I Don't Want To Die

4.9K 471 42
                                    

Note : Fanfiction ini di tulis berdasarkan cerita fiksi, tidak ada kaitannya dengan idol real life!








Cklek!





"Tuan!" ucap bibi pelayan saat melihat kehadiran Winter.



"Bi, istri dan anak saya sudah pulang?! Mereka dimana?" tanya panik Winter.




"Sudah, beliau ada di kamar. Ada Young Master Seulgi dan Young Majesty Joohyun, nyonya Tiffany juga datang, nona Yeri dan Chaeyoung juga ada karena mendapatkan kabar dari supir bahwa tuan Jeno menemui nona kecil" ucap sang pelayan.






Mendengar itu tanpa basa basi Winter langsung menuju kamar putrinya. Benar saja, di kamar sudah ramai melihat Haerin yang mengamuk dan terisak keras.





Semua berusaha meyakinkan Haerin bahwa apa yang Jeno katakan itu tidak benar. Namun Haerin yang tantrum malah melemparkan bantal, boneka dan lainnya karena merasa di bohongi.






Ini sebenarnya rahasia kecil dari Haerin, sempat ingin di gugurkan oleh Karina, Haerin memiliki hard temper sejak kecil. Keluarga Kang takut hard temper ini meledak membuat mereka selalu menghindari Haerin dari masalah dan memberi analogi seperti anak kecil.




Ini mengapa pemahaman Haerin lambat di usianya yang 14 tahun. Ia selalu di hindarkan dari penjelasan berat dan selalu di analogikan seperti anak kecil, berujung saat ia tau hal ini, anak itu meledak.






"Kang Haerin!" panggil Winter langsung mendekat.





Namun Haerin bukannya menyambut bubunya, mata Haerin memerah dan langsung memukuli Winter membuat semuanya kaget.




"Haerin no! itu bubu!" tegas Karina saat Haerin memukuli Winter.




"Haerin, ini bubu... dengerin bubu ya? we talk ya?" ucap Winter namun Haerin malah memukuli Winter dengan bantal keras.




"Sudah! Jangan mendekat, tunggu Haerin tenang! putrimu kambuh, Minjeong!" ucap Seulgi menahan Winter.





"BUBU PEMBOHONG!!!! BUBU PEMBOHONG!!!" teriak Haerin keras.






Winter hanya diam di tempatnya menatap Haerin. Winter sangat ingin memeluk putrinya yang sedang tantrum itu, namun ia tidak bisa.





Yeri dan Isa terus menahan Haerin bersama Karina yang memeluk Haerin agar tidak mendekati Winter saat ini.





Winter hanya diam menitikan air matanya terus mengatakan bahwa ia sangat mencintai putrinya tanpa suara.




"Seohyun akan kesini! Haerin tantrum lagi!" ucap Irene masuk ke kamar setelah menghubungi Seohyun.





"Pah, apa kita bawa ke rumah sakit saja?" tanya Irene.




"Kita coba disini dulu, tanya Seohyun gimana nanti jadinya" ucap Seulgi.





"Kak Yeri! Chaeyoung! Jangan pegang Haerin terlalu kuat, tangannya merah...putirku kesakitan..." ucap pelan Winter masih memandangi putrinya.






Perlahan Haerin melemah, ia tidak begitu menggebu gebu membuat Yeri dan Isa mengendurkan pegangannya. Haerin terus menatap Winter dengan kebencian mendalam hingga merasa tangannya mengendur, Haeri  melemparkan bantal keras kearah Winter membuat Winter limbung.






I'm Sorry That I Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang