••
Happy Reading :)
Tap! Tap! Tap!
Bunyi heels memasuki mansion megah, yang di sambut bungkukan para pelayan. Jennie yang baru pulang dari kerja sambil membawa tas di tangan kanannya dan blazer terlipat dua di lengan kirinya.
"Rosie sudah pulang bi?" Tanya Jennie kepada salah satu pelayan sambil minum air putih yang berada di meja makan.
"Sudah nyonya, tuan muda berada di ruang seni" jawab pelayan sedikit membungkuk.
Jennie hanya mengangguk paham dan kembali mengambil tasnya yang ia simpan tadi di atas meja karena ingin minum air putih tadi. Kini Jennie berjalan menuju ruang seni yang memang disediakan oleh Jennie, agar beberapa ruangan tidak di jadikan kamar semua. Rumah Jennie sangat luas dan megah maka dari itu ia menyediakan ruang perpustakaan, ruang seni, ruang karaoke atau musik, ruang bioskop kecil, ruang kerja cukup besar, ruang gym, ruang bermain di saat usia Rosie masih bermain, tapi ruangan itu masih ada dan tetap di bersihkan serta masih banyak lagi beberapa ruangan yang ada di mansion itu.
Ceklek!
Pintu di buka dan menampilkan seorang Sean yang sedang melukis di ruang seni itu, Jennie tersenyum dan masuk kedalam ruangan itu.
"Kau sedang melukis sayang" ucap Jennie yang berjalan menuju sofa samping belakang Sean.
"Ne mom, ada apa?" Tanya Sean yang menyimpan kuasnya kemudian berbalik ke arah Jennie yang sedang duduk.
"Mommy ingin bicara hal yang serius. Apakah bisa?" Tanya Jennie yang menyilangkan kakinya.
"Tentu katakanlah mom" jawab Sean yang kini kembali melukis.
"Mommy ingin meminta tolong denganmu Rosie, tapi mommy tidak yakin kau menerimanya" ucap Jennie yang kembali membuat Sean berbalik dan berjalan kearahnya.
Kini Sean mendudukkan dirinya di samping Jennie dengan menggeser tas milik sang mommy. Sean menangkup kedua pipi mandu Jennie sambil tersenyum lebar.
"Selagi Rosie bisa, apapun itu akan Rosie lakukan untuk mommy"
"Tanganmu kotor Rosie" ucap Jennie yang menjauhkan tangan sang anak dari wajahnya. "Kau jangan menyentuh mommy dengan keadaan kotor seperti itu" lanjut Jennie memutar bola mata malas, sedangkan Sean hanya terkekeh.
"Mianhae mommyku yang cantik" ucap Sean menggombal Jennie.
"Jangan menggombal Rosie, ini mommy ingin bicara serius denganmu" ucap Jennie.
"Baiklah, katakan segera" ucap Sean.
"Kamu bisa tidak menjadi model untuk kerjasama brand mommy dan Seulgi?" Tanya Jennie pelan dan sedikit ragu.
Sean menaikkan sebelah alisnya heran. "kenapa harus aku mom?" Tanya Sean balik.
"Hanya kamu yang cocok sayang, mau ya" ucap Jennie sedikit memohon.
"Aku tidak ingin terkenal mom, kalau aku menjadi model itu berarti banyak yang tau kalau aku anak Kim Jennie dan akan memiliki banyak fans. Aku tidak mau itu mom, itu sangat melelahkan" ucap Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTUB UTARA [CHAESOO]
FantasySeorang namja yang sangat dingin, tapi tidak pada saat ia bersama mommy-nya. Namun selama ia hidup ia juga baru bertemu dengan cewek random dan aneh yang dapat mengubah sikap dinginnya itu. • • ⚠️ Cerita dengan imajinasi sendiri! Maaf jika ceritanya...