31- Aksi part 1

167 5 1
                                    

Budayakan Vote ❤ sebelum baca. Karena 1 Vote ❤ dari kalian, berharga bagi author.

Jangan lupa Vote❤,
.
.
.
Beri awan ☁ juga
.
.
.
.....

~o0o~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~o0o~

"Baru kali ini saya temui kelas seperti ini. Kalian ini udah kelas 12 toh. Bentar lagi lulus." ucap buk Renjana datar.

Semua kompak menundukkan kepala karena merasa bersalah. Bulshit! Hanya murid perempuan yang begitu. Hati mereka seakan sadar bahwa ucapan guru muda itu sangat benar. Akan tetapi, berbanding terbalik dengan murid laki-laki yang bersikap biasa saja seolah tak bersalah.

"Semuanya berdiri di depan tiang bendera sekarang juga!" titah Renjana pada semua murid didiknya.

"OHHH NO!! SHIT MENN!" kompak sekelas yang langsung melihat kearah jendela. Begitu panas~

"Panas loh, buk!" protes Rio tak terima.

"Bener, buk! Lagian kan kita ga ikut-ikutan!" lanjut siswi lain.

"Kalian berani ngebantah?" tanya Renjana dengan tatapan yang mengintimidasi satu-persatu.

Sinar matahari begitu mencolok. Tidak ada angin yang berlalu. Panas, dan juga haus. Ya, begitulah yang saat ini dirasakan oleh siswa-siswi kelas 12-IPA-1 yang sedang dijemur dibawah terik mentari pagi depan tiang bendera.

•••

"Kok sepi, yah?" tanya Rachel diambang pintu kelasnya menyadari bahwa saat ini kelas 12-IPA-1 kosong melompong.

"Lah, iya yah?" balas keyzzia setelah melihat kedalam kelas.

Mereka berdua memang sejak tadi pagi tidak berada di kelas. Ada rapat dadakan bersama kepsek untuk suatu kegiatan membuat mereka pun ijin telat masuk kelas.

Akhirnya mereka pun berjalan mengitari koridor, dan mendapati semua teman-teman sekelasnya sedang dijemur di lapangan tepat di depan tiang bendera. Mereka juga diawasi oleh buk Renjana yang telah duduk santai sambil meminum teh pucuk di kursi santai.

Diantara mereka yang sedang dijemur, tiba-tiba saja ada yang menyadari kedatangan Keyzzia dan Rachel muncul membuatnya tak terima karena tak ikut di jemur panas-panasan.

"Buk! Kok mereka gak dihukum?!" teriak salah satu murid bernama Tyo, membuat semuanya serentak menoleh ke arah yang ditunjuk.

"Mereka kan abis rapat. Kepalanya capek dibuat mikir. Jadi biarkan." balas Renjana santai. Hal ini sontak membuat ketidak setujuan dari mereka, hingga muncullah perdebatan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐆𝐀𝐙𝐙𝐈𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang