Xiao bergegas menuruni anak tangga penginapan wangshu in sebelum dia mendengar nama nya di panggil, dia menoleh mendapati ibu bos membawa sesuatu tas hitam.
"Tolong berikan ini pada yelan. Kamu akan mampir ke mrs. Tianquan bukan?"
Xiao mengangguk, karena dia me dapatkan misi baru dari tianquan. Entah misi tentang apa, mungkin hanya melacak pedangan yang bandel lagi.
Xiao mengambil tas itu, lalu berpamit pada ibu bos. Setelah dia berhenti tepat di depan bagasi segera dia menaruh sidik jari nya di sisi tembok yang sengaja dia sembunyikan dengan kayu hiasan.
Setelah bagasi itu naik menampakkan sebuah mobil dan motor terparkir di dalam sana, milik xiao...tentu nya sengaja ibu bos menyiapkan bagasi untuk kendaraan pemuda itu, xiao menyentuh pintu mobil nya dengan sidik jari miliknya lalu masuk ke dalam mobil hitam itu, dia menaruh tas pemberian ibu bos tadi di sisi bangku kosong segera dia menyalakan mesin mobil, menarik belt lalu memakainya.
Dia menarik persneling dan gigi satu dan menancap gas mobil, roda bergerak mobil melesat menjauh dari halaman penginapan wangshu in.
(Name pov)
Lagi lagi aku yang di marahin, lagi lagi aku yang di salahin. Dia menatap cermin di kamarnya, terpampang jelas luka lebam di pipinya kebiruan yang begitu besar padahal (name) sudah menggopres lebam nya tapi masih terlihat jelas.
Dia harus menutup nya lagi dengan perban, lagi lagi seperti ini.
Setelah bersiap untuk pergi sekolah, (name) bergabung dengan adik dan kakaknya di ruang makan, sarapan bersama tapi tidak ada kehangatan yang bisa (name) rasakan.
Lihat!!
Padahal baru pagi tadi ibu nya memarahi dia dan menampar ku karena mengungkit barang dagangan nya yang rusak, sekarang? Dia memperlihatkan kasih sayang nya hanya untuk kedua saudara ku.Aku hanya bisa tersenyum gentir, adik dan kakak ku di beri potongan daging ayam yang banyak aku hanya kebagian ceker dan leher. Bahkan ibu memberikan beberapa sayuran yang aku suka, daun ketumbar dan bokchoy.
Ibu bahkan tidak mau memberikan satu lembar daun ketumbar untukku, padahal aku sangat menyukai daun ketumbar. Aku memulai makan dengan tidak semangat, ibu selalu berbicara banyak dengan kedua saudaraku dengan ku bahkan sama sekali tidak pernah.
Sebenarnya aku ini anak kandung atau anak pungut?
"Aku berangkat duluan" Kata (name) tidak menghabiskan makanan ku.
Ibu tidak menyahut bahkan menoleh padaku, aku juga tidak terlalu peduli. Asal kalian tahu aku tidak pernah di kasih uang saku sedikit pun, ketika pulang sekolah aku akan pergi ke pelabuhan mencari nelayan yang baru pulang dari memancing kalian tahu cuan nya lumayan, aku akan membantu ibu ibu di perairan mengangkut box penuh dengan ikan, aku masih kuat mengangkat dua box ikan anggap saja mengangkat satu karung semen.
Aku satu satu nya yang memakai baju lusuh di sekolah, jadi wajar saja banyak yang mengolok-olok aku. Bahkan saudari ku tidak pernah mau mengakui ku jika aku berada di sekolah.
.
.
.Aku paling rajin, dan paling patuh, namaku tidak pernah jelek di sekolah. Apa lagi mendengar perkelahian atau hal apapun, karena aku selalu menghindar. Aku tidak punya teman, aku selalu menyendiri apa lagi ketika kerja kelompok hanya aku yang mengerjakan teman temanku yang lain tidak ada yang mau membantuku.
Aku memperhatikan guru menerangkan pelajaran tentang sejarah, dia guru yang membosankan kata teman sekelasku tapi menurutku beliau ramah padaku. Terlebih aku pernah di beri coklat olehnya, dia pak guru zhongli mengajar di kelas 2-A sampai C. Kelasku kelas 2-B, aku tidak sekelas dengan saudariku dia kelas 2-C.
.
.
.Tidak terasa jam menunjuk kelas sebentar lagi usai. Aku mendengar bel sekolah berbunyi itu tanda nya waktu belajar telah usai, semua temanku langsung membereskan alat tulis nya dan berdiri menunduk hormat pada guru yang mengajari kami selama di sekolah.
Aku mengambil tas ku lalu bergegas keluar dari kelas, aku tidak suka terlalu mencolok jadi aku selalu saja pergi duluan.
Mengganti sepatu sekolah dengan sepatu yang aku pakai dari rumah, merapikan beberapa buku dan menaruh nya di loker. Aku tak lupa mengunci loker milikku lalu bergegas pergi dari sekolah, karena aku tahu para nelayan sudah waktu nya kembali dan aku harus buru buru untuk bekerja mendapatkan uang saku.
.
.
.Aku membantu mengangkut beberapa box berisi ikan segar yang siap untuk di kirim sepenjuru liyue, meski lelah aku harus mendapatkan uang saku untuk besok karena aku tidak memiliki kartu transportasi oleh ibuku, jarak sekolah menuju rumah sangatlah jauh jadi aku mau tidak mau harus mandiri mencari uang sendiri.
Setelah semua ikan sudah di angkut dan habis, aku baru lah di bayar oleh ketua perikanan di sana. Seorang bagian menteri kelautan dan perikanan namanya beidou, dia yang memiliki pertanggungjawaban makanan laut warga liyue yang langsung di beri perintah ny. Tianquan, aku ingin tahu siapa sih tianquan ini.
.
.
.(Author pov)
Xiao menatap tak percaya membaca dokumen yang di berikan tianquan, data nya sangat valid dan dia harus memata-matai orang yang ada di dokumen itu.
Seseorang meletakkan secangkir teh di hadapan nya, dia menatap orang yang memberi teh pahit untuk nya.
"Ada apa, hmm" Ucap yelan.
Dia duduk di depan xiao sambil menyesap teh milik nya sendiri.
"Bukan apa apa, hanya misi. Dan..."
"Biar aku tebak, kamu tidak bisa menyelesaikan misi itu?"
Xiao mendengus frustrasi karena target nya selanjutnya, ada sangkut pahutan dengan (name).
"Ini konyol, aku tidak bisa membunuhnya"
Yelan memasang smirk di balik cangkir nya, dia meletakkan cangkir nya itu dan menyilangkan tangan di dadanya.
"Hee? Seorang agen rahasia seperti mu tidak bisa membunuh gadis ini?"
Dia menutup wajah nya merasa frustrasi dunia ini sangat lucu dengan mudah nya mempermainkan dia.
"Tidak bisa, aku harus melacak latar belakang nya dulu."
Yelan menatap tajam pada pemuda teal kehijauan itu, seakan xiao menyembunyikan sesuatu dari dia.
"Siapa sebenarnya gadis ini, xiao?"
"Dia takdir benang merah ku"
Bersambung
☆.。.:* .。.:*☆Beidou
Beidou seorang Menteri perikanan dan kelautan sekaligus pertahanan di laut jika terjadi sesuatu pada liyue, dia sangatlah ketat jika masalah kelautan bisa bisa di bom meriam kalian. Meski orang nya sibuk dia juga cukup loyal pada orang yang sangat dekat dengan nya kadang tidak akan sungkan untuk mentraktir makan bersama. Sahabat dekat ny. Tianquan.
KAMU SEDANG MEMBACA
menjaga jodoh sendiri
Teen FictionXiao x wife|reader "apa kamu percaya, tali merah melingkar di kelingking?" tanya si tabibito. sementara orang yang di tanya nya persis orang bego hanya melonggo dan menggerakkan kepala tidak tahu. "dasar. meski kamu hidup sangat lama tapi seorang a...