30- Si Paling Playboy

119 3 0
                                    

Ga pernah berubah☺🤙🏻. Tolong vote nya kaks ☺💅🏻.

........

Skali lagi jangan lupa vote dan komen yah 💌...
.
.
.
And beri awan juga ☁

 And beri awan juga ☁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~o0o~

Tak lama setelah berbincang-bincang receh karena sempat beberapa waktu tak berkumpul, akhirnya mereka pun masuk ke dalam kelas yang kini sudah terisi oleh sebagian murid.

Pintu yang masih belum ada perbaikan terpampang jelas saat melangkahkan masuk. Kursi-kursi berbahan besi juga masi pada sedia kala.

Meja penuh coret-coret kegabutan saat tak membawa hape sudah tak perlu dipertanyakan bagaimana kondisinya. Begitu juga dengan dinding.

Sangat prihatin bukan?

Eitsss,, Maksudnya prihatin sama yang baca. Kandas akan asmara. Emang paling bener tuh sama fiksi aja yakann?

"Wahhh, kelasnya ga berubah yah," sahut Axel riang memandang ke se-isi kelas itu.

"Tetap burik." lanjutnya tanpa dosa. Lalu matanya me-mincing pada seorang gadis yang tengah sibuk membolak-balikan buku pelajaran. Dengan segera ia menghampiri gadis tersebut.

"Hii my honey Cisaaa," lagaknya manja ingin memeluk. Namun dengan cekatan gadis tersebut langsung menepisnya.

"Issh ayangg ihh! Jahadd!," sebal Axel pada Clarissa dengan kaki yang di hentakkan ke lantai serta cemberut gemoy seperti dugong.

"Kamu ngilang. Gada kabar, jelas?" balas Clarissa datar lalu melanjutkan bacanya.

"A-akuu bisa jelasin kok...". Ia segera duduk di bangku kosong tepat berada di sebelah gadisnya. Menyambar lengannya. Namun lagi-lagi tangan mungil gadisnya itu mengelak.

"By... Maaf..." lirihnya memeluk tubuh Clarissa dan menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher gadis itu.

Mendadak seisi kelas tiba-tiba dibuat merinding dengan buluk kuduk yang menegang seketika.

"Khodam jomblo gue meronta-ronta!"

"Ewwhhh jijayyy deh ahh!"

"Bii miipinnn, hiks... Aww cucokk!"

"I-iki bisi jilisinn kikk!"

"Kok tiba-tiba gue mualll yh?"

"Hamil kali, lo!"

"Semvakk! Lakikk guee!"

𝐆𝐀𝐙𝐙𝐈𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang