xiao, dia sangat penurut mendengar perintah verr segeralah bergegas menuju kamar xiao.

Melihat bayangan (name) sudah mulai menjauh verr memberikan satu amplop dengan cap khusus yang hanya xiao ketahui.

"Tianquan memintaku untuk memberikan ini, ada misi lagi untukmu kali ini dia ingin kamu membunuh pria ini. Yelan sudah menginterogasi nya dan dia mengaku, dia sekongkol dengan pasangan suami-istri yang kamu bunuh tempo lalu" Kata verr menjelaskan secara rinci misi untuknya.

"Maksudmu.... Keluarga (name) ? Jadi mereka benar-benar bersekongkol dengan sneznaya."

Verr mengangguk atas jawaban xiao, dia membuka isi amplop itu dan mulai membaca lembaran demi lembaran misi nya, beberapa detail yang sudah di garis merah oleh yelan adalah alamat target nya dan hari ini dia akan melakukan misi nya.

Dia akan mengambil misi ini, sebelum pergi verr memberitahu nominal bayaran mora untuk xiao setelah selesai membunuh orang ini. Dia mengangguk paham padanya sambil melambaikan tangan mengerti.


Xiao membuka pintu kamar nya setelah dia sudah membersihkan tubuhnya tadi, dia memakai pakaian ringan seperti kaos hitam dan celana trening matching dengan warna rambut nya.

Dia mengecek ponsel nya dan mengatur jadwal di sana sebelum mendengar panggilan dari kamu yang tengah bermain tab miliknya.

"Belum tidur?" Xiao mengecek jam dinding nya yang sudah melewati jam tidur (name) sekarang pukul 11 malam.

"Ngga bisa tidur, padahal udah minum obat dari dokter" Tutur mu, tanganmu yang asik memainkan tab langsung di rebut xiao dan ditaruh, di atas meja kerja nya.

Xiao ikut bergabung dengan (name), dia harus menidurkan kamu sebelum menjalankan misi. Ya ibaratkan menidurkan seorang bayi yang tidak bisa tidur harus di kelonin dulu.

(Name) sudah terbiasa tidur dengan pelukan dari xiao, dia merasakan aman jika berada di sekitar xiao apa lagi di peluk seperti ini. Tangan nya tidak akan berhenti menepuk pelan punggung kamu dan kepala kamu, dia bisa mendengar nafas kamu mulai stabil menandakan kamu sudah mulai tertidur.

Hanya butuh 1 jam kamu sudah masuk sangat dalam ke dunia mimpi kamu melupakan semua kesakitan yang kamu rasakan dan hanya ada kehangatan dari pelukan xiao.

"Selamat malam dan mimpi indah (name)" Ucapnya mencium kening kamu.


.
.
.

Xiao kini tengah menghadiri sebuah pesta yang di undang langsung oleh orang terkaya di fontaine tentu tidak ada sangkut pahut dengan xiao, dia datang dengan tianquan dan yelan. Xiao dan yelan memakai topeng setengah wajah mereka menutupi identitas rahasia kedua nya.

Xiao mengintai sekitar nya dengan mata setajam elang miliknya, dia menemukan target tujuan nya. Sebelum benar-benar masuk ke dalam pesta yang meriah tianquan sudah membisikan di telinga xiao untuk segera menghabisi orang ini.

Dia dan yelan hanya bertugas sebagai bodyguard tianquan menjaga keamanan nyonya negara mereka.



Dia mengambil satu gelas berisi anggur putih yang wangi dan tercium enak, xiao menyesap nya sambil pandangan nya tak lolos dari target nya itu.

Dia akan mencari celah yang pas dan menembaknya dengan pistol kecil nya memang akan terdengar jika dia akan menembak tapi yelan akan membantu nya membuat skenario yang cukup cerdik.

Xiao tetap mengawasi di lantai atas sementara musuh nya di lantai bawah, setelah xiao mendengar aba aba dari yelan lewat headset nya dia mengarahkan tembakan tepat jantung sang korban.

Letupan pistol pun di tarik.

*Dor

Dengan suara bersamaan dengan kembang api di luar pesta yang cukup memekak telinga siapa pun, ketika korban terlihat sekarang xiao pergi dari lantai atas yang jauh dari jangkauan CCTV. Dia akan membuang barang bukti itu sebelum ketahuan, dan dia menyelipkan senjata yang baru dia beli tepat di tas seorang pria bisnis yang sama sama pernah bermasalah dengan tianquan anggap saja untuk menjebak orang tersebut.

Dia juga cerdik sebelum membeli senjata nya, xiao melakukan pekerjaan licik seperti menghack kartu debit yang di miliki pria itu. Milelit akan mencari bukti pistol itu setelah tahu nama orang yang di beli dia akan bersih.

Tianquan pura pura syok melihat kejadian tidak terduga memakai kipas tangan sebagai perisai di wajah nya yang bahkan terdapat seringai yang tak terduga, dia berbalik badan pada xiao dan meminta anak buah nya itu untuk segera kembali ke parkiran.

Kebetulan keqing berada di sana, dia akan berbicara dulu dengan keqing sebelum kembali pulang.

.
.
.

Selama di perjalanan hanya ada keheningan dan suara deru mobil yang kini tengah melaju, xiao yang menyetir mobil milik tianquan.

"Xiao.. Ada hal yang ingin aku tanyakan"

Xiao menoleh sekilas pada kaca spion yang mengarah sosok tianquan yang berada di belakang nya.

"Tentu, silahkan" Jawab nya datar.
"Ini mengenai, (name) bagaimana kabar nya? Aku dengar dari verr penyakit nya belum sembuh"

Xiao tidak membalas dulu masih berpikir untuk membalas apa, dia kembali menoleh ke spion dan apa yang terjadi. Dia tidak pernah menutupi apapun kecuali rahasia dirinya sendiri.

Tianquan masih mengajukan pertanyaan dan ini pertanyaan yang cukup rumit untuk di jawab xiao.





















"Kamu begitu peduli padanya? Apa kamu mencintai (name)"

"Jika aku berada di posisi kamu, aku tidak akan cape-cape untuk mengurus (name) dan akan menyuruh orang saja untuk mengurus nya" Kata tianquan begitu ringan.

Xiao tidak bisa menjawab dia juga bingung apa yang dia rasakan.



















"Aku tidak tahu apa yang aku rasakan..."


Bersambung
*+:。.。 。.。:+*

menjaga jodoh sendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang