12- Kuah Bakso

320 41 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA. KARENA 1 VOTE DARI KALIAN SANGAT BERHARGA BAGI AUTHOR🙏

Disarankan membaca chapter sebelumnya agar alurnya nyambung.

~o0o~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~o0o~

Seperti biasanya, jadwal hari Senin dimulai dengan mapel MTK terlebih dahulu. Lalu, dilanjutkan dengan mapel B.Indonesia.

Kini sudah pukul 08:20. Namun, kelas XII-IPA-A itu belum memulai pembelajarannya. Karena, guru matematikanya kemungkinan telat.

"Tumben tu guru blm masuk. Biasanya hujan badai angin ribut halilintar dia tetap aja datang tapi kok---" ujar Sandy namun terjeda.

"Assalamu'alaikum..." salam dari guru matematika yang baru saja melangkah masuk kedalam kelas.

"Anjirt! Panjang umur ni guru."

"Waalaikumsalam, Pak...." kompak sekelas.

Tak lama kemudian, Rachel pun masuk kedalam kelas. Padahal bel sudah berbunyi dari tadi. "Yeuuu... Anak OSIS kok telat. Yang kayak gitu mana bisa buat contoh yang baik buat adek kelasnya" celetuk Zakir.

Rachel pun tetap berjalan masuk, dan langsung duduk di kursinya. "Apaan bngst! Gw dah datang dari pada lo semua"

"Gw di ruang OSIS tadi--ngadem... Kan ada AC." timpalnya.

"Berarti boleh dong kita ngadem disana..."

"Kgk!"

•••

"Baik anak-anak... Pembelajaran kita mulai. Maaf tadi bapak agak sedikit terlambat." ucap guru matematika itu.

Waktu pun terus berjalan. Kini jam dinding dikelas tersebut sudah menunjukkan pukul 09:15. Dimana, pelajaran pertama yaitu matematika telah usai.

Tring!

Bel berbunyi yang suara nyaring nya bisa terdengar di seluruh sudut sekolah itu.

•••

"Chel...." panggil Galang pelan pada Rachel.

"Hah?" sahut Rachel. Lalu menghadap ke Galang yang tak jauh darinya.

"Bestod lo mana?"

"Ooh... Casan sama Claris tu di kantin. Baru aja," ucapnya lalu mengalihkan pandangannya ke handphone yang berada di genggamannya.

𝐆𝐀𝐙𝐙𝐈𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang