Note : Fanfiction ini di tulis berdasarkan cerita fiksi, tidak ada : Fanfiction ini di tulis berdasarkan cerita fiksi, tidak ada kaitannya dengan idol real life! :
The Santa Monica State Beach Pier House...
05:00 AM GMT+7"Eunghh...Jesus..." ucap seorang gadis berambut pendek perlahan bangun meraba meja di sebelahnya.
Ia meraba meja mengambil tabung berwarna oranye dan mengeluarkan dia butir kapsul yang langsung ia minum di pagi hari.
Winter tutup matanya setelah menelan obat itu dan ia tekan kepalanya. Kepalanya berdengung, ia terus menekan berharap anti-depressant yang baru ia minum cepat bekerja.
"God if you're real...please let me through all of this (Tuhan jika Kau nyata ... tolong biarkan saya melalui semua ini)" ucap Winter sambil menekan kepalanya.
30 menit, perlahan rasa sakit itu hilang namun dengungan masih terasa hingga Winter dapat bangun dan bergerak memakai kaos nya dan kalung salib dan dogtagsnya berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai, Winter langsung bergerak mengambil segelas air yang ia minum sampai habis lalu duduk membuka Alkitab yang di berikan oleh Pastor yang membantunya di Los Angeles.
Hingga ia tangkup tangannya dan ia sandarkan kepalanya pada tangkupan tangannya.
"In The Name of Father, Son and The Holy Spirit... Lord, thank you for helping me wake up in the morning. Thank you for watching over me when I was sleep..."
"...Tuhan, Engkau tau doaku selalu sama seperti ini. Tapi tidak lelah aku mengatakannya pada-Mu. Aku merindukan putriku, aku merindukan mantan istriku. Tuhan aku mencintai mereka, sangat mencintai mereka dimana aku hancur tanpa mereka..."
"...Tuhan, jagalah dua malaikatku dimanapun mereka berada. Tetapkanlah kebahagiaan untuk mereka. Jangan biarkan mereka terluka dan terjatuh Tuhan. Aku sudah jatuh Tuhan, semoga kau jatuhkan aku, sehingga putri dan mantan istriku tidak dapat terjatuh..."
°°°
Pagi pagi, Tiffany dan Karina sudah repot membuat sarapan untuk putri mereka yang akan kelas online. Kelas online diadakan sekolah Haerin di Korea.
Haerin terlihat keluar dari kamarnya masih mengenakan piyama berjalan malas kearah ruang makan menemukan Karina yang menata roti, omelette dan sosis bakar.
"Morning ma...gaada nasi?" tanya Haerin..
"Morning princess, ada sayang, cuma belum matang. Sarapannya ini dulu ya? Atau mau rotinya di panggang?" tanya Karina.
"Ini aja mama, sama susu" ucap Haerin duduk.
"Oke, mama buat susu dulu. Haerin makan aja dulu, lagi sejam kelas" ucap Karina.
Ting tong!
Suara bel berbunyi, Tiffany yang masih memakai celemeknya keluar dari dapur.
"Princess, would you mind to open the door, please? but see the person from the intercom first, honey (Princess maukah kamu membuka pintunya? tapi lihat orang dari interkom dulu, sayang)" ucap Tiffany.
"Okay, grandma" Haerin langsung beranjak menuju kedepan membawa kunci pintu, namun sebelum memutar ia melihat ke intercom hingga akhirnya ia membuka pintu karena...
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry That I Still Love You
FanficWinter yang masih akan terus mencintai Karina, apapun yang terjadi...