Without You

4.7K 487 38
                                    

Note : Fanfiction ini di tulis berdasarkan cerita fiksi, tidak ada kaitannya dengan idol real life!





Pagi pagi, Winter bangun pagi hari jam 5. Ia berdoa dan langsung bersiap dan mengurus putrinya untuk pergi kesekolah International yang di daftarkan oleh Seulgi dan pastinya sudah di pilah dengan puluhan kali pertimbangan.




Winter menyiapkan seragam putrinya, mengecek peralatan sekolah dan keluar membeli sarapan sementara putrinya mandi di kamar rawat Karina.



Karina juga terbangun hanya diam menatap Winter yang sudah repot di pagi hari itu. Kembali ke kamar rawat, Winter langsung menyiapkan putrinya dan mengantar putrinya sekolah saat Karina check up pagi bersama perawat.





Cklek!





"Suster maaf menunggu lama, tadi jalanan sedikit macet" ucap Winter masuk.


"Tidak apa apa nona, ini sudah selesai. Bisa di lap lap pelan tubuhnya, tolong di lihat juga agar jangan sampai mengenai luka. Untuk keluhannya, bu Jimin masih belum bisa ke toilet ya?" tanya perawat.


"Benar, kemarin saya gendong dan saya temani, kakinya masih lemas untuk duduk di toilet dan menahan tubuh" ucap Winter.



"Ah kalau begitu, bu Jimin bisa di pakaikan pampers dulu sementara. Untuk buang air besar memang akan susah, jadi nanti bisa makan buah dan serat untuk melancarkan. Jika memang sakit tidak usah di paksakan, bisa pakai pampers dulu, bisa membeli di departemen store untuk pasien dewasa" ucap perawat.



"Ahh begitu, baik nanti saya beli" ucap Winter.



"Baiklah, ada keluhan lagi?" tanya perawat.



"Untuk luka kering, kira kira berapa lama? apa saya harus beli salep lagi untuk mempercepat kering? saya kasihan lihat lukanya, pasti perih" ucap Winter.



"Tidak apa apa, nanti akan mengering sendiri, asal jangan terkena air dulu. Untuk rasa sakit pasti akan ada jadi tolong di dampingi, jika sakit tidak tertahan segera panggil perawat untuk di berikan obat pereda, ada lagi?"



"Ah sepertinya sudah cukup, terima kasih" ucap Winter.


"Baiklah, silahkan gunakan tombol untuk memanggil jika di butuhkan. Terima kasih, saya permisi dulu"


"Baik suster, terima kasih banyak"



Setelah suster beranjak pergi, Winter langsung mendekati ranjang Karina dan dengan segera Winter mengecup kening Karina dalam.

"Minjeong..."


"Hmm? kenapa?"

"Aku malu...kalau pakai pampers" ucap Karina.


"Kenapa? Kemarin kamu susah duduknya, kamu juga gamau aku pegangin padahal gapapa" ucap Winter mengusap kotoran di mata Karina.



"Itu kan isinya poop...aku malu kalau kamu nanti yang bersihin. Kamu masuk kedalam aja aku malu, apalagi kamu lihat" ucap Karina.


"Gapapa, gausah malu. Yang penting kamu cepet sembuh ya? aku gapapa. Juga itu dari istriku sendiri, gapapa" ucap Winter.



"Istri..." gumam Karina. Menyadari itu Winter menghela nafasnya.



"Maaf...aku cuma mikir kamu masih istriku dalam agama. Maaf ya, aku gak panggil kamu istri lagi..." ucap Winter.


Karina menggelengkan kepalanya cepat dan menahan tangan Winter.


I'm Sorry That I Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang